End

1K 107 12
                                    

Usia si kembar telah ganjil satu tahun. Merayakannya adalah tindakan yang wajar, selain menyenangkan ketiga anak itu, yang lainya juga bisa ikut menikmati suasasana kumpul keluarga seperti ini. Apa lagi ada Lan XiChen yang kebetulan pulang dari perjalanan panjangnya, setelah lebih dari tiga bulan dia melakukan perjalanan yang cukup lama. Dia sangat merindukan ketiga cucunya itu.

JingYi sendiri sudah menyiapkan hidangan yang akan mereka santap sebagai makan siang, rumah yang dibangun suaminya itu cukup luas sehingga bisa menampung satu atau dua keluarga yang semisalnya berkunjung. Lan QiRen duduk memangku Lan YeWu, dengan gerakan yang cukup banyak, Lan QiRen sedikit kewalahan dengan cicitnya yang satu ini. Dilihat dari manapun Lan YeWu pastinya akan menurunkan tingkah ibunya, menginggat Lan JingYi sebelas, dua belas dengan ibu mertuanya.

Jika Lan JingYi sebelas, dua belas dengan Wei WuXian, maka Lan YeWu yang ketiga belasnya. Walaupun Lan JingYi sudah menjadi keluarga inti di Klannya, Lan QiRen masih sering memarahinya jika dia bertindak tidak masuk akal. Memang tidak ada yang berubah, hanya saja dia menjadi lebih dewasa walaupun sering menerima ocehan gratis dari tertua Lan itu.

"Baiklah, karena ini perayaan satu tahun ketiga putra kami, kami inggin menjamu kalian untuk makan siang bersama. Kebetulan mereka telah lancar berjalan, dan itu sangat mengagumkan diusia mereka yang baru menginjak satu tahun. Saya Lan SiZhui, mengucapkan terimakasih kepada semuanya yang telah datang hari ini." Usai mengatakan kalimatnya, SiZhui mengajak semuanya untuk makan bersama.

Secara diam-diam, JingYi memberikan gelas khusus untuk Wei WuXian. Hanya dengan menghirupnya, Wei WuXian bisa tahu jika itu Emperor Smile yang sangat ia sukai. Namun sepertinya Lan WangJi tahu, awalnya ia menegurnya, namun lambat laun ia membiarkanya.

Kediaman Lan SiZhui menjadi sangat ramai sekarang, hanya melihatnya sekilas siapapun akan menilai jika mereka keluarga yang bahagia. Banyak yang menginginkan nasib sebaik Lan SiZhui. SiZhui sadar, jika ia bukan murni dari keluarga Lan. Apa lagi dia tidak memiliki hubungan darah dengan Klannya.

Dengan kemurnian hati ibunya yang mau menyelamatkan sisa-sisa Klan Qishan Wen di waktu itu. Sisa-sisa Klan Qishan Wen yang dianggap orang yang kejam dan tak bermoral walaupun mereka tidak ikut bercampur tangan dalam pristiwa diwaktu itu. Mereka diperbudak dan disiksa tanpa belas kasihan. Dikala itu, Lan SiZhui yang biasa dipanggil A-Yuan hanya memiliki neneknya yang rapuh.

Bocah lelaki yang malang, dengan usia yang masih terpaut sekitar tiga sampai empat tahun itu, dia sudah mendengar jeritan serta rintihan kesakitan yang setiap harinya berdetang di telinganya, sudah seperti alarm jam. Makan dengan keterbatasan dan juga seadanya, jika tidak ada makanan dia tak akan meminta atau merenggek kepada neneknya. Ia sudah terbiasa dengan perut kosong yang bahkan sampai tiga hari tidak terisi, dia masih bisa beraktivitas seperti biasa, walau sesekali perutnya bergemuruh.

Dari awal, dia memang tidak bisa melihat jadi ia tak tahu betul bentuk dan mimik wajah keluarganya saat itu. Setiap harinya ia hanya diam digubuk kecil yang sangat kumuh dan tak layak tinggal, sampai suatu waktu Wei WuXian datang bersama bibinya, yaitu Wen Qing. Bisa ia rasakan, nada bicara dan suasana yang mencengkam memenuhi tempat itu. Dia tak bisa jauh-jauh dari dari neneknya dikala itu.

Beberapa menit kemudian dia mendengar jeritan dari Wen Qing usai tahu adik semata wayangnya berada ditumpukan mayat-mayat Klan Qishan Wen yang tak dikubur dengan layak. Suasana semakin mencengkam, beberapa langkah kaki yang terburu-buru bisa dia dengar. Dia yakin jika itu orang-orang yang memperbudak Klannya, mencoba untuk lari sebelum Wei WuXian mengamuk dengan meniup serulingnya.

Dengan gerakan yang gesit, Wei WuXian membawa semua sisa Klan Qishan Wen ke Burial Mound menggunakan beberapa kuda yang berada di tempat itu. Beberapa orang terpaksa duduk bertumpuk-tumpuk diatas kuda itu, menginggat jumlah mereka yang lumayan banyak. Saat itu Wen Yuan dibawa bersama Wei WuXian, awalnya dia tidak mau dipisahkan dengan neneknya, begitupun dengan neneknya yang tidak mau dipisah. Wen Yuan sangat takut saat itu, hanya kegelapan yang bisa ia rasakan, indra pendengarannya sangat tajam sehingga dia bisa sangat peka dengan suasana yang melanda dirinya sekarang ini.

Detak suara kaki kuda yang bergemuruh dan tak beraturan membuat dirinya pusing, menginggat dia tidak makan dengan teratur beberapa hari belakangan ini. Berujung dengan dia tertidur dilengan Wei WuXian yang sibuk menjalankan kudanya agar melaju semakin cepat. Kebetulan saat itu hujan mengguyur mereka sepanjang perjalanan menuju Burial Mound.

Kejadian itu begitu dramatis dan menyayat hati. Dan ke esokan harinya, Wen Yuan demam. Beruntung ada bibinya, dia Tabib yang hebat, Sehingga ia bisa sembuh dalam kurun waktu dua puluh empat jam. Meskipun mereka terbebas dari tindakan tidak mengenakan, kebutuhan ekonomi menjadi masalah terbesar bagi mereka. Dimulai dari titik awal, dengan sedikit panduan Wei WuXian, mereka mulai bangkit dengan bercocok tanam dan juga membangun pemukiman.

Mereka memang tidak bisa makan dengan kualitas citarasa yang tinggi, tapi mereka sanggat bersyukur karena bisa mendapatkan makanan yang layak untuk dimakan, meski hanya berupa umbi-umbian seperti lobak dan kentang, dan minum seadanya. Sangat jarang bagi mereka untuk meminum segelas teh. Kualitas air di Burial Mound tidak bisa dijamin untuk kesehatan mereka, namun mereka bisa mengolahnya dengan cukup baik sehingga layak untuk dikonsumsi.

Jika mengingat-ingat pengalaman itu, membuat Lan SiZhui tak henti-henti untuk bersyukur. Sekarang, di depan matanya sendiri terpapang jelas keluarganya yang sekarang. Menerima dirinya saat pertama kali menginjakan kaki di Cloud Recesess. Dirawat dan di didik dengan sepenuh hati oleh Lan WangJi layaknya putranya sendiri. Mendapatkan hal yang layak dan bisa mencicipi makanan bercitarasa yang berkualitas, tidak seperti di Burial Mound. Dan gelar nama kehormatan yang ia peroleh sekarang, yaitu Lan SiZhui. Nama itu diberikan langsung oleh Lan WangJi, mengubah nama keluarganya, yang awalnya Wen Yuan, diubah menjadi Lan Yuan sebagai nama kelahiran.

Mendapatkan teman-teman dan rekan Kultivasi, dan ia tak menyangka jika akan menikahi salah satu rekanya itu. Sejujurnya JingYi telah menemaninya sejak ia tinggal di Cloud Recesess selama satu bulan. Dari awal SiZhui sudah tahu, Jika sifat JingYi sangat bertolak belakang dengan sifat yang dimiliki orang di Klan Gusu Lan. sifatnya yang petakilan sangat mirip dengan Xian-gege nya.

Ia jadi mengingat kenangan bersama Xian-gege nya. Ia dikubur layaknya sebuah tanaman, lepas itu dia berkata, dirinya bisa tumbuh jika di tanam, dia juga mengatakan akan tumbuh banyak anak-anak untuk bermain bersamanya kelak. Tapi nyatanya itu hanya gurauan semata, dia tidak benar-benar memiliki teman untuk bermain. Wen Yuan kecil hanya bermain dengan orang dewasa dikala itu, dia lebih sering bermain bersama Wei WuXian dan juga neneknya.

Namun suasana langsung berubah drastis, ketika Lan WangJi yang terhormat membawanya ke Gusu. Itu semua kenangan yang wajib Lan SiZhui ingat sepanjang hidupnya, mungkin saja dia akan bernasib sama dengan sisa Klannya jika tidak diselamatkan oleh Lan WangJi. Dan dia tidak bisa menikmati suasana berkumpul dengan keluarga seperti saat ini.

Melihat putra-putranya yang tumbuh dengan pesat, membuat hati kecilnya berdegup senang. Melihat kedua orang tuanya yang masih saling mencintai, dan menghiraukan batasan umur mereka yang kian semakin menua. Dan juga melihat kakek serta pamannya yang begitu menyayangi ketiga putranya, serta istri tercintanya.

Jika saja JingYi tidak mengajaknya berbicara disaat itu, mungkin SiZhui kecil akan sangat sulit untuk mendapatkan teman. Dan sekarang, betapa beruntungnya dia bisa memiliki seorang Lan JingYi sepenuhnya. Mengikatnya dengan janji suci pernikahan, dan mendapatkan tiga anak-anak yang manis dari pernikahannya itu.

Lengan Lan SiZhui melingkar di pinggang istrinya. "Ada apa? Ingin makanan tambahan?" Tanya JingYi, ia menuangkan teh kedalam cangkir kosong milik Lan SiZhui. Pemuda itu mengelengkan kepalanya.

"Bagaimana jika memakanmu saja?" Bisiknya pelan, nyaris tidak terdengar.

"He-heh? Ti-tidak, jangan sekarang." Lan JingYi langsung melepaskan rangkulan tangan di pinggangnya. SiZhui tertawa pelan, melihat ekspresi istrinya yang sangat lucu saat sedang menahan malu.

.
.
.

Tamat.

鲜花盛开  [ZhuiYi]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon