Yuditha Hardini - Orang Ketiga

123 1 0
                                    

SPOILER WARNING!!

Penerbit : GagasmediaTahun Terbit : Jakarta, 2010Tebal Buku : 246 hlm; 13 x 19 cmISBN : 979-780-394-5Genre : Chicklit; Romance

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penerbit : Gagasmedia
Tahun Terbit : Jakarta, 2010
Tebal Buku : 246 hlm; 13 x 19 cm
ISBN : 979-780-394-5
Genre : Chicklit; Romance

~~~~~~~~~~~~~~~

Well, dilihat dari judulnya saja sudah paham ya ini kisah tentang apa?

Yes, about pelakor 😂

Kita-kita sebagai pembaca dunia oren terutama genre romance sudah tentu tidak asing dengan kisah cinta segitiga. Tetapi seringnya protagonis yang kita baca selalu berada di posisi korban dan antagonis yang berusaha merebut atau merusak hubungan antar dua orang. So, protagonis this story adalah si antagonisnya, yaitu si cewek yang ingin merusak hubungan orang. Terdengar jahat gak? Ya emang jahat 🤣 Tapi tenang, MC kita gak jahat gitu kok, apalagi ampe cakar-cambak.

To the story:

Cerita ini adalah tentang Anggi, seorang wanita yang tengah patah hati setelah putus dari pacarnya yang sudah berhubungan selama 4 tahun lamanya tapi berpisah karena beda agama. Ia bertemu dengan Angga, teman sekantoran (tapi beda lantai sehingga jarang ketemu sebelumnya) dan dengan mudahnya terpikat dan jatuh hati padanya.

Hubungan mereka berdua berjalan mulus. Bahkan tanpa suara, hanya dari gerakan dan kedekatan mereka sudah terlihat jelas bahwa mereka saling memiliki rasa. Namun, tiba saat Anggi beranikan diri untuk nembak, ternyata Angga mengaku telah memiliki pacar. Tidak rela untuk patah hati, Anggi memutuskan mengambil jalan penuh resiko: menjadi pacar gelap Angga.

Cerita dengan sudut pandang ketiga ini sangat memusat pada pandangan Anggi sendiri, apa saja yang terjadi di sekitarnya termasuk pemikiran dan perasaannya.

Selain fokus pada Anggi dan kisah cintanya dengan Angga, ada Kayla, sahabat Anggi yang senantiasa selalu mendukung (baca: memarahi) pilihannya, tetapi juga mengingatkan untuk tidak menyesali pilihannya, dan juga Rudi, teman sekantor yang dekat (jadi kakak angkat) yang selalu menemani Anggi setiap ia ada masalah, yang sering muncul dan menjadi tokoh pembantu yang lumayan bagus.

Herannya, si korban (pacar nomor satu Angga) yang bernama Mbak Ratri, tidak pernah muncul sama sekali. Heran gak?  Aku yang baca saja heran kok. Soalnya, kalau pasangan kita selingkuh, gimana hebatnya dia sembunyikan pasti ketahuan, kan? Lalu kenapa dia tidak curiga sama sekali? Mungkin ada, tapi karena kembali lagi, kita pembaca hanya disunguhi sudut pandang Anggi (yang pastinya menjauhi Mbak Ratri yang ternyata sekantoran juga) kita pun tidak tahu bagaimana hubungan Angga dengan Mbak Ratri yang masih baik-baik saja atau sudah mulai renggang.

Plot ceritanya cukup simple: mempertahankan hubungan terlarang mereka atau lepaskan saja. Anggi digambarkan sebagai karakter yang cukup manja, keras kepala, juga tidak mau kalah (tipikal putri sulung kesayangan) yang untungnya masih bisa berpikir rasional (terkadang) sehingga tidak terlalu blak-blakan (sampai cari gara-gara dengan Mbak Ratri 😂). Ia berusaha tenang menerima kosekuensi, tapi tetap saja dengan sifatnya, kesabaran tidak akan berlangsung lama sehingga hubungan percintaannya dalam cerita sungguh tidak konsisten: putus, nyambung, putus, nyambung, dan seterusnya.

Jangan lupa, selain menjadi kakak yang dapat diandalkan, Rudi juga menjadi salah satu mantan yang Anggi sempat gunakan untuk membuat Angga cemburu. Alasan mereka putus nyambung pun karena Angga yang tidak bisa memutuskan hubungannya dengan Mbak Ratri yang keburu sudah berjalan lama hingga 2 tahunan. Makanya Anggi tidak bisa tahan untuk tidak membuat Angga cemburu.

Kelebihan dari novel ini adalah kepenulisannya yang cukup bagus. Sebagai seorang lulusan sarjana hukum dan psikologi, penulis menggunakan cerita ini sebagai sarana untuk berbagi ilmu yang ia ketahui. Banyak pula perumpamaan yang cukup ngena dan dalam jika kita paham maksudnya. Penulis juga pandai dalam mendeskripsikan kota atau daerah yang dikunjungi dan memperkenalkannya lewat cerita ini.

Kekurangannya? Tentang kepenulisan juga. Ada beberapa typo yang ketemu termasuk salah nama yang sedikit membuat bingung. Kemudian cara bercerita yang lebih mengutamakan narasi daripada aksi. Kebanyakan alur bagai diceritakan saja tanpa menunjukkannya dengan adegan, sehingga secara tidak langsung telah membuatku yang notabene pembaca terbatasi jarak dan tidak bisa dekat dengan protagonis. Aku tidak merasakan simpati ataupun kesedihannya secara langsung, singkatnya tidak ada sesi buang tisu saat protanya mewek. 🤣

Untuk endingnya pun sesuai tebakan, memilih jalan yang aman dan tentram= Rudi. Sebagai novel genre chicklit, aku bisa merasakan "kedewasaan"-nya dari hubungan antara Angga dan Anggi. Mereka sungguh dekat dan mesra. Mungkin karena hubungan terlarang kali, ya? Semakin dilarang semakin nikmat 🤪🤣

Sebaliknya dengan Rudi, chemistry mereka cukup tawar. Kebanyakan hanya sekadar saling senyum. Aku tidak masalah sih jika ini dikaitkan dengan dunia nyata. Sebab yang namanya hubungan tidak soal cinta melulu. Tapi ya kurang puas aja. Anggi berakhir memilih Rudi, tapi proses sebelum memilihnya kurang greget. Hufft, sedikit kecewa. 😔

Overall, cerita ini plotnya simple, yang menurutku bisa dikembangkan lebih bagus kalau diberi bumbu konflik dan drama yang sedikit lebih banyak dari yang seharusnya. Penokohannya bagus, tapi karena dibatasi dengan sudut pandang ketiga sebagai pengamat selain Anggi (serba tahu), kita tidak bisa benar-benar memahami tokoh lain lebih baik, jadi sedikit tersia-siakan menurutku.

Dan yang paling penting, I love action more than narrative. Supaya kedepannya tidak mudah ngantuk dan bisa terhipnotis untuk terus membacanya sampai rela bergadang, akan lebih baik penulis bisa memperbanyak adegan daripada cerita secara langsung.

Nilai: 🌻🌻

Extra:

Buku ini masih tersedia di website resmi Gagasmedia, begitu juga dengan di online shop, baik buku fisiknya maupun yang e-book.

Jangan lupa, pilihlah yang original daripada bajakan. Mari hargai karya para penulis dengan membeli buku aslinya.

Thank you. 😘

Novel Review - Mariani MarzzWhere stories live. Discover now