Won't Choose : 01. The Factor

2.6K 144 6
                                    

Ditengah suara musik yang bisik, orang-orang bersenda gurau ditambah dengan godaan wanita-wanita club pasti akan sangat mengganggu bagi orang yang tidak biasa ke tempat seperti ini. Namun hal itu tak berlaku bagi Hwang Yeji.

Ini adalah kali pertamanya minum di club, biasanya ia lebih memilih minum di bar langganannya atau di pinggir jalan ditemani dengan samgyeopsal atau sundae. Hari ini ia diajak oleh temannya yaitu Shin Ryujin untuk menghilangkan penat di salah satu club malam di daerah Itaewon karena ia baru saja kehilangan mata pencahariannya. Dan tentu saja Ryujin treated

"Yak kau tidak akan bersenang-senang? Aku sengaja pesan table agar kita bisa puas bersenang-senang" tawar Ryujin sedikit berteriak karena suara musiknya benar-benar bising.

Yeji hanya menggeleng, sekarang ia hanya memikirkan bagaimana ia akan menghidupi dirinya kalau pekerjaannya hilang. Ia melirik ke kanan dan kiri teman-temannya sudah hampir mabuk.

"Yeji-ah ppalli lihat ini, aku dapat nomor wanita yang tadi. Uwah aku sangat senang!" kata Yujin sambil memeluk-meluk kartu nama yeoja yang baru saja dikenalnya sambil tersenyum seperti orang bodoh.

Yeji cuma bisa geleng-geleng melihat kelakuan teman-teman bodohnya itu. Chaeyeon dan Yena yang sedang duet menari-nari tidak terkendali di dance floor, Yujin yang masih tersenyum seperti orang bodoh, dan Hyewon yang sudah terkapar di sofa karena terlalu mabuk.

Dan saat ini yang cukup waras untuk ia ajak bicara hanyalah Ryujin. Ya, meskipun Ryujin sudah sangat teler setidaknya dia masih sadar dan terkendali.

"Ryu, aku harus bagaimana sekarang? Namaku pasti sudah di blacklist oleh perusahaan-perusahaan" nada bicara Yeji terdengar sangat putus asa.

"Yak, sudah kubilang dari awal kerja denganku. Posisimu akan ku jamin. Mau ya?" Ucap Ryujin

Yeji menggeleng.

Ia tidak mau bekerja dengan Ryujin, sahabatnya itu sudah terlalu banyak membantunya, Yeji tidak enak jika sekarang ia harus menggantungkan hidupnya di perusahaan Ryujin.

"Aish kau menyebalkan!" Ryujin cemberut dengan mata terpejam dan pipinya sangat merah.

Chaeyeon dan Yena pun datang dengan nafas terengah-engah akibat terlalu excited menari di dance floor.

"Lebih baik kita pulang, keadaan mereka sudah sangat kacau" ucap Chaeyeon pada Yena

"Ini akan menjadi pekerjaan besar" Yena menghela nafasnya melihat keadaan teman-temannya yang sudah benar-benar mabuk.

Chaeyeon dan Yena memang tidak terlalu banyak minum, mereka lebih suka menari dan melihat yeoja-yeoja cantik 😏.

"Kajja, jangan lupa ambil dompet Ryujin" Chaeyeon pun mulai membereskan barang-barang temannya

Sekarang Chaeyeon sudah memapah Ryujin dan Hyewon sekaligus, sedangkan Yena memapah Yujin yang tidak bisa diam seperti orang gila sedangkan Yeji hanya berjalan sambil menunduk putus asa.

***
Keesokan paginya Yeji terbangun dengan kepala sangat pusing. Ia melihat ke sekelilingnya.

Ah, ini rumah Chaeyeon

"Yak, ireona sudah siang" Yeji menendang bokong Ryujin

"5 minute"

"Ireona"

"Just 5 minute"

Bugh

"APPO!" Ryujin langsung terbangun saat Yeji menendang bokongnya keras.

"Jangan berisik!" Yujin melempar bantal ke wajah Ryujin yang membuat Ryujin semakin naik darah.

Ryujin membalas melempar bantal ke kepala Yujin.

"Aish pagi-pagi sudah mengajak ribut" Yujin bangun dan langsung turun ke bawah diikuti Yeji dan Ryujin.

Di lantai bawah terlihat Chaeyeon dan Yena sudah rapi sedang menyiapkan sarapan. Sementara Hyewon sudah stand by di meja makan dengan mata setengah terbuka.

"Terimakasih atas makanannya!!!" Ucap Ryujin dengan wajah bahagianya

Mereka semua sekarang sudah berkumpul di meja makan untuk sarapan. Untung mereka punya Chaeyeon dan Yena yang sangat pengertian kalau tidak mereka bisa kelaparan pagi ini.

Tetapi Yeji masih tetap memasang wajah sedihnya.

"Yeji-ah sudahlah tenang, kami bisa membantumu mencari pekerjaan lain" ucap Hyewon sambil menepuk bahu Yeji

"Kemungkinan namaku sudah dicoret di beberapa perusahaan"

Yeji dipecat dari tempat bekerjanya karena menghajar bosnya di karaoke sampai terluka cukup parah karena melecehkan salah satu karyawan di kantornya. Salahnya saat itu hasil tes Yeji membuktikan cukup banyak kadar alkohol di dalam darahnya yang membuat posisi Yeji sulit. Meskipun bosnya memilih damai namun nama Yeji sudah bisa dipastikan di coret karena pasti ada catatan kejahatan dari polisi.

"Lagian yang kau lakukan tidak salah. Tenang pasti masih ada perusahaan yang mau merekrut karyawan kompeten sepertimu. Sekarang makanlah" Chaeyeon ikut menenangkan

Mereka pun makan dengan tenang

***
Genap 10 hari Yeji menganggur, ia sudah memasukan banyak lamaran ke perusahaan-perusahaan namun tidak ada satupun yang menghubunginya.

Ting!

Bel rumah Yeji berbunyi, ia pun segera membukanya.

"Yeji-ah kajja kita pestaaa!!!" Ryujin membawa 2 kantong plastik besar yang satu berisi soju dan satu lagi berisi maekju (beer)

Yeji hanya menghela nafas melihat kelakuan sahabatnya itu.

Ryujin pun masuk ke apartemen Yeji dan menyusun meja untuk mereka minum-minum.

"Kau tidak tanya kenapa hari ini aku membawa banyak alkohol?" Tanya Ryujin

"Wae? Bukankah setiap hari pun kau selalu mabuk, entah di klub, bar, karaoke"

"Terserah kau saja, tapi aku membawa kabar baik untukmu"

"Apa?"

"Aku merekomendasikan mu ke beberapa mitra kerjaku dan ada perusahaan yang berminat merekrutmu"

Uhukk

"Perusahaan mana?" Yeji sampai tersedak karena mitra kerja perusahaan Ryujin tidak mungkin perusahaan kecil.

"Glory Corporation, perusahaan keluarga Choi"

To be continue

Okay, firstly i must say hi to all my readers. I know it will much but this is my first publication fanfiction, i hope y'all can appreciate my ff you can give me advice, critics or whatever what you want to say to me.

So, yeah hope y'all like it. 💙

i won't choose. [✔]Where stories live. Discover now