Part 23

15.7K 949 16
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 23

“Sebab ia bisa belajar, bahwa mencintai seseorang tidak melulu tentang nafsu. Namun, mencintai seseorang harus dengan keikhlasan dan tentunya tidak  melebihi cintanya pada sang maha kuasa, Allah SWT.”

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Kebahagian memang akan datang seiring waktu berjalan, dikala kesedihan dulu menjadi tangis kesakitan. Namun sekarang, kebahagian yang akan menjadi tangis keharuan.

Dimana rasa sakit yang dulu ada, kini digantikan dengan rasa yang berbunga. Walau ia tahu, tak baik memendam perasaan untuk orang yang bukan lagi untuknya.

“Azizah! Dengarkan saya dulu!” Rangga berusaha mengejar sang istri yang  berlari keluar ruangan saat mengetahui bahwa kabar itu, sebuah kebohongan.

Ya, dia merencanakan semuanya bersama Reano, serta Agnes dan David. Kakak sepupu Azizah. Namun, semua itu Rangga lakukan agar ia bisa bertemu dengan sang istri. Dia … sangat menyesal kali ini.

“Zia, dengarkan Mas dulu,” ucap Rangga saat sudah berhasil mencekal pergelangan tangan sang istri. Bisa ia lihat air mata mengalir di pelupuk matanya.

Azizah hanya diam bergeming, ia tak membalikkan badan ataupun berbicara. Perutnya kram karena dibuat berlari tadi. Ia mencoba mengelusnya sebentar, menetralkan degupan jantungya.

Rangga menarik nafasnya terlebih dahulu, lantas dengan gerakan pelan, ia merengkuh tubuh Azizah kedalam pelukan. Wanita itu terkejut, isakan keluar seiring rengkuhan dari samping itu mengerat.

“Mas sangat merindukanmu Zia, tolong maafkan Mas, Mas telah berbuat salah padamu, Mas menyiksamu, Mas menyakitimu, Maaf.” Rangga juga ikut mengeluarkan air matanya, entah kenapa ia menjadi laki-laki cengeng kali ini.

Biarkan saja, ia tak ingin kehilangan sang istri lagi. Ia sungguh mencintai sang istri. Ia … tak ingin istrinya pergi dari hidupnya lagi. Ia bahkan hampir gila saat beberapa bulan terakhir tak bertemu dengan istrinya.

“Lepas Mas,” ucap Azizah dengan suara seraknya.

Rangga menurut, ia melepas pelukannya. Menatap lekat wajah sembab sang istri. Saat tangannya ingin mengelus pipinya, Azizah mundur menjauhinya.

“Jangan sentuh aku Mas!” serunya menatap Rangga dengan linangan air mata.

Rangga menggeleng, ia berusaha mendekati Azizah. Namun, wanita itu lagi-lagi mundur menjahuinya. “Tidak Mas, jangan dekati aku lagi. Aku sudah mengirimkan surat percera—“

“Tidak ada kata cerai Zia!” Tanpa sadar Rangga meninggikan suaranya.

Azizah yang mendengarnya langsung meneteskan matanya. “Aku tidak mau di po-liga-mi Mas, aku …”

Rangga menggeleng, ia maju mendekati sang istri. Menarik kedua tangan istrinya, membuat Azizah tersentak. “Tidak, Mas tidak menikah dengan Vlora, Mas—“

“Bohong! Mbak Vlora jelas-jelas mengandung anak Mas, kenapa Mas tidak mau menikah dengannya? Mas tega, Mas yang berbuat, tapi—“

“Dengarkan penjelasan Mas dulu Zia, anak itu—“

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang