25 - make you mine

1.8K 159 347
                                    

"Slug Club," ujar Blaise begitu sudah kembali lagi ke kompartemennya setelah satu jam yang lalu diminta untuk menemui Professor Slughorn.

"Apa itu?" tanya theo yang duduk di sebrang Blaise.

"Gatau gue juga. Semacam perkumpulan beberapa murid sama guru, mungkin." Balas Blaise cepat. Theo menyipitkan matanya. Dia ingat dulu ayahnya merupakan bagian dari Slug Club saat Professor Slughorn dulu mengajar di Hogwarts. Tapi kenapa sekarang namanya tidak dipanggil juga?

"Nama gue---beneran ga ada?" tanya Theo penasaran. Zabini menghela nafasnya sebelum memberitahu, "Sebenernya tadi Slughorn nanya tentang elu dan bapak lu, terus dia nanya... itu." Perkataan Blaise berhasil membuat Theo bingung.

"Itu?"

"Death eater," bisik Blaise sambil melihat kesekeliling untuk memastikan tidak ada yang memperhatikan mereka.

"Oh," balas Theo datar. Wajahnya terlihat cukup kecewa dan sedih disaat yang bersamaan.

"Padahal gue sama sekali gamau terlibat sama semua ini," Theo melipat kedua tangannya di dada sambil menumpangkan satu kakinya.

"Eh Foy, lu juga ga diundang ya?" tanya Theo pada Malfoy yang saat ini sibuk menompangkan dagunya di atas telapak tangannya dengan pandangan kosong. Begitu tidak mendapat jawaban, Theo pun bertanya sekali lagi.

"Foy!" sahut Theo yang membuat Draco langsung tersadar dari lamunannya.

"Hah, apa?" tanya Malfoy cepat. Theo menghela nafasnya lalu bertanya, "Lu ngapa sih foy? Ada masalah?" tanya Theo penasaran. Malfoy menggelengkan kepalanya lalu berpura-pura sibuk memainkan ponselnya.

"Lu biasa aja foy gadapet undangan dari Slughorn?" goda Blaise sambil tersenyum. "Bomat, g ngurusin." Balas Malfoy datar.

"Gue masih ga ngerti kenapa Neville bisa gabung Slug Club," Blaise memajukan tubuhnya dan bertanya dengan kesal.

"Mungkin karena dia cukup jago Herbology?"

"Mungkin."

"Tapi yang pasti gu----"

BLUSHH

Perkataan Blaise seketika terhenti begitu kabut hitam tiba-tiba saja mengisi seluruh kompartemen Slytherin. Semua orang yang ada di dalam sini sibuk protes dan merutuki siapa sebenarnya yang menyebabkan abu hitam ini menganggu aktivitas mereka.

"Uhukk—anj, apa itu?" sahut Theo sambil menutup mulut dan hidungnya.

"Gblg, masuk mata gue," Malfoy mendengus sambil berdiri dan mengucek kedua matanya.

"Drakieee~ gapapa? Tenang aja, mungkin itu cuma anak tahun pertama yang iseng." Tiba-tiba saja Pansy muncul sambil menarik tangan Draco dan menyuruhnya untuk duduk di sebelahnya.

"Apa sih!" sahut Draco dan langsung menarik paksa tangannya lagi. Pansy cemberut namun tetap berusaha menarik tangan Draco untuk duduk disebelahnya. Draco pun menghela nafasnya dan tidak memiliki pilihan lain selain menuruti kemauan gadis itu.

Sisa perjalanan ke Hogwarts dilalui Draco dengan diam saja atau sekedar mengecek ponselnya. Draco terdiam dan memikirkan cara yang harus ia lakukan untuk menjalankan tugas yang diperintahkan padanya.

Dia cemas dan khawatir jika ia sampai gagal menjalankan tugas ini. Walaupun Kau-Tau-Siapa menyuruhnya untuk melakukan tugas ini dengan alasan dia 'lah orang yang paling pantas untuk melakukannya, Draco sadar kalau itu semua hanyalah bohong.

Draco tau Voldemort menyuruhnya untuk melakukan ini hanya karena ingin menghukum keluarganya atas kegagalan ayahnya yang gagal mendapatkan bola ramalan di kementerian tahun lalu.

Hogwarts Social Media  (DracoxReader) ✔️Where stories live. Discover now