15. Holiday to Japan

Start from the beginning
                                    

"Cuman empat? Terus Yuta tidur dimana?" tanya Jisoo dengan tatapan bingung.

"Kenapa gak sama kamu aja Jicu-ya?"

Jisoo langsung menggelengkan kepalanya. "Enggak, gak boleh. Aku mau tidur sendiri"

"Yakin? Gak takut ada yang gangguin nanti malem?" ujar Jennie menakut-nakuti.

"Enggak lah, aku kan pemberani" balas Jisoo percaya diri.

"Kamu gak kasian sama Yuta? Masa iya bos besar disuruh tidur diruang tamu" kini giliran Rose yang berbicara.

Jisoo menatap Yuta sebentar. "Kasian sih, tapi aku gak mau satu kamar sama dia ish"

"Udah sekamar aja elah, itung-itung latihan biar pas nikah gak kaget" tutur Jaehyun disertai kekehan ringan.

Baru saja Jisoo ingin kembali berbicara. Tetapi semua orang pergi ke kamarnya masing-masing seraya berkata. "Bye bye!"

Jisoo mengencurutkan bibirnya membuat Yuta gemas dengan sikap perempuan itu.

"Ayo ke kamar, kamu pasti capek" Yuta dengan cepat menarik tangan Jisoo dan membawanya ke kamar mereka berdua.

Jam menunjukan pukul tiga sore. Rose bangun dari tidurnya, ia merubah posisi nya menjadi duduk sambil mengumpulkan nyawa.

Rose melirik Jaehyun yang masih tertidur lelap, suaminya pasti lelah karna perjalan panjang tadi. Kemudian Rose bangkit dari posisi duduknya dan berjalan ke kamar mandi.

Rose menatap pantulan dirinya di cermin yang ada di atas wastafel. Penampilan nya nampak sangat kacau, make up yang digunakannya tadi pagi sudah luntur, rambutnya juga sudah seperti singa.

Rose bergegas mencuci wajahnya dengan sabun muka, kemudian ia mengelap wajah nya yang basah menggunakan selembar tisu.

Rose juga menyisir dan mencatok rambut dirty blonde nya agar tampak rapih. Ia juga menambahkan makeup tipis supaya wajahnya terlihat segar. Tak lupa Rose mengganti pakaiannya dengan pakaian santai.

Kalau kalian tanya, kenapa Rose gak mandi aja sekalian? Jawabannya adalah karna Rose malas.

Rose keluar kamar. Ia berjalan menuju dapur dengan harapan menemukan makanan disana karna perutnya sudah sangat lapar.

Tetapi nihil, Rose tidak menemukan apapun disana. Bahkan ketika ia membuka kulkas hanya terdapat air mineral di dalamnya.

Oke, tak apa. Rose mencoba meminum air mineral itu. Sensasi nya langsung sampai di tenggorokan.

"Rasa air Jepang emang beda" ujar nya.

Tak lama datang lah Lisa dengan muka bantalnya. "Oci, gaada makanan?" tanya Lisa.

"Gak ada, mau pesen online aja atau gimana nih?"

"Yaudah online aja, kamu yang pesenin ya, aku mau bersihin badan dulu" ucap Lisa yang dibalas acungan jempol oleh Rose.

Lisa kembali ke kamarnya. Sedangkan Rose mengeluarkan ponsel nya mengurus makanan pesan antar. Ia tampak bingung melihat menu-menu yang tersedia disana.

"Sushi aja deh yang paling disukain sama semua orang" gumam Rose pada dirinya sendiri.

Ia bergegas memesan banyak Sushi dan aneka makanan Jepang lainnya. "Tinggal nunggu deh"

Tiga puluh menit berlalu, terdengar ketukan pintu yang membuat Rose bergegas menghampiri.

"Sumimasen" bapak pengantar makanan.

(Pemisi)

"Nikawatte shokuhin no chūmon Roseanne Park" bapak pengantar makanan.

(Pesanan makanan atas nama Roseanne Park)

"Hai, watakushijishin de" Rose.

(Iya, dengan saya sendiri)

Bapak pengantar makanan memberikan banyak plastik berisi makanan kepada Rose.

"Sudeni o shiharai itadaki arigatōgozaimasu" bapak pengantar makanan.

(Sudah melakukan pembayaran ya, terimakasih)

"Arigatōgozaimashita" Rose.

(Terimakasih)

Bapak pengantar makanan itu pun pergi. Rose bergegas menutup pintu dan membawa makanan nya ke meja makan.

Rose bergegas memanggil semua orang yang ada di vila. Dan disinilah mereka sekarang, duduk melingkari meja makan sambil menikmati makanan yang ada dengan muka bantal nya masing-masing terkecuali Lisa dan Rose yang terlihat fresh.

maapin kalau ada kesalahan di basa jepangnya, maklum ak pake goggle translate hshs (❁'◡'❁)

love is sweetWhere stories live. Discover now