PART 10

4 3 0
                                    

"Sel, yang didalam kotak tadi apaan?" tanya Jessica pada Arsella.

"Ohh itu. Itu kain perca dari Tante Rissa."

"Untuk?"

"Waktu SMP kan kita udah pernah tuh belajar buat boneka dari kain bekas atau kain perca. Jadi, Tante Rissa kasih itu ke gue biar kita ajarin anak jalanan itu buat boneka atau kerajinan yang lainnya dari kain perca."

"Lo udah tau cara buatnya?" tanya Safitri.

"Udah, kok."

"Alhamdulillah," ucap Safitri tersenyum.

"Iyaa. Eh, btw ntar habis bansos kita ajak mereka makan bareng yuk," ajak Dinda.

"Siapa?" tanya Arsella.

"Mereka semua yang ikut bansos sama kita, termasuk teman geng Abang Lo."

"Hmm. Boleh juga tuh," ujar Arsella sembari mengangguk.

"Kita makan dimana?" tanya Jessica.

"Kita makan di rumah makan yang deket sekolah aja," jawab Arsella.

"Boleh tuh."

"Okeey."

*****

Tak berapa lama, mereka semua telah sampai di pertigaan dekat sekolah mereka.

Tak sedikit anak remaja perempuan yang lewat dari sana memandang kagum pada para lelaki yang akan mengadakan bansos itu. Terlebih lagi saat melihat adanya anak band yang terkenal disana dan juga anak geng motor yang mereka ketahui anak-anak yang suka membantu orang lain.

Para anak lelaki itu menghampiri Arsella dan ketiganya yang berdiri di depan mobil.

"Kegiatan awalnya gimana Ca?" tanya Gilang pada Arsella.

"Ini baru jam setengah 11, belum waktunya makan. Kalian boleh bagiin buku, pena dan peralatan sekolah yang lainnya sama anak-anak itu. Bang aldo, gue minta tolong Lo dan 2 anak geng Lo beliin nasi bungkus. Tapi, setelah Lo hitung berapa banyak anak-anak itu. Silahkan dimulai!" Perintah Arsella pada mereka semua.

"Oke," ucap mereka semua bersamaan.

"Yang belum kebagian kerjaan, tolong ke garasi mobil. Disana ada cemilan untuk anak-anak. Disitu juga ada plastik buat bungkusin cemilan itu. Jadi, gue minta tolong kalian bungkusin cemilan itu dan satu bungkus isinya 5 cemilan yang berbeda," perintah Arsella kembali.

"Oke."

Mereka semua mulai melakukan apa yang sudah diperintahkan oleh Arsella.

Jika kalian bertanya apa yang dilakukan Arsella dan ketiganya. Mereka mencoba bersosialisasi dengan anak-anak jalanan itu, agar mereka tidak terlalu canggung saat mereka belajar nanti.

"Hai, adik manis," sapa Arsella pada seorang anak perempuan yang sedang duduk di bawah jalanan bersama beberapa anak yang lainnya.

"Hai."

"Nama kamu siapa?" tanya Arsella.

"Ayla," jawabnya lembut.

"Ayla? Umur kamu berapa?"

"Empat," ucap anak itu dengan menunjukkan kelima jarinya.

Light in the Darkness [ON GOING]Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt