dicaplok 2

11.5K 356 13
                                    

Mas Jeko POV

Aku merasakan gesekan dibawah sana yang hangat lembut dan bergoyang hem hem.

Tapi lama kelamaan makin panas, dan seperti nya akan ada yang lecet. Tapi akan ku tutup selalu mata ini, untuk memastikan aku tidak ikut campur.

Ahhhh mas mas

Suara desahan yang mengotori telingaku yang suci ini. Pengen gabung. :( tapi kalo bangun ntar dia marah.

Bruk, dia menjatuhkan badan nya ke badanku yang kecapean akibat "olahraga paginya" itu selesai.
Dia memelukku sayang, menduselkan wajah nya di dadaku. Tak lama terdengar dengkuran halus nya , mungkin dia tertidur setelah dia mengotori badanku dengan sperma nya.

Berat sekali badan nya huft. Aku mengelus kepala nya sayang dan mengecup nya berharap dia bangun dan bangkit dari dadaku. Bisa bisa aku akan mati muda kalau sering sering di tindih oleh badan nya yang mengemaskan itu. Perlahan aku membuka mata ku dan melihat pemandangan yang indah nan seksi. Kurasakan getaran cinta di bawah sana yang masih tersambung layak nya handphone dan charger an.

Cupp

"Stttt bangun dong Dek. Adek Ian aku. Mas Jeko mu keberatan nih. Ntar mati gimana." bisik ku sambil memainkan rambut nya yang berkeringat entahlah tapi ini sangat wangi sekali. Sniff sniff. Aih jangan! Aku akan terlihat seperti om om mesum pedofil yang mencium anak kecil 3 tahun.
"Dek.. Bangun sayang. Ntar kalo ga bangun aku goyang lagi biar perih. Aku belum keluar nih masa kamu mulu yang keluar curang ah ." ancamku.
Tapi memang benar aku belum keluar sama sekali malah ditinggal tidur hadeh. Bayi kucing ku menyebalkan. Ingin rasa mencaplok payudara yang rata dan mendengar desahan seksi nan lucu di hadapanku.


Lihatlah matanya terbuka lucu dan menatapku. Menatapku lekat lekat
Dia tersipu malu dan memutuskan kontak mata kita. Dia diem sejenak, dan melihat ku lagi dan menyembunyikan wajah di dadaku. Bernapas disana. Hangat dan geli geli enak. Dia menatapku lagi, dan aku membalas tatapan nya lagi.

"Ngeliatin aku tonjok loh mas." katanya geram. Lucu sekali. Bahasa nya itu seperti dia akan benar benar menonjok ku. Dia memencet hidung ku gemas.

"Ihhhh dibilang jangan liatin. Malu!" dia bangkit dari tiduran nya dan menduduki penisku yang masih tertancap didalam tubuh nya.

"Nanti ga diliatin marah, ntar bilang nya aku ga sayang lagi. Kamu nih kenapa sih. Lucu tapi. Goyang lagi gih." suruh ku sambil memegang pinggul nya yang lebar dan montok.

"Ga gaa! Sakit tau kan aku nya udah ga horny, kalo ga horny sakit banget Mas Jek. Salah sendiri muncrat nya lama banget." dia menjawab sambil mengembungkan sebelah pipinya.

"Yaudah aku yang goyang."

Hupla

Kudorong dia dan berubah menjadi aku yang diatas dan dia dibawah. Posisi missionary. Rona merah bersemu di pipi nya yang gembil.

"Auw aw sakit ih jangan kasar!" dia memukul tanganku.

"Ilihh kasaran juga siapa." jawab ku sambil mencium leher nya yang bersih tanpa noda kissmark dan bitemark ya memang semenjak kita nikah tak ada permainan kasar. Tapi kalau terlalu terbawa susana kadang aku melakukannya. Karena dia akan sangat membenciku jika itu kulakukan. Aku hanya meladeni permintaan nya dan menggenjot nya sampai dia puas.

"Boleh ga aku kasih tanda disini?" tanya ku lembut dan menatap matanya lekat lekat.

"Ga ah sakit ntar."

"Belum juga coba udah bilang sakit." kesal memang tapi apa boleh buat dia masih sangat amat polos dibandingkan aku yah bisa dibilang pro."Iya gapapa yang penting aku bisa ikutan keluar juga kan? Baby boy?"

"Iya! Ta... Tapi matanya merem!" dia makin merona merah akibat malu dan posisi dia terkunci olehku.

"Hah? Gimana tutup aja matanya?" smirk ku jahat. "Oiya kalo aku tutup mata kamu juga dong ya?"

"Gabisaaa! Aku aku mau nya liat Mas terus Mas gaboleh Liat." cihhhh curang.

"Curang ish!" aku menepak pantat nya yang sekel. Plak

"Apasii. Tutup gaa?"

"Iye cinta ku mengku." kumenutup mata dan mulai menggenjot nya tapi.

"Ahh! Sakit! Kasih lub dulu, ahhh mas? Aaah!!!" rintihnya memohon.

Kubuka mataku dan melihat dia sudah berlinang air mata dan bergetar sambil menahan badanku untuk tidak bergerak.

"Ya maaf." aku melepas tautan kita dan beranjak ke nakas dimana aku biasa menyimpan lubricant disana. Tapi dia tak terlalu suka memakai ini jadi biasa nya dia akan memakai handbody nya. Padahal sama aja cuma wanginya aja beda.

"Udah ah males ."

Ck ngambek lagi. Kebiasaan -/-.

"Jadi ga ni? Kalo ngga jadi aku kekamar mandi sekarang."

"Uhhhmm." dia melihat penisku bergantung dan masih keras tanpa apa apa. "Engga bercanda hayoo." dia tersenyum lucu sambil cengengesan. 

Kamar yang menjadi penuh desahan cinta,  rintihan dan tontonan tidak senonoh.
Memulai "olahraga pagi kita" yang panas dan penuh keringat.

"Ahhhh Mas pelan pelan sedikiiit. Mau.. Mau keluar." Dedek Ian mencium leher ku. "Massss ahhh! Aaaaah!!"


1 hour later. (Gausah di ceritain
gua malu 😭.)

"Hahh Mas aku gakuatt perih." bujuk dia untuk berhenti menggenjot nya lagi karena memang dari wajah nya terlihat dia sangat amat kecapean.

Tapi dia sudah mengeluarkan benih benih cinta nya sebanyak 4 kali sedangkan aku hanya sekali.
Disini aku akan mengalah tidak tega melihat dia menangis untuk memohon untuk berhenti.

"Iya udah kok tidur ya." langsung ku lepaskan tautan kita dan menidurkan kan dia di posisi yang benar. Membenarkan selimut nya supaya kucing kecilku tidak kedinginan akan hawa ac yang sengaja didinginkan.

Cupp dasar lucu.

Tanpa menunggu waktu lama dia tertidur dan menuju alam mimpi nya, memeluk boneka Babi besar kesayangan nya.

Gemas sekali. Dia bernapas lagi dengan teratur dan mendengkur halus. Aku meraba punggung nya yang halus. Mencium belakang leher nya dan pergi dari kamar untuk kasih makan kucing peliharaan nya. Bisa bisa kalo kucing nya belum dikasih makan dia akan mengomel lagi.

Setelah itu aku langsung kekamar mandi dan bersih bersih badan yang penuh keringat dan bau sperma kita berdua.


Vote ihhh :*

Pasusu Gaje (Pasangan suami- suami gajebo)Where stories live. Discover now