01 - Dear Adam Pramudya

767 207 241
                                    

"Jadilah pemberani, maka cinta itu akan datang."- Amor Cantika

***

"Ayo, berangkat bareng Caca."

Pria bertubuh jangkung dengan tas berwarna hitam di punggungnya baru saja membuka pagar rumah. Namun, dia mendapati sosok itu lagi. Gadis mungil seukuran tepat sedadanya sedang berdiri di depan pagar rumah. Pria berkulit putih itu nyaris terkejut melihat kehadiran gadis mungil di depannya.

Sepeda berwarna hitam milik pria itu dikeluarkannya dari rumah, lalu dia mengunci pagar. Belum, dia belum menjawab ajakan gadis itu.

Seorang gadis memakai sweater pink yang masih berdiri mengikuti langkah pria itu tanpa melunturkan senyuman cerahnya sedikit pun. Sementara sepeda warna pink milik gadis itu sedang terparkir di samping rumah pria berwajah dingin tersebut.

Bukan, mereka bukan teman. Bukan juga sepasang sahabat. Apalagi dua sejoli yang sedang menjalin asmara, tidak. Kedua anak remaja itu hanya bertetangga sejak lama.

Meskipun sudah bersama-sama sejak lama, tapi sama sekali tidak memiliki rasa. Terkecuali gadis yang tak bisa berhenti diam itu, sebut saja dia Caca.

Amor Cantika, nama lengkapnya. Seorang gadis mungil dengan surai pendek warna hitam dan poni depan yang menggemaskan. Hanya butuh dua kata menjelaskan sosoknya. Berisik dan periang.

Caca dikenal sebagai gadis yang tidak bisa diam terhadap siapa pun. Dia aktif sekali dalam kesehariannya. Caca itu tidak bisa diam. Maksudnya, dia tidak bisa diam dalam mengejar cinta pertama yang sejak lama sudah di depan mata.

"Adam.. Caca ngajak bareng!! Kok, malah ditinggal lagi?!!"

Dengan buru-buru, saat sadar pria yang diketahui bernama Adam itu pergi meninggalkannya seraya melaju bersama sepeda tersebut.

Caca cepat-cepat mengambil sepedanya dan ia mulai mengayuh sepeda itu untuk mengejar lajuan Adam yang telah tega meninggalkannya tanpa jawaban.

"ADAM!! TUNGGUIN CACA!!" teriak Caca cukup nyaring memenuhi jalanan sambil mengayuh sepedanya agar melaju semakin cepat. Dia ingin mengejar cintanya, Adam Pramudya.

Adam telah berlalu di depannya. Ya, dia selalu begitu. Wajahnya yang dingin dan datar itu benar-benar telah lelah melihat Caca pada setiap hari, setiap jam, juga dalam setiap tahun.

Dan kali ini, pada tahun ajaran pertama menginjak masa SMA, Adam harus bersekolah dalam satu gedung SMA yang sama lagi dengan Caca.

Memang berkah luar biasa untuk Caca. Namun, bagi Adam, bersama dengan Caca sejak keduanya lahir di tahun yang sama benar-benar sudah melebihi musibah yang begitu besar.

"Adam, nanti duduknya sama Caca, ya?" pinta Caca yang tiba-tiba sudah berada di sebelahnya. Gadis itu berjuang sekuat tenaga untuk menyamakan lajuan sepedanya dengan sepeda Adam.

Padahal, kayuhan Adam itu biasa-biasa saja, tetapi karena tak ingin tertinggal oleh Adam, gadis itu terus mempercepat kayuhan sepedanya agar tidak tertinggal di belakang Adam.

Adam memang sering meninggalkan Caca. Semakin Caca mendekat kepadanya, pria berambut hitam legam itu akan refleks menjauhkan tubuhnya dari hadapan Caca.

Iya, Caca semenakutkan itu. Gadis itu selalu hadir ke mana pun Adam pergi. Caca akan selalu ada di saat Adam juga berada di tempat itu.

"Kalau Adam nggak mau. Ya udah, Adam duduk di belakang Caca atau nggak di depan Caca deh," kata Caca lagi tanpa jeda.

Dia memperlihatkan senyuman lebarnya ke samping kanan, sambil melihat ke arah Adam. Caca tak bisa melepas pandangan serta senyumannya dari Adam.

Sementara Adam tetap fokus pada jalanan di depannya. Dia tidak menggubris Caca.

Tak lama kemudian, Adam berhasil mempercepat kayuhannya dan meninggalkan Caca di belakang. Gadis berponi depan itu langsung terburu-buru menyusul Adam yang lagi-lagi meninggalkannya di belakang.

"ADAM!! TUNGGUIN CACA......"

***

MAU TAU KELANJUTANNYA?? KOMEN NEXT YAAAAA❣️

.
.

FOLLOW INSTAGRAM :
aerieslil
adamp.ramudya
amor.cantika

.

.

JANGAN LUPA SHARE CERITA ANJC KE MENTEMEN KALIAN YAA
.
.

AWAS NANTI JATUH CINTA

by Lilyefrianaa

.

.

Catatan Lil

Cerita ini mengandung keUwuan yang tak terhingga. Perjuangan tak terbalas. Harapan yang sia-sia. Dan bau-bau cinta segitiga. Bersama dengan para sahabat, mereka berenam akan berbagi tawa bersama sampai-sampai berlinang air mata.

Awas Nanti Jatuh CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang