22,55 - the war

1.1K 157 244
                                    

"Dre.." bisik Rosie tepat dibelakang telinga lelaki itu.

"Hm?" balas Draco. Lelaki itu menengok kebelakang dan cukup terkejut ketika melihat wajah Rosie yang ternyata berada tepat di belakangnya. Gadis itu meletakkan dagunya di bahu Draco sambil tersenyum. Kedua tangannya memeluk leher Draco dengan erat.

Malam ini bulan purnama muncul dengan sangat terang. Draco berjalan menyusuri Desa Hogsmeade yang sudah sepi dengan pacarnya yang saat ini tengah ia gendong dibelakang. Setelah insiden beberapa jam yang lalu, mereka berdua terdiam untuk beberapa saat namun akhirnya Rosie mau menceritakan semuanya. Sambil memutuskan untuk kembali ke istana ----dengan Rosie yang merajuk ingin sekali mendapat Piggy Back dari Draco dengan alasan dirinya sangat Lelah, mereka berjalan sambil mengobrol menyusuri Desa Hogsmeade dengan ditemani oleh bulan purnama yang menerangi jalan mereka.

Saat gadisnya meminta untuk mendapat Piggy Back, Draco hanya bisa menghela nafasnya namun pada akhirnya menuruti kemauan gadis itu.

"Dan abis itu lu bener-bener ga inget apa-apa?" tanya Draco masih terus berjalan. Sesekali dirinya membenarkan letak gendongan gadis itu supaya tidak merosot dari cengkraman tangannya yang ada di belakang tubuhnya.

"Iya, sumpah , kak adri awalnya Cuma ngajak gue main ke Hogsmeade doang, gue ga tau ternyata dia itu-----"

"Tapi tetep aja, Rose. Yang lu lakuin itu salah. Lu ga jujur ke gue dan ga berterus terang."

"Iya, maaf dre. Gue janji ga akan ulangin lagi," ucap Rosie sambil mencium pipi lelaki itu.

"Dre, cape ga?"

"Hm?"

"Kalau cape gue turun aja,"

"Ngga." Balas Draco pelan.

"Dre, makasih ya," ujar Rosie yang membuat Draco mengeryitkan alisnya sambil menolehkan kepalanya ke belakang.

"Buat?"

"Udah nolongin gue tadi. Gue gatau jadinya kalau ga ada lu," jelas Rosie pelan. Draco tersenyum miring lalu kemudian mendengus pelan.

"Justru gue yang merasa gagal sebagai lelaki kalau gue sampai gagal ngelindungin pacar gue sendiri," perkataan Draco membuat pipi Rosie memerah.

"Um, dre kapan-kapan gue boleh ga ketemu mama papa lu?" pertanyaan Rosie membuat Draco hampir saja tersandung.

"Hah, mau ngapain? Jangan deh. Ortu gue galak." Balas Draco cepat. Rosie pun tertawa.

"Kenapa malah ketawa?" tanya Draco kesal.

"Haha, gapapa. Cuma alasan lu lucu ajaa. Pasti lu nakal ya? Makannya sering dimarahin," goda Rosie.

"G, gue itu anak baik klo dirumah." Balas Draco berusaha membela dirinya sendiri.

"Yaudah, klo gtu knp gue gaboleh main kerumah lu? Mama gue juga galak kok, gue udh kebal sama ortu galak," ujar Rosie sambil menyengir.

"Hm, nanti ya." Jawab Draco pelan.

"Okay," balas Rosie sambil mencium pipi pacarnya lagi----membuat Draco tiba-tiba saja merasa wajahnya memerah.

*

Daphne berjalan dengan lesu menuju kelas ramuan. Setelah ia putus dengan Theo, gadis itu hanya menjalani hari-harinya dengan 2M (Mengerjakan tugas dan menangis).

Dia sungguh menyesal dengan apa yang dilakukannya dan dia benar-benar merindukan Theo----lelaki yang begitu dia sayangi.

Daphne menundukkan tubuhnya sambil berjalan sampai dia tidak sadari kalau dirinya tiba-tiba saja menabrak seseorang dengan cukup keras.

Hogwarts Social Media  (DracoxReader) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang