〰〰〰〰

"Masih sakit?" Grizella hanya mengangguk seraya memegang perutnya.

"Kita ke rumah sakit aja," usul Queen tak tahan melihat Grizella yang kesakitan.

Grizella menggeleng. "Aku maunya sama bunda," ucapnya menunggu Zelin yang akan menuju kesini.

"Sayang kita ke rumah sakit aja ya, kasihan adek," ujar Garuda.

Siang ini tiba-tiba saja Grizella merasa perutnya sangat sakit. Ia yang duduk santai bersama Queen dan Uri di taman belakang rumahnya dengan Garuda tiba-tiba merasakan sakit yang luar biasa pada perutnya.

Queen dan Uri yang panik melihatnya pun lantas menelfon Garuda yang sedang meeting dengan klien pentingnya.

Lebih penting keselamatan istri dan anaknya, langsung saja Garuda meninggalkan ruang rapatnya dan menelfon Zelin dan Anne agar datang kerumahnya.

"Ya allah, ayo kita ke rumah sakit," teriak Anne menggelar kala melihat Grizella yang menangis. 

"Kamu benar-benar ya, istri mau melahirkan bukannya dibawa ke rumah sakit malah didiemin," kesal Anne menjewer telinga Garuda.

"Mah, sakit. Bukan gitu, Grizella lagi nunggu bunda dateng makanya kita belum ke rumah sakit," ujar Garuda menjelaskan.

"Kita ke rumah sakit ya, sayang." Grizella hanya mengangguk karena rasa sakit yang sudah tak bisa ia tahan.

Garuda mengendong Grizella ke mobil lalu membawanya ke rumah sakit.

Dua jam sudah Garuda menunggu kabar Grizella didepan ruang bersalin. Bolak-balik didepan ruangan dengan perasaan campur aduk.

Gelisah, takut dan resah, mengapa Grizella lama sekali didalam sana. Bagaimana dengan keadaan istri dan anaknya. 

"Duduk dulu, Kang," ucap Daffin gelisah melihat Garuda tak pernah tenang.

"Gimana gue bisa duduk, anak sama istri gue didalam yang gue nggak tau kondisinya gimana." Risau Garuda mengusap wajahnya kasar.

"Tenangin diri kamu dulu," ucap Anne mengusap bahu anak sulungnya itu.

"Nggak bisa, Ma."

Garuda terus memperhatikan pintu bercat putih tersebut. Didalam sana ada istri nya yang tengah berjuang melahirkan buah hatinya.

Hingga suara tangisnya bayi yang menggema membuat air mata yang sudah jarang keluar selama ia beranjak remaja hingga sekarang kembali menetes.

Garuda tak percaya, mulai sekarang detik ini, menit ini, jam dan hari ini ia bukan hanya menjadi seorang suami tetapi juga menjadi seorang ayah.

Air mata ini menjadi saksi kebahagiaan Garuda yang sesungguhnya. Seraya mengusap air matanya ia memeluk Gandhi papanya dengan erat.

"Garu udah jadi ayah ya sekarang, putra papa yang dulunya berani sekarang harus didik anaknya jadi yang berani juga," ujar Gandhi haru.

"Iya, pah. Garu bakalan didik anak Garu sebaik mungkin."

"Yah." Garuda memeluk Ansel tak kalah erat.

"Selamat, Garu," ucap Lemuel.

Garuda mengangguk lalu memeluk seluruh temannya termasuk adik semata wayangnya, Elang.

Kini Elang pun sudah kuliah semester pertama dan sudah menjadi cowok yang bucinnya tingkat akut hingga ia tak mau berpaling dari satu gadis yang selama ini selalu menolaknya.

Ceklek

Pintu bersalin Grizella terbuka lebar menampakkan seorang dokter paruh baya yang keluar dengan wajah seri dan senyuman di bibirnya.

"Gimana istri sama anak saya, dokter?" tanya Garuda to the point.

"Alhamdulillah, anak bapak laki-laki, sehat, ganteng dengan berat 2,7, panjang 52 cm. Selamat ya pak, buk."

"Alhamdulillah." Syukur mereka ucapakan dari semua yang ada di sana.

"Saya boleh masuk?" tanya Garuda tak sabaran.

"Boleh, anak bapak sedang dibersihkan mungkin sekarang sudah bersama ibunya, saya pamit."

Tanpa basa-basi Garuda langsung memasuki ruangan bersalin Grizella.  Setibanya di sana ia kecup kening pengeran kecilnya, lalu mengecup kening dan pipi Grizella.

"Anak kita," ucap Garuda pada Grizella.

Grizella mengangguk. "Adzanin," ucap Grizella menyerahkan putra kecil mereka pada Garuda.

Dengan teliti Garuda mengambil alih bayi mungil nya dan mendekatkan bibirnya pada telinga sang bayi untuk mengadzankan.

"Makasih," ucap Garuda selesai mengadzankan putra kecilnya.

"Udah kewajiban aku," ucap Grizella masih dengan keadaan lemas.

"Namanya?" tanya Grizella menatap anaknya yang masih dalam gendongan Garuda.

"Altezza Reiki Victorian panggilannya Tezza."

〰〰〰〰

Lebayyy amat euy, mau gimana lagi dah gini ceritanya euy.

Nggak tau proses lahiran euy, nggak tau juga panjang bayi dan beratnya pas lahir, itu cari di google kalau kepanjangan bayinya atau kependekan maklumi aja, euy.

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_




GARUDA (END) Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon