13.

8.8K 911 58
                                    

Hari minggu, hari yang ditunggu bagi para pelajar atau pun pekerja yang mendapatkan bagian libur

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari minggu, hari yang ditunggu bagi para pelajar atau pun pekerja yang mendapatkan bagian libur.

Bisa bersantai dan menghilangkan penat sementara, sebelum besoknya kembali ke hari senin harus mulai beraktifitas lagi.

Valent sedang memoleskan make up tipis di wajahnya, kemudian dia mengambil tas, dan memakai sepatu hak yang tidak terlalu tinggi.

Valent menuju kamar Agatha dan melihat kalau gadis kecil itu sedang memoleskan bedak baby ke wajahnya, kemudian memakai lipbam untuk meronakan bibirnya, tidak lupa juga minyak wangi khusus anak seumuran Agatha.

"Udah siap belum nih, sayangnya aunty?" tanya Valent.

Agatha berbalik dan tersenyum, mengambil tas kecil bergambar kupu-kupu, Agatha menghampiri Valent. "Udah, Aunty."

Valent mengusap lembut rambut ponakannya dan mengeluarkan dua lembar uang lima ribu dengan keadaan masih sangat rapih, baru, tidak ada lecek sama sekali. "Buat derma nanti."

Agatha mengangguk mengerti. "Makasih, Aunty."

Tin!

" Aunty Araxi udah dateng, kita berangkat ya... setengah jam lagi ibadahnya dimulai," ucap Valent dengan lembut dan menggandeng Agatha untuk segera keluar.

Valent melihat mobil Araxi sudah terparkir di depan rumahnya, tetapi baru saja ada mobil Vanya yang datang.

Vanya keluar dari mobilnya, begitu juga dengan Araxi.

Araxi menatap malas ke arah Vanya, sedangkan Vanya membalasnya dengan senyuman tipis.

"Ayok, Val... kita nggak biasa terlambat dateng ibadahnya." Araxi berkata itu sebenarnya supaya Vanyak tidak menganggu ibadah Valent dan Agatha.

"Oh, kalian mau gereja?" tanya Vanya.

"Ngedugem," jawab Araxi ketus. Entah, sejak awal bertemu Vanya... Araxi tidak menyukainya dan merasakan kalau Vanya akan membawa pengaruh buruk.

Vanya tidak menanggapi sindiran Araxi, dia menghampiri Agatha dan berjongkok menyamakan tingginya dengan Agatha. "Agatha gereja bareng mama aja, gimana?"

Valent menarik lembut tangan Agatha. "Agatha gereja sama gue, Va."

Vanya memasang wajah sedih, untuk menarik simpati Agatha sekaligus Valent. "Sekali aja, Val. Gue mau banget gereja bareng sama anak gue."

Valent dilema, ada rasa janggal jika dia mengizinkannya, tetapi Valent berusaha membuang rasa itu... apalagi niat Vanya baik untuk mengajak anaknya ibadah minggu bersama.

Valent mengangguk sambil tersenyum. "Agatha gereja sama mama dulu, ya. Nanti minggu depan baru sama Aunty lagi."

Dengan senang hati Agatha mengangguk. "Iya, Aunty."

My Aunt My Hero [END].Where stories live. Discover now