1.9K 234 29
                                    

Budayakan Vote & Comment

Sorry for typo

©Park_213

[211020]

Present...

.

.

.

.

.

🐯🐥🐰

.

.

.

.

.

Jungkook baru saja keluar dari kamar mandi. Tadi dia mengantar Jimin pulang dulu, baru kembali ke rumahnya sendiri. Handuk putih masih menempel di kepalanya yang basah. Berjalan ke arah lemari, menarik satu kaus yang terletak di tumpukan paling atas lalu memakainya. Setelah itu menuju dapur membuat secangkir kopi panas lalu kembali lagi ke kamarnya dan masuk ke pintu berwarna putih dimana ruangan tersebut adalah ruangan tempat ia menghabiskan waktunya jika sedang senggang. Sambil mengistirahatkan tubuh, dia duduk bersandar di sofa dekat jendela. Jendela persegi itu terletak di salah satu sudut kamarnya, mengarah pada pemandangan yang membentang di luar sana.

Sambil menatap hujan, Jungkook menyesap kopi perlahan. Tiba-tiba teringat Lee Jieun. Biasanya, ulu hatinya seperti teriris setiap kali bayangan gadis itu menyusup dalam kepalanya. Tapi, kali in dia merasa biasa-biasa saja. Rasa sakit yang dulu mencengkram kini hanya terasa samar.

Mendadak, tanpa izin bayangan Jimin menyelinap di dalam kepalanya. Pemuda mungil yang hampir empat bulan ini berada di dekatnya. Pemuda mungil yang tanpa dia sadari telah membantunya melewati masa patah hati. Rasa nyaman yang menyenangkan selalu datang ketika dia bisa melihat pemuda mungil itu berada tidak jauh dari jangkaunnya. Jungkook menghela nafas, ia menyesap kopinya kemudian menghela nafas panjang, memilih untuk menyerah memikirkan sesuatu yang muncul di dalam otaknya, sesuatu yang samar tetapi begitu jelas dan kurang bisa dia terima.

Satu pikiran kecil terbesit di dalam kepala pria itu. Ia meraih laptop di atas meja kerjanya, tidak jauh dari tempatnya duduk. Jungkook menghidupkan benda itu kemudian membuka salah satu program, kelihatan sangat sibuk dengan jari-jarinya yang bergerak lincah di atas keyboard.

Apa namanya ketika kau menemukan dirimu berjalan dengan sangat mudah saat sesuatu yang penting dalam kehidupanmu baru saja menghilang?

Ketika kau bernafas dengan sangat ringan, padahal paru-parumu terasa masih sesak? Atau mungkin telah membaik dengan sendirinya tanpa disadari?

Bisakah itu dikatakan seperti pecandu narkoba? Seluruh rasa sakit itu pergi dan tergantikan oleh satu hal baru yang membuatmu merasa justru ingin mencandunya.

Atau..seperti obat bius.

-Inconnue

🐥

Because It's You [KM] ✓Where stories live. Discover now