Khairani - Simfoni Cinta

16 1 0
                                    

SPOILER WARNING!

Penerbit : Rumah OranyeTahun Terbit : Jakarta Timur, 2013Tebal Buku : 296 hlm; 13x19 cmISBN : 978-602-1588-36-9Genre : Romance, Teenlit

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Penerbit : Rumah Oranye
Tahun Terbit : Jakarta Timur, 2013
Tebal Buku : 296 hlm; 13x19 cm
ISBN : 978-602-1588-36-9
Genre : Romance, Teenlit

~~~~~~~~~~~~~~~

Jatuh cinta dan putus cinta adalah hal umum yang pastilah akan dialami oleh siapapun di dunia ini, tidak peduli muda ataupun tua. Begitu pula tentunya oleh tokoh-tokoh dalam novel genre romantis ini.

Seperti hal novel cinta pada umumnya, cerita ini dimulai dengan pertemuan sang protagonis perempuan dengan seorang lelaki. Akan tetapi, si lelaki ini tidak kita ketahui siapa namanya bahkan rupanya. Yang kita ketahui hanyalah dia yang telah menjadi salah satu kepingan puzzle yang lepas, tidak berada dalam kumpulan puzzle lainnya, sehingga tidaklah sempurna. Ia adalah kenangan yang tergantung. Kenapa?

Karena Qayra, sang prota kita di Prolog mengalami kecelakaan mobil (dibaca: yang cliche) dan melupakan sosok pria yang sempat mengisi hatinya.

Kisah tersebut berlalu begitu saja, dan kita pun memasuki kehidupan Qayra pada zaman SMAnya, zaman sekolahnya yang berlika-liku serba manis dan pahit.

Kembali lagi seperti novel remaja umumnya, novel ini berlatar hampir semuanya di sekolah. Qayra digambarkan sebagai gadis remaja yang melewati masa remajanya dengan cukup baik, yakni memiliki teman dan sahabat dekat, masuk sekolah dengan rajin (yang diam-diam diselipi dengan lupa tugas dan bolos sekolah), dan tentu yang paling penting dan tidak boleh dilupakan: jatuh cinta dan pacaran.

Dahulunya zaman SMP, dituliskan Qay (nama singkatnya) pernah berpacaran tapi putus. Sehingga ia yang dulunya tergolong tipe periang dan ceria jadi lebih banyak diam dan melewati masa sekolah dengan tenang. Semuanya berubah ketika Framely, lelaki yang pernah menjadi teman sekelasnya SMP dulu tapi pindah, muncul lagi di hadapan Qay dan sekelas lagi dengannya.

Memang sempat membantah, tapi gak butuh waktu lama sudah terlihat jelas bahwa Frem (nama panggilan Framely) terang-terangan mengejar Qay dengan trik menganggu ala Tom and Jerry.

Ketika Qay sudah mulai lebih banyak tersenyum dan berusaha move on, muncul pula Denish, sang mantan terindah yang mendekati Qay lagi. Luka yang lama gak jadi sembuh deh.

Jadi menurutmu, dengan siapakah Qay akan bersama?

TETT! Jawaban Anda salah karena Qay tidak dengan keduanya!

Kenapa bisa?! 😰

Jawabannya mudah saja, karena kedua pria tersebut bukanlah si pria prolog, melainkan si Dylan (bukan Dylan sebelah ya) yang kemunculan dan jumlah dialognya bisa dihitung dengan jari.

What the F...!
Ya begitulah. Kisah Qayra sebenarnya singkat saja. Aku merasa sia-sia membaca cerita sepanjang 296 halaman hanya untuk plot yang begitu simple, begitupun perjuangan Frem yang tak bermanfaat.

Actually, kalau mau jujur, aku gak merasakan adanya perasaan cinta. Kalau kita sebagai pembaca sudah larut dalam cerita, biasanya pastilah merasa baperan, entah sedih, terharu, marah, dll. Namun, di cerita ini flat. Bahkan boleh kusimpulkan, novel ini seperti journal keseharian Qayra. Yang kesehariannya ya ke sekolah, PR, kerja tugas, bermain dengan teman. Sudah.

Memang, kisah ini tidak hanya fokus ke Qayra saja yang artinya dunia hanya milik berdua. Kak Khairani memunculkan banyak tokoh, bahkan terlalu banyak malahan. Dengan nama yang unik bin aneh (susah baca untukku 🙈)
Tapi tetap saja, kemunculan banyak tokoh tidak berarti apa-apa = tidak membantu plot cerita. Mereka ada karena ada saja, hanya berusaha membuat Qay itu tidak sendirian dan porsi mereka adalah untuk menjahili Qay.

Para tokoh yang sering muncul itupun kebanyakan diperkenalkan menggunakan metode "biodata" yang cukup panjang dan mubazir menurutku. Bahkan, ada yang termasuk plot hole: Zhie salah satu sahabatnya dikenalkan sebagai orang yang paling malas keluar kelas, tapi banyak adegan yang dirinya di luar kelas. Sehingga boleh dibilang kita sebagai pembaca tidak bisa mengenal dengan baik tokoh-tokoh yang ada.

Jadi untuk penokohan, karya ini masih kurang bagus. Penulis lebih suka menggunakan telling secara keseluruhan mendeskripsikan seorang tokoh, dan berikutnya baru dimunculkan pas butuh saja.

Untuk kepenulisan dalam genre teenlit/remaja, karya ini cukup bagus. Memang ada beberapa kesalahan kepenulisan tapi dapat dimaklumi. Selain itu, dalamnya banyak kata mutiara, begitupun sajak-sajak puisi. Kak Khairani memang notabene pecinta puisi sih, itupun yang memulai karier menulisnya.

Untuk endingnya seperti yang telah kubocorkan di atas, sungguh mengecewakan. Katanya sih karena melihat Qayra kecelakaan tepat di depannya, si Dylan tidak ingin lagi muncul atau mendekatinya, hanya mengikutinya diam-diam (stalker gitu). Bukannya marah karena tidak pernah mengungkapkan kebenaran, Qayra main langsung saja terima pernyataan cintanya. Padahal baru saja berpisah dengan Denish. Haduh kacau.

Overall, sesuai genrenya, ini kisah cinta remaja yang simple. Plot cerita yang ringan, ada sedikit bau misteriusnya tapi gampang ketebak semua, tidak mendebarkan. Tidak ada sesi baperan, alur berjalan dengan lurus seperti sudah wajar dibuka begini, ditutup begitu.

Seperti quote yang tertulis di cover, ending cerita tidak terasa seperti ending karena kehidupan akan terus berlanjut, begitupun rutinitas mereka sehari-hari akan berulang lagi. Yang berbeda adalah, kisah diawal dengan Frem yang pulang ke Indonesia, diakhiri dengan Frem yang berangkat lagi ke Amrik.

Eh,kalau dipikir-pikir, jangan-jangan pemeran utama yang sesungguhnya adalah Frem?

Nilai: 🌻

Extra:

Bagi yang tertarik untuk coba membacanya sendiri kisah cinta SMA-nya Qayra, buku novel ini masih tersedia di banyak online shop, begitu juga versi PDF-nya.

Sekali lagi, ini hanya opiniku pribadi, yang di mana aku kurang suka baca yang plot ringan (salah sendiri ketipu cover). Anda yang suka baca bacaan ringan kurasa akan cocok.
Enjoy~

Novel Review - Mariani MarzzWhere stories live. Discover now