[on going]
Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang menembaknya.
Tapi saat bertemu dengan Ray, dia merasa ada yang beda. Mungkinkah yang dirasakannya adalah cinta?
Ray Raihan. Pria yang tampa...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Keesokan harinya Revana cepat-cepat mandi karna Ray akan menjemputnya.
Setelah mandi Revana siap-siap dan turun kebawah menuju dapur.
"Eh anak mama yang cantik, kok tumben banget kamu udah rapi gini"
"Iya dong ma, kan Revana lagi semangat sekolah"
"Kamu mau sekolah apa mau jualan parfum, wangi banget"
"Ya sekolahlah ma, Revana kan gak mau bau jadi Revana pake parfum"
"Iya ma, nanti kalo Revana bau gak ada yang mau temenan sama anak papa yang cantik ini" ucap papa Revana dari arah belakang
"Iya deh iya"
"Pagi semuaaa" sapa Ditto dan langsung mencomot roti tawar
"Makannya sambil duduk bang, itu susunya jangan lupa di minum" ucap mamanya
Ditto duduk "Siap mama ku yang cantik"
"Ma nanti papa pulang agak malem ya, soalnya masih banyak kerjaan yang belum selesai. Mau gak mau lembur deh" ucap papanya
"Iya pa gapapa. Yang penting jangan lupa makan"
"Bang mama sama papa sosweet banget ya" ucap Revana tiba-tiba
"Iya nih. Pasti dulu papa dapetin mama pake perjuangan yang besar ya" ujar Ditto
"Iya dong. Nih ya dulu papa tu harus berjuang banget buat dapetin mama kalian, soalnya dulu orang tua mama kamu gak setuju" jawab papanya
"Tapi papa gak nyerah, papa yakinin mereka bahwa papa bisa menjaga dan menafkahi mama kamu. Dengan penjelasan papa kepada orang tua mama kamu akhirnya mereka setuju deh" lanjutnya
"Ih gila perjuangan papa besar banget buat mama" ucap Revana
"Iya, jadi pengen kayak papa deh" sahut Ditto
Mama hanya tersenyum melihat mereka.
"Dek kamu berangkat sama bang Ditto kan?" tanya mama pada Revana
"Aku–"
Ucapan Revana terpotong karena ponsel Revana berbunyi dan menampakkan chat dari Ray.
