Setelah baca jangan lupa vote dan komen ya😊
**********
Sepanjang pelajaran Revana hanya melamun memikirkan Ray."Kak Ray tu ganteng banget sih"
"Gue ga nyangka bakal suka sama dia, padahal dia orangnya dingin banget"
"Walaupun gue gak suka sama cowok dingin, tapi kalo sama kak Ray kayak beda aja gitu"
Lamunan Revana buyar ketika guru Kimia memanggilnya "Revana,Rev... Revanaaa!" panggilnya
"Ehh i...iya bu, ada apa" ucap Revana terbata-bata
"Kamu tanya ada apa, daritadi tuh kamu ngelamun aja" sahut bu guru
"Sekarang kamu kerjain soal yang ada di papan tulis." lanjutnya
"Sekarang bu?" tanya Revana
"Ya iyalah masa besok" ketus gurunya
"Aduh mampus gue," gumam Revana
"Ayo cepetan" suruh bu guru
"iya bu"
Di sisi lain
Ray sedang fokus dengan apa yang dijelaskan guru. Dia sudah ketinggalan banyak pelajaran semenjak dia dipilih menjadi ketua osis.
Mau tidak mau Ray harus mengejar semua pelajaran yang tertinggal.
Sedari tadi Fiki dan Andri menatap Ray yang duduknya berada di depan mereka "Sibuk amat si lo" ketus Fiki agak berbisik
"Tau tu, ngerjain apaansi" Andri ikut-ikut
Ray tidak menoleh ke arah mereka "Ngerjain pelajaran yang ketinggalan" sibuk menulis
Mereka ber- 'oh' ria.
Guru yang sedang menjelaskan terhenti karena mendengar Fiki dan Andri berbicara.
"Heii kalian!" ucap guru terkiller di SMA Wijaya
"Guru lagi jelasin malah ngomong sendiri" lanjutnya
"Ibu guru yang cantik,kita kan ngomong bertiga bukan ngomong sendiri" Fiki menahan tawa
"Iya nih, ibu gimana sih" lanjut Andri
Seluruh siswa juga tertawa melihat tingkah Andri dan Fiki.
"Kalian nih ya, dikasih tau malah ngebantah!" seru bu guru
Fiki dan Andri yang tadi tertawa kini mereka menundukkan kepala.
"Sekarang kalian bertiga ibu hukum" ucapnya
Ray yang sedang melihat langsung berdiri mengikuti Andri dan Fiki "Loh bu saya juga ikut?" tanya Ray
"Iyalah. Kan kalian tadi 'ngobrol bertiga' " bu guru memperjelas omongannya.
YOU ARE READING
Secret Admirer
Teen Fiction[on going] Revana Zainisa. Gadis yang tak pernah merasakan jatuh cinta dan dia selalu menolak semua pria yang menembaknya. Tapi saat bertemu dengan Ray, dia merasa ada yang beda. Mungkinkah yang dirasakannya adalah cinta? Ray Raihan. Pria yang tampa...