A•H•S! 1

850 43 25
                                    

Hari ini, hari di mana seseorang yang bernama, Reynanda Raden Akbar—kerap dipanggil Rey—akan mendaftar sekolah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hari ini, hari di mana seseorang yang bernama, Reynanda Raden Akbar—kerap dipanggil Rey—akan mendaftar sekolah. Seharusnya mendaftar sekolah itu dari jauh-jauh hari, bahkan sebelum lulus sekolah juga ada yang sudah mendaftar sekolah. Di hari pertama masuk sekolah untuk para murid baru ini, Rey baru saja akan mendaftar sekolah. Alasannya masuk ke sekolah ini simpel, kok, karena di sekolah sebelumnya muridnya kurang dari 20 orang, itu semua hanya satu jurusan dan satu kelas saja. Gimana? Alasan yang cukup simpel bukan?

Rey kini telah siap dengan seragam SMP dan tak lupa juga memakai sepatu kets. Rey berpamitan dan mencium punggung tangan sang bunda. Rey segera menduduki jok belakang motor matic sang ayah dan segeralah sang ayah melajukan motornya ke sekolah baru sang anak.

Bermodal informasi dari teman sang istri, Rizal—ayah Rey—pun mencari-cari sekolah yang di maksud. Setelah mencari-cari, ternyata sekolahnya kelewatan. Akhirnya Rizal memutar balik, ke arah sekolah yang di maksud. Sesampainya di gerbang pertama, Rizal dan Rey melihat banyak motor berbagai merek yang terparkir rapi di parkiran yang luas ini. Ternyata, kini para murid baru, kakak kelas dan guru-guru, tengah melakukan upacara. Yang dilihat Rizal dan Rey hanya murid baru berada tak jauh di depan gerbang kedua, dan beberapa murid serta guru berada sebelum gerbang kedua.

Seorang guru perempuan menghampiri Rizal dan Rey. Rizal dan guru perempuan tersebut berbincang-bincang, sedangkan Rey menatap dengan bingung area sekolah ini. Rey mengikuti langkah sang ayah, memasuki ruangan seperti Lab, dan duduk di sofa yang ada di ruangan tersebut setelah dipersilahkan duduk.

Rey mengeluarkan berkas-berkas yang dibawa untuk daftar sekolah dan menyerahkan kepada guru perempuan tersebut. Rey tidak mendengarkan sang ayah dan guru tersebut sedang membicarakan apa. Rey hanya diam dan mentanda tangani di beberapa kertas yang tidak dia baca sama sekali.

Setelah selesai mendaftar, Rizal dan Rey, berjalan keluar dari ruangan tersebut. Niatnya Rey akan mulai sekolah besok, karena kata guru tersebut "Boleh mulai sekolah besok, sekarang juga bisa, kok." ya, Rey memilih hari esok, karena dia tidak ada persiapan apapun untuk sekolah hari ini, hanya membawa satu buku dan satu pulpen. Setelah ada sedikit paksaan, akhirnya Rey mau untuk bersekolah hari ini. Rizal berpamitan kepada guru yang berada di situ, dan segera pulang.

Rey mengikuti langkah guru tersebut yang melewati gerbang kedua, dan diam ketika guru tersebut berbincang-bincang sebentar dengan salah satu murid perempuan yang sepertinya menjabat sebagai ketua osis. Rey dimasukkan ke dalam kelompok terakhir, dan hanya penampilan dialah yang berbeda dari murid baru lainnya. Murid baru lainnya memakai atribut dengan lengkap seperti, seragam SMP, dasi kupu-kupu, kerudung yang dimasukkan kedalam baju (bagi yang memakai kerudung), arloji di masing-masing pergelangan tangannya, name tag dipasang mengalungi leher dan hanya sebatas dada, sabuk, dan yang terakhir sepatu pantofel. Sedangkan Rai, hanya memakai seragam SMP, sabuk, dan sepatu pun sepatu kets, perbedaan yang sangat jauh sekali.

Murid baru pun mengikuti para mentor (sebutan untuk osis yang dipakai sebagai kakak pembina kelompok) memasuki kelas yang berada di lantai 2. Ketika Rey sampai di samping tembok, dia memberhentikan langkahnya. Rey mencoba mengingat-ngingat di mana dia pernah merasakan hal ini. Hal yang dialaminya di dalam mimpi, dan menjadi kenyataan. Tanpa mau memikirkan itu kembali, Rey mengikuti anggota kelompoknya berjalan ke arah kelas mana.

Sekolah Rey ini, Sekolah Menengah Kejuruan kelompok Pariwisata. Di sekolah ini, hanya ada tiga jurusan yaitu :
-Jurusan pertama, jurusan yang paling banyak peminatnya, Akomodasi Perhotelan (APH).
-Jurusan kedua, jurusan yang hampir menyamai jurusan pertama, Tata Boga (JB). Di sini sebenarnya penulisannya memang Tata Boga, tapi memang sudah biasanya disebut kelas JB (Jasa Boga) ya, keterusan sampai sekarang.
-Jurusan ketiga, peminatnya hanya ciwi-ciwi, Tata Busana (BB). Sama alasannya seperti alasan jurusan Tata Boga, namun di sini diganti dengan BB (Busana Butik).

Di sini, Ray mengambil jurusan Akomodasi Perhotelan, entah kenapa dia tidak minat memasuki jurusan selain jurusan itu. Setelah menyimpan tas di dalam kelas, kini Ray dengan yang lainnya berjalan hampir memutar satu sekolah. Entah hanya Rey saja atau sama seperti yang lainnya, dia merasa sangat jauh untuk sampai di aula.

Rey menduduki lantai aula, duduk berbaris memanjang dengan anggota kelompoknya. Acara seperti sambutan dari ketua osis, telah dilaksanakan. Kini bagian pemeriksaan atribut yang dilakukan oleh beberapa anggota osis.

"Atribut kamu, kenapa gak lengkap?" tanya anggota osis tersebut yang berada di samping Rey.

Sebelum Rey menjawab, sudah terlebih dahulu dijawab oleh sang ketua osis. "Hey, dia murid baru yang baru saja daftar. Kelompok ini juga, kelompok yang sebagiannya baru saja mendaftar beberapa hari yang lalu."

Anggota osis tersebut hanya mengangguk, dan pergi memeriksa murid yang lainnya. Sang ketua osis pun sama, membantu anggotanya memeriksa atribut.

Perkenalan dan sharing dari beberapa alumni saat ini dilakukan. Bagaimana ketika dia memasuki dunia kerja, dan berbagi hal yang menyangkut dengan dunia kerja.

Kini waktunya istirahat, dan salat zuhur bagi yang tidak berhalangan (Haid). Di angkatan Rey, semua beragama Islam, jadi tidak ada alasan untuk tidak melaksanakan salat. Rey mengikuti beberapa teman perempuan—anggota kelompoknya—yang mengajak dia untuk salat di aula. Rey dengan yang lain antre secara bergantian untuk wudu. Setelah wudu, Rey berjalan ke arah aula dan menunggu teman perempuannya yang salat, untuk meminjam mukena yang temannya bawa.

"Terima kasih." Hanya itu suara yang keluar dari Rey hari ini.

"Sama-sama."

Rey dan temannya yang lain pergi memasuki kelas untuk makan bersama. Setelah kumpul semua di kelas, acara makan pun dimulai dengan membaca doa. Rey kini hanya diam, dia tidak membawa bekal sama sekali dari rumah. Teman di sebelah bangku Rey, menawari dia untuk memakan bekalnya bersamaan. Namun Rey menolaknya dengan cara halus. Bukannya dia jijik, tapi dia memang pada dasarnya pendiam dan jarang berekspresi, jadinya agak canggung, ketika ditawari apapun.

Setelah selesai makan, mereka kembali ke aula untuk mendengarkan guru sharing tentang setiap jurusan. Rey hanya menulis nama guru tersebut, beserta mata pelajaran yang guru itu pegang. Rey menulis materi pentingnya saja, dan yang dia dengar.

Beberapa jam berlalu, kini mereka memasukkan alat tulis yang barusan dipakai ke dalam tas. Sebelum pulang, ada beberapa amanat para anggota osis untuk hari ini. Rey berjalan menuju parkiran setelah membaca doa dan berpamitan dengan kakak osis lainnya.

 Rey berjalan menuju parkiran setelah membaca doa dan berpamitan dengan kakak osis lainnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gimana tanggapan kalian sama cerita ini? Biasa-biasa saja? Sama saya juga.

01 Desember 2020

Aku Harus Sukses! [End]Where stories live. Discover now