Agatha Christie - Postern of Fate (Gerbang Nasib)

40 1 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : PT Gramedia Pustaka UtamaTahun Terbit : Jakarta, Desember 1991Tebal Buku : 360 hlm; 18 cmISBN : 978-979-22-93524Genre : Misteri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : Jakarta, Desember 1991
Tebal Buku : 360 hlm; 18 cm
ISBN : 978-979-22-93524
Genre : Misteri

~~~~~~~~~~~~~~~

Barang kuno tidak akan jauh dari kata sejarah dan misteri.

Sudah menjadi hal wajar, jika kebanyakan cerita bergenre misteri dimulai karena menemukan sesuatu yang sudah lama atau kuno, dan ternyata mempunyai sejarah ataupun misteri yang tidak diketahui. Karena sejatinya, di dunia yang kita tinggali ini juga masih ada banyak barang yang misterius, tidak ada jawaban pastinya. Cerita ini juga begitu.

Kisah berawal dari sepasang suami istri tua (dalam usia 70-an) bernama Tommy & Tuppence pindah rumah ke sebuah desa yang tentram untuk menikmati masa pensiun mereka.

Rumah tersebut merupakan rumah yang cukup tua, sudah ada sejak zaman Perang Dunia pertama, yang dijual dengan harga cukup murah karena butuh banyak perbaikan. Banyak juga keluarga yang sudah menempati rumah ini hingga berakhir sekarang kepada suami istri ini.

Seperti umumnya, jikalau rumah tersebut adalah rumah bekas atau pernah ditinggal, pasti akan ada barang yang tertinggal di dalamnya, barang yang dianggap pemilik sebelumnya tidak berguna untuknya sehingga tidak dibawa serta. Untuk rumah ini, buku-buku tualah yang termasuk barang yang ditinggalkan.

Sebagai pecinta buku, Tuppence sang istri tentu akan menghabiskan banyak waktu untuk membaca, sekaligus mengenang karena banyak buku yang sudah tua tidak diterbitkan lagi. Dari buku-buku itu juga, Tuppence tidak sengaja menemukan kode-kode yang ditinggalkan seorang pemuda, yang setelah diartikan menjadi:

"Mary Jordan mati tidak wajar. Dia salah satu dari kami."

Berbekal ketidaksengajaan dan rasa ingin tahu yang tinggi, mulailah sepasang suami istri ini melakukan penyelidikan untuk mengetahui kebenaran di balik kode tersebut.

Plot cerita ini cukup simple. Sesuai yang tertulis di atas, Tommy dan Tuppence hanyalah ingin memecahkan misteri kode tersebut, yang ternyata sangat singkat (hanya dalam kurun waktu 1 minggu)

Singkat yang dimaksud ini bukan karena gampang, sedangkan para penghuni rumah sebelumnya tidak pernah ada yang tahu tentang misteri ini. Melainkan karena Tommy dan Tuppence adalah sepasang orang jenius, yang sudah pernah memecahkan kasus sebelumnya dan dianggap adalah pahlawan.

Fakta tambahan: Karya ini merupakan karya author Agatha yang pertama kali kubaca, ternyata adalah karya terakhir yang ditulisnya! 😳😂
Siapa sangka ini adalah kisah lanjutan pasangan Tommy & Tuppence yang ke-5, sehingga bisa diartikan mereka berdua memang sudah berpengalaman dan dihormati karena kehebatan mereka dalam menyelidiki dan memecahkan kasus. Bahkan untuk cerita dalam buku ini, dalam masa pensiun mereka masih tetap beraksi.

Jadi singkatnya, berkat keuletan dan koneksi yang cukup besar, misteri yang tidak diketahui oleh siapa pun bisa mereka pecahkan dengan cepat.

Sosok si Mary Jordan ternyata memiliki peran penting pada masa lalu. Ia menyembunyikan sesuatu di rumah itu yang juga berhasil ditemukan oleh mereka. Meskipun dalam prosesnya ternyata memakan korban, karena ada seorang misterius yang mengintai dan tidak segan membunuh jika rahasia rumah ini ketahuan. Untunglah pelaku tersebut berhasil ditangkap. Begitupun kenyataan yang ingin diketahui juga terkuak sudah pada akhir novel ini.

Kisah yang cukup pendek, tapi bisa ditulis sepanjang 360 halaman, dikarenakan banyaknya kenangan dan nostalgia yang dibahas, diluar penyelidikan yang mereka buat.

Jujur saja, aku cukup kecewa dan menyesal memilih buku ini sebagai bacaan pemulai karya Agatha Christie. Plot yang simple tapi cukup bertele-tele diselipi dengan kenangan serta sifat tokoh yang mulai pelupa (maklum sudah tua) mengulang banyak kata dan dialog yang sama. Memang itu nilai plus yang bagus, sebab mendalami karakter tokoh, tapi alhasil aku sering kebosanan, mengantuk, bahkan berkali-kali memutuskan ingin berhenti baca saja.

Selain itu sebagai pribadi yang dominan otak kanan, aku cukup lemah dengan politik juga sejarah. Jadi cukup banyak bagian yang aku skip/skim (baca cepat). Memang ini minus bagiku, tapi bagi kalian yang suka tentu akan menikmatinya.

Kemudian untuk misterinya sendiri, level easy menurutku. Psst, itu gambar cover sudah merupakan spoiler yang sangat besar. Cukup mudah ditebak, tapi untuk pelakunya tidak seperti kisah detektif yang umum kita baca: kenal banyak tokoh dan mencurigai mereka. Melainkan memunculkan seseorang secara mendadak dan dia pula yang menjadi pelakunya.

Sehingga untuk penokohan, melalui POV 3, kita hanya akan kenal baik kepada Tommy, Tuppence, dan Hannibal (anjing peliharaan mereka). Sisanya hanya tokoh yang muncul sekejap untuk diwawancarai mendapatkan informasi dari mereka. Jadinya sesi kita ikut jadi detektif mencari pelaku itu tidak ada.

Dan berikutnya, banyak pertanyaan yang muncul setelah selesai membaca. Salah satunya: kenapa si pelaku pembunuhan membunuh orang yang ingin tahu rahasia? Memang ada dijelaskan kaitan orang itu dengan masa lalu, tapi bukankah berarti dia susah tahu benda rahasia disimpan di mana? Kenapa mereka membiarkan barang itu tetap di sana? Maksudku, daripada takut ketahuan lalu membunuh yang berusaha mencari, bukankah lebih baik ambil saja barang itu dan simpan/curi ke tempat yang gak akan dijangkau oleh siapapun.

Atau bolehlah, katakan si pelaku tidak tahu tempat penyimpanan rahasia barang tersebut. Kenapa tidak beli dan tinggal saja di rumah itu daripada membiarkan orang lain tinggal dan membunuhnya setelah tahu? Atau itu sebuah kesengajaan? Intinya, masih cukup membingungkan.

Untuk kepenulisan, hmm... karena karya ini pertama ditulis pada tahun 1973, cara penulisannya boleh dibilang cukup formal dan kaku. Sehingga setelah diterjemahkan ke bahasa indonesia menjadi sedikit aneh, jika dibayangkan menjadi percakapan sehari-hari. Tapi tetap bisa dibaca dengan baik dan rapi. Hanya perlu tingkatkan pemahaman serta imajinasi.

Overall, cerita yang cukup singkat dengan plot sederhana. Membahas topik politik dan sejarah secara fiksi, bagus tapi akan menjadi membosankan bagi yang tidak menyukai. Hampir keseluruhan cerita menggunakan teknik showing karena penuh dengan dialog, tetapi hanya beberapa tokoh yang karakteristiknya bisa ditampilkan dengan baik. Berhubung kebanyakan hanyalah figuran bernama pemberi informasi.

Karena ini merupakan karya terakhir dari author Agatha dalam usianya yang menginjak 70-80an, jatah konflik yang ringan ini cocok sesuai usianya. Kebalikannya, akan terasa membosankan bagi pecinta konflik berat.

Nilai: 🌻🌻

Extra:
Tidak hanya pada zamannya, tetapi hingga hari ini Agatha Christie masih cukup populer dan karyanya masih tersedia di seluruh penjuru dunia.

Bagi yang tertarik untuk membaca karya-karya misterinya dapat mencari novelnya secara visual maupun digital. Berbagai macam cover juga bahasa pun tersedia, dan untuk buku milikku adalah cetakan tahun 2018,terjemahan ke bahasa indonesia.

Kuharap karya lainnya akan lebih seru dari novel ini yang kubaca untuk pertama kalinya. Sebab kata orang, pandangan pertama bisa berpengaruh besar pada penilaian kita terhadap sesuatu/seseorang.

See you soon, and enjoy.

Novel Review - Mariani MarzzWhere stories live. Discover now