54. Let's get the party

102 13 10
                                    

India.

Shaheer menyilang kan tangannya di dada.
"Ck?!Ayolah kalian! Sampai kapan semua beres berangkat? Apa kita tunggu pesawat jalan lebih dulu?!"
Shaheer mengacak rambutnya gusar.

"Jangan bicara sembarangan! Pesawat berangkat jam 3 sore! Sekarang baru jam 10 pagi! Kamu ini bicara apa?!" Ibunda Shaheer mengetuk dahi Shaheer sambil lewat membawa 3 paperbag dan tas tangannya.

"Maa!.. Aku cuma takut tertinggal pesawat! Kan tidak lucu kalau aku terlambat datang ke pesta pernikahanku sendiri!" Shaheer menghentakkan kakinya manja.

"Tidak akan ada yang terlambat! Dan benar kata Ibumu! Jangan bicara sembarangan! Bantu kami mengangkat barang-barang di dalam!" Kali ini Ayahanda Shaheer bicara tegas melewati Shaheer yang berdiri di dekat pintu.

"Kalian bawa apa saja? Kita ini hanya membawa hantaran pernikahan. Bukan mau pindah! Banyak sekali ini!" Shaheer melihat bawaan Ayah ,Ibu dan kini Ifrah yang melewatinya membawa kotak susun 3 ke atas langsung.

"Kak! Bantu dong! Jangan asal lihat saja! " Ifrah menggoyang kotak-kotak di tangannya. " Tuh di dalam masih ada 10 kotak dan sekitar 20 paperbag lagi! Tolong angkut semua ke mobil!"

Shaheer menggeleng tidak percaya.
"Kalian bawa apa saja sih?"

"Kamu tidak akan percaya daftar apa saja barang bawaan kita ini! Sudah sekarang kamu bantu karena ini semua untuk Ayu! Ipar kami!" Raies kali ini lewat mengangkat kedua tangannya yang membawa masing-masing 5 paperbag.

"Aku serius.. Apa kalian semua belanja semua ini tanpa bicara padaku?
Apa kalian tidak bisa diskusi lebih dulu padaku atau.. setidaknya minta pendapatku?" Ujar Shaheer ke rombongan keluarganya.

"Tidak! Tidak ada diskusi! Ini semua hadiah kami!" Jawab Ibunda Shaheer dari sisi mobil di depan rumah.

"Dan kamu tidak boleh protes! Ini semua milik Kakak ipar! " Tambah Ifrah.

------

Indonesia.

Ayu menggiigiti kukunya resah.

"Kenapa ,Say?" Tanya Iman . Stylist nya sambil mengatur rambut Ayu.

"Shah udah berangkat dari rumah.. Gue kok tegang ya.. "

"Tegang kenapa?"

"Gue takut keluarga Shaheer ga suka sama gue. Terus.. ngomong macem-macem ke Shah. Terus.. Shah gajadi nikahin gue! Gue takut!" Ayu bergetar suaranya meracau.

"Hey hey hey.. Ay.. " Iman memegang kedua bahu Ayu. Mencoba menenangkan. "Say.. Yang mau nikah sama Elu itu Shah nya. Bukan keluarga dia. Elu percaya sama Shah aja udah!"

"Iya Shah emang yang nikah sama Gue. Tapi kalau keluarganya ga suka gue terus tiba-tiba Shah nurutin keluarganya. Gue mesti gimana dong?!"

"Ayu please.. Shah itu udah dewasa. Dia yang jalanin hidup dia sendiri.
Dia juga ambil keputusan sendiri.
Dia sama Elu itu mau balikan karena emang sepakat bersama.
Sama-sama sayang.
Sama-sama cinta.."

"Tapi Man.."

"Yu.. Gue emang belum kenal banget Shaheer. Tapi gue yakin sama Elu. Elu yang juga udah milih dia jadi pendamping Elu.
Elu juga yang mutusin buat akhirnya kembali.
Kalian sama-sama masih cinta.
Masih sayang.
Gue percaya takdir ga akan sebercanda itu bikin pernikahan kalian jadi ga jadi karena keluarga atau hal-hal ga penting!"

Ayu mengangguk mengerti.
Menarik nafas dalam-dalam panjang.
"Bismillah semoga semua lancar ya.."

"Aamiin.. " ucap Iman.
"Nah sekarang lanjut urusan gue!
Elu mau di pakein Henna yang model mana?! Pilih nih! Udah sejam an gue tunggu .. Masih belum milih juga!
Lama banget!!"

"Hehe.. Iya Man.. maklum.. Gue tegang Man.." Ayu tersenyum kecil kini melihat daftar model hiasan Henna di ponselnya.

Akhirnya hari ini akan datang..
Resepsi impian ..
Ya..bisa dibilang masih sederhana..
Tapi aku bersyukur..
Sebagian impian aku dan Shaheer terwujud disini..

------

my point of viewWhere stories live. Discover now