13.

8.5K 1.2K 83
                                    

Lisa menghirup dalam-dalam udara segar pagi ini, melirik sekilas ke arah Kookie yang masih terlelap diatas tempat tidur. sebab kerewelan Kookie yang tak main-main membuatnya baru bisa tidur disaat jam menunjukan pukul dua subuh, untungnya setelah Kookie tertidur, ia juga dapat merasakan tidur yang nyenyak dan berkualitas.

Namun entah bagi Jungkook, entah lelaki itu dapat tidur nyenyak atau tidak, melihat posisi tidurnya disofa saja membuat Lisa yakin bahwa lelaki tersebut tak nyenyak dengan tidurnya, seingat Lisa, ia tertidur saat Jungkook masih sibuk dengan layar laptopnya. Jika Lisa disibukan dengan mengurus Kookie yang sedang sakit, maka Jungkook disibukan dengan pekerjaan yang baru diselesaikannya subuh tadi.

Cewek itu berjalan ke arah kamar mandi, mencuci mukanya terlebih dahulu kemudian kembali menghampiri Kookie untuk memeriksa suhu tubuh bocah tersebut, dapat ia rasakan jidat Kookie tak separah sebelumnya. ia menghela nafas legah, kemudian beringsut dari tempat tidur menuju ke dapur untuk menyiapkan sarapan.

Sementara itu, ada Jungkook yang baru saja terbangun sembari memijit pangkal hidungnya pelan, bangkit kemudian berjalan sedikit sempoyongan ke kamar, berselang cukup lama, ia keluar dari kamar tidurnya dengan keadaan yang cukup segar dari sebelumnya, mengenakan kemeja putih polos dengan celana selutut hingga menampakan otot-ototnya.

Mendengar suara ribut dari arah dapur membuatnya sedikit penasaran, melihat Kookie yang masih bergelut dengan bantalnya membuat lelaki tersebut segera melangkahkan kakinya menuju asal suara, ia menyenderkan punggungnya ke sisi tembok kala melihat Lisa yang tengah sibuk dengan masakannya.

Lisa membalikan tubuhnya, berjengit kaget ketika mendapati Jungkook yang tengah menatapnya teduh. Cewek itu melempar senyum sembari berjalan mendekati meja makan dengan secangkir teh digenggamannya, "Kebetulan aku buatin teh buat kamu."

Jungkook mengangguk-anggukan kepalanya, kemudian menghampiri meja makan dan mengambil duduk dikursi andalannya untuk menikmati teh yang dibuatkan Lisa, lelaki itu kembali disibukan dengan layar ponselnya, membiarkan Lisa yang tengah sibuk melanjutkan aktifitas memasaknya.

"Can i help you, Mom?"

Sontak Lisa membalikan tubuhnya kala mendengar suara menggemaskan tersebut dari arah belakang, begitupula Jungkook yang tengah menyesap tehnya ikut menatap sang anak dengan wajah terkejut.

Lisa menyadari tatapan mengintimidasi yang diberi Jungkook untuknya dan Kookie, mulai merasa tak enak sebab mendapat panggilan 'Mom' dari Kookie yang tidak seharusnya memanggilnya seperti itu. Lisa cukup sadar diri, ia bukan siapa-siapa, tetapi mengapa Kookie tiba-tiba saja memanggilnya dengan sebutan Mom?

"Its Okay," ujar Lisa berusaha untuk tidak menanggapi kata Mom yang terlontar dari mulut Kookie barusan, anggap saja angin lalu, anak-anak memang tak pernah serius dengan ucapannya.

Namun ....

Anak-anak selalu berkata jujur bukan?

"Kaka buatin nugget ayam kesukaan Kookie lho." ujarnya sembari menggendong tubuh mungil Kookie dan membawanya ke atas meja makan.

"Tapi ... Kookie janji ya, abis makan nanti langsung minum obat." Lisa mencubit pipi Kookie gemas, membiarkan bocah tersebut sibuk mengotak-atik layar gadgetnya.

Jungkook sendiri hanya menatap interaksi kedua manusia dihadapannya, ia berdehem gugup kemudian kembali menatap layar ponselnya saat menyadari Lisa yang juga tengah menatapnya, entah mengapa ia bisa merasa canggung seperti ini, bahkan saat meeting bersama client pun ia tak pernah merasa se-canggung ini.

"Kookie kenapa manggil Mom ke Kaka Incess?" lelaki itu akhirnya memberanikan diri untuk bertanya, meski berbisik agar Lisa tak mendengar mereka.

Kookie yang masih sibuk dengan gamenya kemudian menjawab pertanyaan dari sang Papa, "kata Oma, lebih copan kalo manggil Mom ke Kaka Incess."

Material Wife [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora