I'am Yuta (Revisi)

136K 4.8K 623
                                    

Cerita ini sedang dalam tahap revisi, kalau ada kalimat yang berulang-ulang atau hilang, coba kalian refresh dulu atau hapus terus add lagi.

Jangan lupa Vote, Komen dan follow juga akun ini.

Atmosfer ruangan kali ini terasa lebih mencekam, dipojokan sana seorang mahasiswa menggeram tertahan merasakan sesuatu sesak dibawah bagian tubuhnya. Hanya karena kiriman gambar dari sang kekasih, gairah laki-laki itu seketika bangkit.

Anjim, Yuta menggeramnya. Umpatan demi umpatan bersarang dibatinnya siap untuk diledakan. Namun dia tahan, bisa-bisa dia dikeluarkan dari kelas yang berakhir mendapatkan nilai merah. Jangan sampai dia menjadi mahasiswa abadi. 

Perkenalkan, Nakamoto Yuta mahasiswa IT tingkat akhir. Tinggal di kota besar Indonesia yang semakin marak dengan pergaulan bebas, membuatnya terpengaruhi aliran sesat. Walaupun dirinya di Jepang belum tentu akan menjadi laki-laki baik, patuh kepada orang tua dan kutu buku.

Seks bebas sudah dia terapkan saatmemasuki kelas dua belas sekolah menengah atas. Tetapi dia pilah-pilih wanitamana yang paling bisa membuatnya puas maka akan dia jadikan kekasih. Sejauh iniwanita yang telah dia pacari hanya berkisar sepuluh orang.

Yuta bernapas lega sebab dosen tersebut telah mengakhiri kelas yang sangat membosankan. Yuta buru-buru bangkit lalu menelpon seseorang, menanyakan keberadaannya kemudian dia meninggalkan kelas menuju tempat seseorang yang dia telpon.

Sesampainya disana, Yuta sudah tidak bisa menahan hasratnya lagi. Dia mendorong wanita itu ke dalam kosannya, menutup pintu secara kasar lalu menguncinya. Dengan rakus dia melahap bibir wanita yang ada dibawah kukungannya. Tangannya tak tinggal diam sudah bergerilya kemana-mana.

Yuta menanggalkan atasan gadis—ah bukan gadis lebih tepatnya wanita. Wanita itu mendesah ketika Yuta melahap dadanya, sebelahnya juga diremas kasar sesekali memilin bulatan kecil itu. Yuta merubah posisinya menjadi duduk di sofa, menempatkan wanita itu tepat pada sesuatu yang menonjol. Dengan gerakan tidak sabar wanita itu membuka resleting celana Yuta lalu memulai kegiatannya.

Yuta memejamkan mata menikmati blowjob dari kekasihnya, selang beberapa menit ponsel yang berada disakunya bordering menandakan ada panggilan masuk dari seseorang. Yuta merogoh sakunya lalu mendengus kasar melihat nama kontak yang memanggilnya.

"Buruan mau apa lo?" tanya Yuta tanpa basa basi.

"Sabar yaelah."

"Mau ngomong apa, cepetan anj—" Yuta memekik pelan ketika anaknya mengenai gigi wanita itu.

"Bisa jemput nggak?"

"Jemput kemana?" Yuta menahan desahannya.

"Ya di kampus lah, kemana lagi?" nada bicara gadis itu terdengar sewot.

"Argh ganggu aja lo."

"Bisa atau nggak? Kalau nggak bisa yaudah."

Panggilan diputuskan secara sepihak, wanita dibawah Yuta sedari tadi menatap Yuta dengan raut wajah bertanya-tanya hingga tanpa disadari anak Yuta mengenai gigi lagi yang ini terasa perih, disaat itu pula Yuta memekik keras.

"PELAN-PELAN ANJING." Umpatnya.

"Ah udahlah." Yuta segera memisahkan diri, merapikan kembali celananya. Dia mengeluarkan beberapa lembar uang ratusan lalu melemparkannya ke pangkuan wanita itu, "Kita putus."

Yuta akan dengan memudahnya memutuskan hubungan secara sepihak jika servicean sudah tidak semengenakan lagi contohnya seperti tadi. Dia juga memberikan uang seakan-akan wanita itu ialah wanita bayaran yang ditugaskan untuk memuaskan. Gadis yang menelponnya tadi pun sudah beberapa kali mengganggu aktivitasnya dengan sang pacar yang selalu berakhir dengan kata putus.

Sialan memang. Lihat saja apa yang akan Yuta lakukan.

***

Yuta menjalankan motornya menuju kampus seorang gadis yang menelponnya tadi. Kekesalan masih mendongkol dibatinnya, walaupun kesal Yuta tetap menjemputnya. Kampus yang dituju tidak jauh hanya berkisar sepuluh menit.

Yuta sudah sampai, dia menatap gadis itu dengan datar, "Kenapa nggak pulang sendiri aja sih?"

"Biar hemat duit, bang." Gadis itu cengengesan membuat Yuta gemas ingin mencekiknya.

"Gua tau lo punya duit, buruan naik!" perintah Yuta galak.

Gadis itu naik ke atas motor yang dikendarai Yuta, melingkarkan tangannya ke pinggang Yuta. Butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk sampai ke rumah akhirnya mereka tiba juga.

Yuta segera mencekal lengan gadis itu ketika dia ancang-ancang hendak kabur. "Mau kemana lo?!"

"Lo udah ganggu aktivitas gue, pokoknya harus tanggung jawab!" Yuta mengangkat tubuh gadis itu dipundaknya lalu membawanya ke kamar.

Gadis itu memberontak, "MAMA!!" dia memukul-mukul punggung Yuta namun tak laki-laki itu gubris.

"Diem, Nan!" gadis tersebut bernama Nanda Priscilla, gadis yang kerap kali mengganggu adegan mantap-mantap Yuta.

"Lo mau ngapain?!" Nanda memekik kaget ketika Yuta menidurkan dirinya di kasur milik laki-laki itu.

"Lo harus tanggung jawab!" Yuta mengukung tubuh Nanda dibawahnya.

Nanda kembali memberontak, "Apaan sih? Gua ngapain lo sampai harus tanggung jawab?"

"Diem, Nan! Mumpung Mami Papi lagi dijepang."

Shit!

Nanda semakin gelisah kala laki-laki itu berbisik lirih di depan wajahnya dengan suara berat. Nanda tidak polos, dia tahu apa yang akan Yuta lakukan. Tenaga Yuta lebih besar darinya jadi agak sulit untuk menyingkirkan laki-laki itu

"ARGH BANGSAT." Yuta mengerang ketika lutut Nanda menendang anaknya. Nasib anak Yuta sangat apes, tadi kena gigit dan saat ini ditendang. Sakit syekali epribadeh.

Sedangkan sang pelaku sudah kabur, Nanda tertawa didepan pintu kamar Yuta, "GUA BILANGIN MAMI PAPI LOH YA?"

"NANDAAA!!!" teriak Yuta murka.

Nanda masih tertawa mengingat kejadian tadi, tidak ada rasa kasihan sama sekali. Tidak penting juga. Laki-laki seperti Yuta tidak patut untuk dikasihani. Nanda sedang ada dikamarnya setelah dia berhasil kabur tadi, tak lupa Nanda mengunci pintu takut suatu-waktu laki-laki itu menerobos kamarnya. Setelah kejadian ini dia tidak akan meminta apapun pada Yuta. Nanda masih takut, dia terlihat menyeramkan ketika nafsunya bangkit.

"Mending ngebucin," gadis itu membuka laptopnya melanjutkan tontonan Korean drama yang akhir-akhir ini sedang booming.

***

Terima kasih sudah baca

Just UWhere stories live. Discover now