04. Point of View

9.4K 812 11
                                    

"Mamah, Jungwoo pulang!" teriak Jungwoo yang baru saja turun dari mobil.

"Berisik. Mana? Kamu jadi beli gak janda bolong nya?" tanya Mamah yang sedang menyiram tanaman nya.

"Beli dong" mata Mamah berbinar.

"Mana?"

"Bentar, Jungwoo ambilin dulu" tak butuh waktu lama Jungwoo kembali dengan tanaman janda bolong.

"Ya Allah, Jungwoo anak kesayangan Mamah baik banget"

"Iya dong. Mamah tau gak ini harganya berapa?"

"Enggak"

"Seratus dua puluh juta Mah harga nya"

"Terus? Kamu mau perhitungan sama Mamah gitu?"

"Enggak kok, Jungwoo cuman kasih tau doang"

"Lagian uang segitu gaada apa-apa nya sama gaji kamu selama sebulan"

"Udah lah terserah Mamah, Jungwoo mau mandi" ucap Jungwoo lalu menaruh janda bolong di bawah.

-

Jaehyun baru saja menyelesaikan ritual mandinya. Hanya handuk putih yang melilit di pinggangnya sedangkan badan shirtles terpampang dengan jelas.

Jaehyun menghampiri Rose yang sedang bersiap di depan meja rias.

"Baby" Jaehyun memeluk Rose dari belakang secara tiba-tiba membuat perempuan itu terlonjak kaget.

"Sana ih pake baju dulu"

"Pakein" mata Rose melotot mendengar perkataan Jaehyun.

"Pake sendiri ya, aku mau make-up dulu"

"Sayang" rengek Jaehyun membuat Rose menghela nafas panjang.

Rose berdiri, mencari baju yang pas di lemari, lalu memakaikan nya ke Jaehyun.

"Baju pilihan kamu gak pernah mengecewakan" puji Jaehyun.

"Sini aku keringin rambut kamu dulu" ucap Rose dengan hair dryer hitam yang ada di tangannya.

Disaat Rose sibuk mengeringkan rambut nya Jaehyun sibuk memandang wajah nya. Betapa beruntung nya dirinya mendapatkan istri seperti Rose yang perhatian, pengertian, lembut, pintar masak, mandiri sekaligus cantik.

-

"Mau kemana Bang?" tanya Hara, adik perempuan Winwin yang baru menginjak dunia perkuliahan itu.

"Menurut lo?" tanya balik Winwin yang memandang penampilan dirinya dari atas sampai bawah.

"Dokter hewan lagi?"

"Nanya mulu idup lo"

"Nyusahin banget emang si Kitty, kenapa gak dibuang aja Bang?"

"Hara kampret!" ucap Winwin yang sudah emosi.

Hara dengan cepat lari meninggalkan Abang nya. Sedangkan Winwin hanya mampu menghela nafas beratnya.

"Sadar Win, dia adek lo, jangan di baku hantam" kata Winwin menenangkan dirinya sendiri.

Senyum nya mengembang melihat Kitty yang ada di dalam tas kucing khusus yang sengaja ia beli.

love is sweetTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang