(Special) Flashback Yeji

437 51 4
                                    

Hwang Yeji.

Nama itu tentunya sudah terkenal seantero sekolah. Entah karena prestasinya, latar belakangnya atau karena visualnya yang sangat menawan nan rupawan. Menurut pandangan orang-orang, kehidupan Yeji itu sempurna, kehidupan yang ideal dan diinginkan oleh semua remaja seusianya.

Seperti saat upacara hari ini, namanya kembali dipanggil karena tim bisbol yang dikapteni olehnya kembali mengharumkan nama sekolah.

"Wooohoo, chukaeeee uri hwangg" ucap Ryujin excited di belakang barisan Yeji.

"Wah ternyata kau bisa terus mempertahankan prestasi tim bisbol kita. Selamat Yeji" ucap Chaeyeon yang dulu menjadi kapten tim bisbol

Sedangkan di kelas 10, Yujin dan Yena mengajak anak-anak untuk meneriakann nama Yeji.

"HWANG YEJI!"

"HWANG YEJI!"

"HWANG YEJI"

"BASEBALL GYEONG-SEUNG SCHOOL CHU-KKA-E"

"WOOOHOOO!!!"

Begitulah sorak sorai saat Yeji dan timnya maju karena sudah mendapatkan juara 1 pada kejuaraan baseball Asia di Jepang dan akan masuk ke taraf internasional.

Selain mendapat piala untuk tim mereka juga membawa 1 piala lagi di kategori Best Pitcher yang tentunya untuk sang kapten Hwang Yeji.

***
Setelah selebrasi yang menyenangkan di sekolah, sekarang sudah jam 5 sore itu artinya sekarang sudah waktunya pulang. Seperti biasa Yeji sudah dijemput supirnya.

"Doryeon-nim (tuan muda) anda mendapat piala lagi? Wah selamat, kau benar-benar berprestasi pasti sajangnim akan senang" ucap supirnya saat melihat Yeji menggenggam piala besar.

"Kamsahamnida supir Won" Yeji hanya tersenyum tipis

Di dalam mobil ia menatap pialanya dengan tatapan yang sulit diartikan. Saat memasuki kawasan rumah Yeji menyuruh supirnya berhenti di dekat gudang rumah keluarga Hwang.

Ini ceritanya rumah keluarga Hwang modelan istana Bogor ya, kayak sekomplek gitu gedenya wkwkwk

Setelah kembali ke mobil piala Yeji sudah tidak ada di genggaman si empunya.

"Kenapa pialanya disimpan di gudang doryeon-nim?" Tanya Supir Won heran

"Jalan saja"

Sampai di rumah Yeji langsung masuk dan naik ke kamarnya untuk berganti baju. Namun tiba-tiba ada suara yang mengganggunya seperti suara perempuan yang berteriak.

Dengan cepat Yeji langsung berlari ke ruang kerja ayahnya.

Brakk

Yeji membuka pintu ruang kerja ayahnya dengan kasar, dan benar saja apa yang diperkirakan Yeji disana ibunya sudah babak belur dipukuli oleh ayahnya.

"KAU MEMUKUL IBUKU LAGI!" Yeji menatap nyalang pada ayahnya

"KALAU KAU MARAH PADAKU PUKUL AKU HWANG JOON YANG TERHORMAT!" Yeji menantang di hadapan ayahnya menghalangi tubuh ibunya.

"Oh kau sudah berani melawanku? Ini pasti didikan ibumu kan, ibumu mencuci otakmu agar kau melawanku. Iya kan?!" Jawab ayah Yeji

"Ani, ibuku tidak pernah menjelek-jelekan anda dihadapanku. Namun aku tahu anda adalah orang yang cukup buruk untuk dikatakan sebagai suami dan kepala keluarga"

Bugh

Ayahnya langsung memukul bahu Yeji dengan stick golf di tangannya sampai membuat Yeji tersungkur. Hal itu membuat ibunya kaget.

i won't choose. [✔]Where stories live. Discover now