Part 18

18.3K 1.1K 19
                                    

بِسْــــــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

Part 18

“Tidak usah menyesali apa yang akan terjadi. Sebab semua itu akan sia-sia kali ini. Karena apa yang ditorehkan, tak akan bisa hilang walau waktu terus berjalan.”

•Assalamu'alaikum Cinta•
•by Animulyani21•

|Happy Reading|

<Typo Bertebaran>

∆∆∆

Setiap manusia memang tak bisa melawan takdir tuhan, karena apa yang dilihat, tak selamanya menjadi kebenarannya. Menyelidiki itu perlu, sebab tak selamanya, mulut manusia dipenuhi kejujuran saja. Adakalanya, tipu muslihat sering kali digunakan.

“Anak yang wanita itu kandung adalah, anak saya,” ucapnya, membuat Rangga menegang, bisa ia lihat Vlora menggeleng dalam linangan air mata.

“Tidak! Anak ini, anaknya Rangga! Kamu siapa?!” Vlora membentak Dion yang tersenyum santai menangapinya.

Rangga berdiri, ia menatap Reano yang juga ada di belakang Dion, ada Adira dan juga Steven. Lalu, istrinya kemana?

“Rangga, jangan percaya dengan laki-laki itu, ini anak kamu Rangga.” Vlora berusaha memegang lengan Rangga yang dibalas wajah datar darinya.

Dion maju, memberikan beberapa lembar foto serta bukti tes DNA. Rangga menerimanya, lantas melihat serta membacanya terlebih dahulu. Setelah beberapa menit, ia langsung menatap tajam Vlora.

"Untuk penentuan profil DNA dalam kandungan itu bisa diambil dari cairan amnion atau dari villi chorialis pada saat usia kandungan 10-12 minggu," terang peneliti dari Lembaga Biologi Molekul Eijikman, Prof. Herawati Sudoyo usai acara Lokakarya DNA Forensik untuk Jurnalis pada Kamis (12/3/2015).

"Untuk mendapatkan profil terduga ayah, bisa mengambil dari darah. Karena mengambil darah cenderung lebih mudah dilakukan ya dibandingkan mukosa pipi," lanjut

“APA INI?! KAMU BERBOHONG VLORA!”

Wanita itu memejamkan matanya saat suara teriakan Rangga terdengar. Laki-laki itu maju mencekal lengan Vlora.

“Jawab!”

Vlora menggeleng, dengan linangan air mata yang membasahi pipinya. Ia lantas berkata. “Maaf Rangga, tapi aku hanya mencintaimu. Aku tidak mencintai Dion. Dia yang memaksaku waktu itu Rangga. Aku tida—“

“Memaksa?” Dion mendekat, “Kamu bilang, aku memaksamu saat melakukan itu?” tekannya membuat Vlora meneguk ludahnya.

“Tidak, jangan batalkan pernikahan ini. Aku sangat mencintaimu Rangga,” ucapnya berusaha menyakinkan Rangga kembali.

Dion melepas cekalan tangan Vlora dari lengan Rangga. “Sudah! Kita pulang sekarang!”
Vlora menggeleng dalam tarikan Dion, ia berusaha melepas tarikannya. Namun, semua itu sia-sia saat Dion semakin kuat mencekalnya. Rangga hanya diam menatap datar kepergian Vlora. Hingga suara tabrakan dan teriakan terdengar.

“VLORA!

Brak!

Darah itu mengalir dengan derasnya di sekitar tubuh wanita itu, Rangga, Reano, Steven, dan Adira berlari menuju tempat kejadian.

“Vlora,” lirih Rangga saat melihat wanita itu di angkat oleh Dion menuju ke mobil laki-laki itu.

©©©

Assalamu'alaikum Cinta [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang