🌿04🌿

8.7K 664 126
                                    

Happy reading🧡
.
.
.

"Sesi utama apa?" tanyanya dengan memiringkan kepalanya.

"Hukuman mu... " bisik rose di samping ano dengan tenang.

"Hukuman? Emangnya ano ada buat salah sama kalian??"

"Telat 1 menit!" ucap jisoo pada ano.

"Lah ??? Karena itu kah?" batin ano.

"Hukuman opsi pertama atau opsi kedua? Yaitu hukuman cambukan sebanyak 20 kali.  Pilih opsi yang mana baby hmmm?" timpal brian pada ano.

Deg!

"Hukuman cambukan?? Sebanyak 20 kali? Jika mereka semua berarti 20 dikali mereka bisa mati ano kalo gitu." batinnya berkelana.

"Ini tidak benar! Masa ano telat 1 menit saja dikasi hukuman? Belum yang lainnya kan? Ya tuhan tau gini ano ga mau ikut mereka hikss, terus kenapa kakek menyerahkan ano ke sahabatnya sih? Biar dikasi hukuman gitu? Nanti kalo dia marah dan benci mereka gimana?? Bingung!!! Ano bingung hikss.''

"Dia?? Siapa? Uh kurasa ini akan menjadi sangat menarik." batin yang lain setelah mendengar batin ano dengan smirk licik nya.

"Apa pilih opsi yang pertama? Tapikan ano ga tau opsi pertama apa,, tanya saja ahh." lanjut nya lagi.

"Hmmm opsi yang pertama apa?" tanyanya bingung sambil memiringkan kepalanya.

"Rahasia." jawab mereka serempak.

seperti panduan suara ya bund:'

"Lohh ga bisa gitu dongg, ano jug..." ucapannya terpotong oleh suara dari belakang mereka.

"Ada apa ini?" zayn pelaku pemotong ucapan ano dengan nada dingin yang amat kentara dan menatap ano tajam.

"Hanya negosiasi tentang hukuman dad."

"Kesalahan?" tanya niall appa mereka.

"Telat 1 menit dari perjanjian." jawab reynan pada appa mereka.

"Lohh?? Isi perjanjian? Curang ih.. Mommy ano jangan dihukum yaa." pintanya pada rima dan menatap rima dengan pandangan ala bocil.

" uhh ucul nya baby mama, tapi hukuman mu harus tetap dilaksanakan baby." gemas risma pada ano.

"Mommy." ucap ano pelan pada rima dengan pandangan berharap.

Cup

"Terima saja, mommy bersamamu." jawabnya setelah mencium ano.

Sedangkan ano  malah menundukkan kepalanya setelah mendengar jawaban rima, kecewa mungkin.

"Pilih yang mana baby?" tanya albert memulai.

"Pertama." jawab nya langsung tanpa berpikir panjang tentang apa itu hukuman opsi pertama.

Dia berharap hukuman pertama adalah pengusiran dirinya dari rumah ini, lebih baik keluar dari pada hidup dengan kekangan dari mereka. Pikirnya.

"Buang jauh jauh pikiranmu itu ano jika tidak ingin hukuman mu bertambah banyak!" ucap lisa setelah mendengar pikiran ano dengan penekanan setiap perkataan nya.

Ano yang mendengar hal itu segera menundukkan kepalanya lagi karena lupa pada manusia tak kasat mata yang ada di depannya .

"Kenapa?!" tanya appa mereka yang lain, liam.

"Dia pikir, hukuman opsi pertama pengusiran dirinya dari rumah ini, sungguh pemikiran yang sangat sempit." jawabnya lagi dengan nada mengejeknya dan menekankan kata sangat.

"Dan sayangnya pikiranmu sangat salah baby." timpal ariel.

"Hukuman mu yang kau pilih adalah...
Ijin jika ingin keluar dan harus ada yang menemani.
Jangan membangkang.
Dilarang berbohong.
Tidak boleh mengeluh.
Mau dipanggil baby.
Setiap bertemu salah satu keluarga harus menciumnya.
Atuhi aturan kami jika kau masih sayang tubuhmu baby."

"Jika melanggar itu semua, maka kamu akan dihukum oleh kita semua dengan hukuman berat."

"Mengerti baby?"

Tbc

Bali,51220
Deya.

Seeyuuu🧡

{3} KANOVAWhere stories live. Discover now