21

47 8 5
                                    

Zaman sekarang mah banyak orang yang gengsinya tinggi, kaya tower.
.
.
.
.
.

*

****
Sudah dua Minggu Gibran dirawat dirumah sakit, entah mengapa penyakit yang ada dalam tubuh Gibran sangat betah berlama lama di sana.

Dua minggu juga acara yang sudah disusun rapi oleh Lora, Agnes, Dewa, dan Juan harus terundur karena penyakit Gibran.

Kata dokter Gibran mengidap penyakit demam tifoid atau yang sering kita sebut dengan penyakit tipes. Penyakit itu disebabkan oleh infeksi bakteri salmonella typhii.

Sore ini Juan dan Dewa sedang membujuk manusia es yang satu ini untuk makan. Dari pagi perutnya belum terisi nasi sedikitpun, bagaimana dia mau sembuh?

"Eh anjir makan dulu lah, penyakit lu ga sembuh sembuh kalo gini" bujuk Dewa dan Gibran hanya menatap makanan itu tanpa minat.

"Liat badan lu woi, udah kek tusuk cimol gini gaya gayaan ga mau makan, krempeng kaya gini mana ada cewe yang nyantol sama lu, makan cepet" sudah cukup, habis kesabaran Juan untuk membujuk manusia berjiwa es didepannya ini.

"ga laper"  dua sahabat Gibran hanya bisa menghela nafas pasrah, kapan sahabatnya ini tidak keras kepala?

"Lu arghhhh, greget gue anjir. Ga mau makan makanan rumah sakit lu? Mau beli apa? Sate? Martabak? Telor asin? Apa mau makan sama upil gue? Asin banget ini" jorok, ya siapa lagi yang bicara seperti itu kalo bukan Juan yang joroknya stadium akhir.

"Gumoh, ga napsu"

"Lu mah gila, makan sate aja bisa ga mau apalagi makan upil lu" Juan hanya mringis mendengarkan komentar Dewa.

"Gue mau makan" ucap Gibran.

Berbagai macam puji pujian Juan dan Dewa ucapkan. Entah berapa jam mereka membujuk Gibran untuk makan tapi jawabannya hanya 'gue ga laper, gue ga napsu' lelah jiwa dan raga ini bun.

"Alhamdulillah, Subhanallah, allohu akbar, masya alloh, ga mimpi gue kan? Ini lo beneran mau makan njir? Ah nikmat mana lagi yang kau dustakan" kata Juan dengan gaya alaynya.

"Alay jan alay nanti jomblo seumur hidup" sahut Dewa.

"Tapi kalo Nata yang nyuapin"

Hancur sudah kebahagiaan Juan dan Dewa saat mendengar Gibran minta makan. Ternyata ini prank kebahagiaan!

"Ga lucu sumpah Gib, segala puji pujian udah gue ucapin tapi ini prank kebahagiaan, dimana ada Nata? Nata udah ga ada ya Alloh. Udah si makan sama tangan gue aja nih, bersih dari kuman yang menempel"

"Gak" Juan hanya mengelus dada dan menahan emosinya agar tidak memakan manusia didepannya ini.

"Udahlah gib, makan aja. Kasian perut lu, kasian juga ini rumah sakit pasti bosen liat lu yang ga balik balik dari sini" Ucap Dewa.

"Gue maunya sama Nata"

"Kali ini aja lu ga keras kepala, kasian gue sama Juju yang udah membujuk lu dari tadi, enak kok ini sumpah"

Merasa kasian dengan dua sahabatnya yang sudah mulai lelah membujuknya, akhirnya Gibran mau makan seadanya.

"Ya udah, gw mau"

"Lah gitu dong, dari tadi kek. Cape ni mulut ngromed mulu, ga ada rasa kasihan ya lu sama kita" omel Juan.

"Udah ju" sahut Dewa dan Juan hanya menghela nafas, Sabar.

Dewa yang sedang sibuk memasukan makanan kedalam mulut Gibran sampai tak sadar jika kekasihnya dan Agnes sudah berada disampingnya.

Lora dan Agnes memang sengaja mampir ke rumah sakit untuk menjenguk Gibran. Ini memang usul Lora, sudah lama juga mereka tidak menjenguk mantan kekasih sahabatnya ini.

Cool Couple Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang