Arikawa Hiro - The Traveling Cat Chronicles

33 1 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : HaruTahun terbit : Jawa Timur, Juni 2019Tebal buku : 368 hlm; 19 cmISBN : 978-602-53858-5-8Genre : Slice of Life (SoL); Journey; General Fiction

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penerbit : Haru
Tahun terbit : Jawa Timur, Juni 2019
Tebal buku : 368 hlm; 19 cm
ISBN : 978-602-53858-5-8
Genre : Slice of Life (SoL); Journey; General Fiction

~~~~~~~~~~~~~~~

"Are you a cat person or dog person?"

Itu adalah pertanyaan yang sangat umum kita ketemui, terutama ditanyakan oleh orang yang memiliki peliharaan. Satu pertanyaan, tapi beragam jawaban, di antaranya: suka kucing, suka anjing, suka keduanya, tidak suka sama sekali.

For me, I'm more a cat person than dog, but I like both. Hmm, mungkin lebih ke suka melihatnya saja, sebab aku tidak memelihara apapun (Kalau virtual ada, hehe). Inilah salah satu alasan aku tertarik dan mengambil buku ini dari rak toko buku.

Jika Anda sama sepertiku yang penyuka kucing, ini adalah novel yang sangat cocok dibaca olehmu. Karena berbeda dari novel atau karya fiksi biasanya, di cerita ini menggunakan sudut pandang kucing. Menarik, bukan? Tapi tenang, meskipun Anda tidak menyukai kucing, itu tidak masalah. Buku ini menjadi "International Bestseller" karena memang berhak sesuai isinya.

Cerita ini bermula dari seekor kucing liar yang tertabrak mobil lalu dirawat dan menjadi kucing peliharaan seorang pria pecinta kucing bernama Satoru Miyawaki. Kucing liar tersebut diberi nama Nana (tujuh dalam bahasa Jepang) karena ekornya yang bengkok membentuk angka tujuh.

Singkatnya, mereka telah hidup bersama selama lima tahun, hingga suatu hari Satoru memutuskan untuk meminta teman-teman masa sekolahnya untuk merawat Nana karena suatu alasan. Setelah mengemasi barang dan membawa kandang, maka perjalanan Satoru dan Nana dengan wagon perak pun dimulai.

Dalam kurun waktu satu mingguan, Satoru telah berkunjung ke semua rumah teman-temannya yang dimintai tolong, tapi ternyata tidak ada yang cocok, hingga akhirnya perhentian terakhir Satoru adalah di rumah bibinya dan tinggal bersama.

Perjalanan mereka memang singkat, tetapi sangatlah berarti dan dalam. Setelah tumbuh dewasa, manusia cenderung fokus pada kebutuhan pribadi, salah satunya adalah pekerjaan, sehingga hilang kontak adalah hal yang wajar. Dengan menemui teman lama, secara tidak langsung kita akan mulai mengenang masa lalu, masa bersama.

Pertemuan pertama dengan Kousuke, kisah Satoru zaman SD penuh kenangan pahit mulai tersirat. Ia yang memiliki keluarga sederhana yang bahagia harus menerima kenyataan menjadi yatim piatu sebab kedua orang tua meninggal karena kecelakaan. Sejak saat itu ia tinggal bersama bibinya dan sering pindah-pindah.

Pertemuan kedua dengan Yoshimine, adalah teman semasa SMP. Satoru yang dulunya memiliki sifat periang tapi nakal digambarkan menjadi lebih dewasa dan pengertian. Yoshimine yang kurang lebih memiliki latar belakang yang mirip dengannya menjadi akrab hingga menjadi sahabat dekat.

Novel Review - Mariani MarzzWhere stories live. Discover now