Cultivation

1.9K 214 3
                                    

Sudah satu bulan sejak SiZhui membuka matanya. Kini ia sudah diperbolehkan keluar oleh Lan WangJi. SiZhui tahu, jika Lan WangJi menyayangi dirinya walaupun ia tak menunjukkan bentuk rasa sayangnya, tapi Shizui tahu, jika Lan WangJi begitu menyayangi dirinya.

SiZhui meraih pedangnya, ia sedikit merapihkan pakaiannya sebelum ia keluar dari kamarnya. SiZhui tersenyum sebelum ia melangkah untuk membuka pintu kamarnya. Namun siapa yang tahu, jika JingYi sudah lebih dulu membuka pintu kamarnya.

“A-Yi?”

SiZhui menghampiri kawannya itu dengan senyuman hangatnya. “Kau tahu? Jika aku melakukan banyak tugas sejak kau diam disini selama satu bulan penuh. Kau tahu? Betapa lelahnya aku, dengan aku yang memimpin pasukan, selalu saja kacau.” Jingyi melesat dan langsung berbaring di atas ranjang SiZhui. Sehingga membuat kain yang menutupi gumpalan lembut yang awalnya rapih menjadi kembali berantakan.

“Aku butuh kau.” Lanjut JingYi  dengan lirih.

Shizu terkekeh ringan sebelum dirinya duduk di samping tempat tidurnya. “Aku sudah kembali, ayo kita keluar dan bertemu yang lainya” SiZhui menarik tangan JingYi agar pemuda itu mau bangkit dari kasurnya.

SiZhui menutup pintu kamarnya, setelah mereka keluar dari tempat itu. Saat mereka ingin keluar dari Cloud Recesses. SiZhui melihat Lan WangJi yang baru saja kembali. SiZhui dan JingYi memberikan salam hormat pada Lan WangJi. Lan WangJi tersenyum seraya menepuk pucuk kepala SiZhui dan JingYi bersamaan. “Hati-hati.” Begitu katanya.

Lepas itu, Lan WangJi masuk kedalam Cloud Recesses. JingYi hampir menangis setelah mendapatkan tepukan lembut di pucuk kepalanya. Itu membuat SiZhui panik. “JingYi, a-ada apa?” Tanyanya dengan cemas.

JingYi mengusap matanya menggunakan lengan bajunya. “HanGuang-Jun..” Ah, kini SiZhui tahu problem-nya. “Apa kau sangat senang?” Tanya SiZhui. “Tentu saja aku senang! Terkadang aku iri dengan mu.” JingYi berjalan mendahului SiZhui.

“Iri? Kenapa kau iri dengan ku?”

JingYi berbalik, kemudian menatap SiZhui. “Kau sangat dekat dengan HanGuang-Jun dan juga senior Wei.” Kata Jingyi yang kini sudah mengembungkan pipinya.

Dengan gemas Shizui menarik pipi itu. “Ah, mereka sudah seperti orang tua ku. Aku mengangap mereka lebih berharga dari siapapun.” Kata SiZhui masih menarik-narik pipi JingYi.

Jingyi memegang kedua tangan Shizui yang awalnya sibuk memainkan pipinya. “Lalu, bagaimana denganku?”

SiZhui terkekeh sejenak sebelum menjawab pertanyaan yang sudah pasti jawabanya. “Tentu saja, kau sama berharganya dengan mereka.” SiZhui mengelus pucuk kepala JingYi.

“A-ah, begitu ya..”

“Mn? Ada yang salah dengan perkataan ku?” SiZhui menghentikan elusanya. “Ti-tidak! Ayo cepat! Yang lain sudah menunggu!” Jingyi langsung menarik Shizui menuju kawan-kawannya. Ia merasa sangat malu saat Shizui mengatakan hal itu. Ia merasa senang sekaligus takut.

JingYi tak membuang rasa mengganjal ini, “SiZhui..”

“Ya?”

JingYi meremat ujung lengan dipakaian nya. “Apa aku akan menimbulkan masalah jika aku menyukai mu?” JingYi memalingkan wajahnya.

SiZhui mengedipkan matanya beberapa kali. “Tidak kok, aku menyukai mu juga JingYi,” SiZhui memaparkan deretan gigi putihnya. Senyuman menggembang di wajah manis JingYi. “Sebagai sahabatku dari kecil, mana mungkin aku tidak menyukai mu. Ya kan?” Lanjut SiZhui membuat senyuman di wajah JingYi runtuh.

“Bu-bukan dalam hal itu.. Ma-maksudku dalam hal yang roman-”

Cring!

Pedang ditarik, mengeluarkan suara khas tarikan pedang. “Ada siluman yang menuju ke sebuah desa! Cepat habisi siluman itu sebelum memakan korban!”

鲜花盛开  [ZhuiYi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang