obat

1.8K 174 38
                                    

Ian Pov

Mas Jek benar benar kejam,kenapa dia kesetanan hari ini? Adek takut...
Sepertinya Mas sudah pergi, di bawah ku sangat sakit... Hasil semalam, aku akan libur kuliah dulu, bagaimana adek bisa berjalan jika kondisi begini...

Aku berdiri dan membuka pintu kamar mandi, berjalan membuka pintu kamar untuk keluar, sepi...

Aku sangat lapar... Aku berjalan tertatih tatih ke dapur dan melihat ada bungkusan, sepertinya makanan yang Mas beli tadi, eum? Masih hangat. Sepertinya enak, aku membuka bungkusan nya dan melihat bubur ayam yang sangat mengungah selera. Aku tersenyum kecil, Mas sangat perhatian padaku.

Aku memakan bubur perlahan di dapur. Fuuh, aku meniup bubur itu pelan, dan melahap nya. Enak....
Dan gak lama bubur yang kumakan sudah selesai dan ku langsung membuang bungkus nya dan mencuci sendok yang tadi kupakai. Lalu aku menuju ke balkon dan membuka gorden, uahh mendung sekali, Mas Tadi pakai baju hangat ga ya? Aku khawatir dia bakal kena pilek lagi ... Mas hari nya gimana?

Ah! Aku merasakan sakit yang hebat di bawah ku, sangat sakit, aku tidak tahu ini berdarah apa tidak mungkin hanya nyeri biasa. Aku menutup gorden lagi dan mematikan semua lampu yang menyala, lalu menuju kamar lagi dan merebahkan badanku disana, hangat... Aku gaakan beranjak dari sini sebelum Mas Jek pulang... Hihihi. Aku tersipu malu karena memikirkan hal hal kemarin yang kulakukan, sakit sih... Tapi kalau dia senang akupun senang. Kupejamkan mata sebentar lalu terbayang wajah wajah ganteng Mas nya Ian... Hehe Ian suka.
Akkhhh! Ian lalu teriak teriak dimabuk cinta.

"Mas... Pet pulang yaa..." Tak lama Ian terlelap. Dan dan tidur nya begitu pules, seperti tidak ada yang membangunkan nya kecuali pangeran Jeko.

Author Pov

Jeko benar benar mendapatkan hari yang sial dia kacau. Dia dimarahi habis habisan oleh atasan nya karena tidak memerhatikan bawahan Jeko yang bermasalah. Ya memang ini salahnya tapi bukan pure salah nya.  Dia melakukan mobil nya dengan kencang, jam sudah 11:56 tapi ia masih dijalan, dia tidak memikirkan Anak kucing kecil nya yang sudah menunggu dirumah dengan khawatir biasanya Jeko akan pulang saat Pukul 9 atau 10. Tapi mestinya Ian khawatir dengan Mas Jeko nya saat ini.

Kebalikan dengan Mas Jeko, dia memperlambat mobil nya dan menuju Omegamart yang sedang buka. Dia membeli beberapa mie instan peda dan beberapa minuman, dan rokok. Dia memang sudah sangat jarang merokok akhir akhir ini tapi entah mengapa ia saat ini sedang ingin menghisap sesuatu yang hangat.

Lalu sampai dikasir, ia membayar yang sudah di total kan lalu pergi, dan duduk sebentar di kursi yang tersedia di gerai itu. Dia lalu membuka rokoknya dan membakarnya, rasanya memang tidak enak pahit. Mas Jeko sangat tidak suka asap rokok. Tapi kali ini ia sedang dilanda rasa yang aneh, seperti... Rasa bersalah.

Dia tak kunjung pulang... Pikir Ian merasa gundah. Ia lalu hanya bisa bermain dengan kucing kucing nya saja. Dan melamun. Dia belum makan dari siang dan sedang menunggu Mas Jeko nya pulang, ia ingin masak tapi kaki nya sakit... Tapi ia lapar...
"Mas Jeko ayo pulang...Aku minta maaf..." Ian lalu terisak sedikit dan memeluk lutut nya.

Lalu Jeko melihat ada bunga mawar di pot, katanya itu tanaman milik Omegamart itu. Heumm jadi ingat..

Flashback on

Jeko dan Ian sedang jogging sekitar situ.

"Ahh! Mas capek, mampir dulu dong beli minum tadi aku lupa bawah air." keluh Ian memohon Mas Jeko untuk berhenti dan membelikan air minum.

"Yaudah tuh ada Omegamart disana nyebrang aja kita."
Ian dan Jeko menyebrang kearah Omegamart yang ingin.mereka kunjungi dan beristirahat sekejap. Ian langsung duduk dan meluruskan kaki di tempat parkir omegamart itu.

"Mas aja yang ke dalem... Adek capek ah! Mau duduk nih."

"Iya iya mau apa aja?"

"Air mineral aja sama Bang Bang." Ian tersenyum simpel lalu mengecek sekitar.

Setelah Jeko membeli apa yang dipesan Ian lalu Jeko menoleh kesana kemari dan tidak menemukan Anak Kucing nya itu. "Aduh! Ilang!" Jeko panik tapi samar sama ada yang memanggil nama nya

"Mas! Sini deh!" Ian memanggil nya dan Jeko lega karena Ian tidaklah hilang.

"Ada apa sih?" tanya Mas Jeko dengan antusias.

"Wah ada bunga yang mau tumbuh!" Ian sangat antusias melihat ada kuncup mawar yang sebentar lagi akan mekar beberapa minggu kemudian. "Mas, mas, nanti kita kesini lagi ya minggu depan pasti mawar nya sudah tumbuh!" Ian tersenyum manis, "Kita ntar kesini lagii ya ya ya ya?" mohon Ian lagi.

"Tentu saja. Kapanpun kamu mau."

"Hehehe..."

Flashback Off

Jeko sangat kangen Ian saat ini tapi ia tak mau buru buru pulang. Tapi disisi lain ia sangat kangen dengan Ian. Mengku lagi apa ya?? Tanya nya dibenaknya sendiri.
Lalu Jeko tersenyum perih saat teringat melihat Ian yang kesakitan demi memenuhi nafsu nya. Dia mematikan rokoknya dan membuang di tempat puntung rokok yang sudah tersedia. Dia menyalakan mobil dan melaju kan mobil nya kencang sambil berpikir apa Ian sudah tidur apa belum yaa.

Ian sangat khawatir ini sudah jam 00:02 , apa yang terjadi dengan kesayangan nya itu?
Dia lalu mulai overthinking lagi dan menangis pelan. dia sangat khawatir apa Mas Jeko benar benar marah? Apa salah Ian?

Dia lalu berdiri dan mematikan semua lampu dan  pergi kekamar nya dan tidur. Dia menangis sendirian dan belum pernah ia tidur di kamar ini sendirian. Dia takut tidak ada yang memeluknya saat ini.
Ian pun terlelap lagi.

Jeko sampai depan pintu apartemen mereka, tapi ragu untuk membuka password dan pintu nya. Dia benar benar ragu, tapi dia akan mati ketakutan jika berada di koridor itu. Menyeramkan, biarpun mewah yang nama nya apartemen semua nya menyeramkan!

Keraguan nya dikalahkan oleh rasa takut akan hantu, dan Jeko pun membuka pintu nya dan melihat semua nya gelap dan tak menemukan siapapun kecuali kucing peliharaan mereka. Mas Jeko tersenyum hampa. Dia sangat ingin memerahi seseorang, dia kesal karena hari nya begitu buruk. Tapi tak ada siapapun disini dan amarahnya pun mulai mereda. Lalu Jeko menaruh tas nya sembarangan tempat dan pergi kekamar mandi yang memang berada diluar dengan kamar mereka. Dan memulai membersihkan badan nya lalu bersiap tidur.

Jeko memasuki kamar mereka dan terlihat selimut yang mengembang, artinya nya Ian sudah tertidur disana. Jeko menghampiri Ian dengan ragu. Dia ingin memarahi nya karena dia pikir Ian hanya berbaring disana sejak pagi.
Dan membuka selimut yang menutupi muka Ian yang menggemaskan, benar, dia sangat ingin marah dan masih ingin membentak Ian, tapi setelah mendengar dengkuran halus nya, dan melihat wajah damai Ian, amarahnya langsung hilang begitu saja, dan Jeko langsung merasa bersalah dengan amat menyesal. Dia menyesal kenapa dia berteriak disaat Ian kesakitan, dan butuh hiburan, dia malah meninggalkan nya dengan hanya pamit sekedarnya.

Dia masih sakit ga ya? Apa dia masih shock sama ucapan aku tadi pagi? Benar benar Jeko bodoh!
Batin Mas Jeko dalam hati.

Jeko naik ke kasur dan bergabung selimut dengan Ian yang sudah pulas.

"Adek udh bubu?" tanya Jeko pelan, sambil berbisik.
Tak ada jawaban. Mas Jeko tanpa ragu memeluk Ian dengan rasa kasih sayang. "Yaudah bobo." Mas Jeko mengelus bongkahan pantat Ian yang menggemaskan, yang mungkin masih terasa nyeri sampai sekarang. Pikir Jeko.

"Nyuu nyuu nyuu." Jeko memijat pantat Gemoy Ian dengan pelan namun pasti. "Lucu banget hehe. Masih sakit?" lagi lagi Jeko bertanya tanpa memikirkan apakah Ian sudah tidur atau belum.

Jeko memeluk Ian lagi dengan erat dan mencium belakang leher Ian dengan lembut. "Selamat bobo, Mengku."

Dan dengan mudah Jeko terlelap dibelakang Ian, dan mereka berdua mendengkur lembut.

Vote dong, komen juga,👁💋👁

Pasusu Gaje (Pasangan suami- suami gajebo)Where stories live. Discover now