Won't Choose 31 : Worst Day

606 74 4
                                    

Dengan keadaan yang benar-benar kacau, Yeji mengendarai motornya dengan kecepatan di atas rata-rata ke kantor ayahnya.

Bruumm

Ckiiitt

Motor besar Yeji berhasil membelah kumpulan wartawan yang berada di lobi utama Youngwon Construction.

Pagi ini berita tentang sabotase proyek Glory Corporation oleh Youngwon Construction sudah naik. Alhasil para pemegang saham meradang karena sebelumnya Youngwon tidak memberitahu ada rencana ini. Karena berita ini saham Youngwon Cons beserta investornya merosot karena imej mereka yang sudah buruk. Belum lagi sebentar lagi pasti ada pembatalan kontrak.

Yeji tak habis pikir dengan tindakan ayahnya, buat apa ayahnya mencoba menghancurkan perusahaan lain tetapi perusahaannya pun ikut terdampak.

"Dimana Presdir Hwang Joon?" Tanya Yeji dengan emosi di meja resepsionis

"P-presdir Hwang sedang dalam rapat direksi mendadak di lantai 10 ruang konferensi" jawab resepsionis tersebut

Yeji pun segera menuju ruangan di mana ayahnya berada, pasti sekarang jabatan ayahnya sedang berada diujung tanduk karena membuat pamor Youngwon Construction terjun bebas karena berlaku licik pada perusahaan kecil di mata mereka.

Dengan gerakan yang penuh emosi Yeji membuka ruang konferensi.

Namun sebelum Yeji membuka mulut, tiba-tiba suara denging bergema di ruang konferensi yang hening tersebut.

"Aku bersedia mundur dari jabatanku sebagai CEO" ucap ayahnya

Yeji memiringkan kepalanya, ia heran kenapa ayahnya bertindak sejauh ini.

"Dan sudah ada putraku yang bersedia menggantikanku"

Deg

"Dia Hwang Yeji yang berada di sana" tunjuk ayahnya pada Yeji, otomatis semua pandangan tertuju padanya.

Yeji tertegun. Apa yang ia barusan dengar? Menjadi CEO?

"Kalau begitu rapat selesai, tenang saja pelantikan akan dilakukan secepatnya" ucap ayahnya

Orang-orang di ruangan tersebut pun bubar.

Saat melewati Yeji, ayahnya menepuk bahu Yeji.

"Kau harus membanggakan appa" ucapnya

Lama Yeji tertegun di posisinya, sekarang Yeji berlari ke ruangan ayahnya.

Emosinya kembali menggebu-gebu, Yeji membuka pintu ruangan tersebut dengan kasar.

"Apa maksudmu tadi?" Tanya Yeji

Ayahnya menyeringai.

"Kau harusnya menyapa ayahmu ini yang sudah tak kau temui sekian lamanya"

"Jangan bertele-tele, mengapa kau melakukan sabotase pada Glory Corp? Dan apa maksud perkataan mu tadi?!" Nada bicara Yeji meninggi.

"Kau bukan anak yang mudah emosi seperti ini, ayo duduk. Appa akan jelaskan" ayahnya mempersilahkan Yeji duduk

Yeji pun pasrah lalu mengikuti perkataan ayahnya.

"Pelantikanmu menjadi CEO baru akan diselenggarakan secepatnya, persiapkan dirimu"

"Oh iya packing juga barangmu dari apartemen jelek itu. Kau akan pulang kan?" Lanjut ayahnya

"Siapa yang bilang kalau aku mau pulang dan menjadi CEO disini?! Cepat katakan apa yang kau lakukan pada Glory Corp." Jawab Yeji

"Dengar. Setelah yeoja itu mendengar bahwa kau yang mensabotase diam-diam perusahaannya, ia pasti akan sangat membencimu. Lalu apa yang kau lakukan sekarang? Pulanglah. Sudah tidak ada lagi alasan kau berkeliaran di luaran sana" jelas ayahnya santai

i won't choose. [✔]Where stories live. Discover now