"Satu lagi juga elo dapat terakhir," sambung Deon.

"Ayo, pulang!!" ajak Garuda pada Grizella.

Grizella menghembuskan nafas pelan, inilah yang ia malas kan pada Garuda. Sedari tadi cowok itu meminta pulang padanya dengan alasan sakit kepala selalu saja alasan itu yang ia pakai agar Grizella menurutinya.

"Nggak, aku nggak mau pulang. Aku maunya disini aja," kekeuh Grizella.

"Kalau gitu jangan ngobrol mulu sama dia." Garuda menunjuk Agler yang menjadi lawan bicara Grizella.

"Biasa aja kali, gue nggak bakalan ngambil Grizella juga kecuali dia emang CIDA gue," ucap Agler mencibir.

Garuda melemparkan sandalnya pada Agler hingga mengenai muka cowok itu  "Jangan panggil itu lagi deh," ucapnya kesal.

"Terserah gue dong, mulut-mulut gue juga," ucap Agler.

"Agler, lo mau ngga dijodohin?" Queen, gadis itu bertanya seraya memakan ubi rebus kedalam mulutnya.

"Nggak, kaya nggak laku aja gue sampai dijodohin segala," tolak Agler mentah-mentah.

Garuda tertawa ejek mendengar jawaban Agler  "Emang lo kaga laku," ejeknya.

"Bener banget, ngga laku lo. Terima nasib aja," sambung Lemuel.

"Gue mau sama Agler," ucap Queen senang.

"Nggak ya. Kita udah pacaran nggak usah macam-macam deh," kesal Lemuel tak suka.

Ya, Lemuel dan Queen sudah berpacaran tepat pada pergantian tanggal tahun baru kemarin. Kenapa Lemuel memilih waktu tersebut? karena menurutnya itu adalah tanggal kenangan yang akan diingat seluruh orang yaitu 31 desember.

"Garuda, kita pulang nya nanti aja. Baru pukul 3 sore juga," ucap Grizella memberi pengertian.

"Ga sabar pengen cepat lulus terus kuliah terus nikah," ujar Gardika antusias.

"Sama, gue juga pengen cepat lulus terus kuliah," sambung Zayyan.

"Gue juga, tapi kuliahnya sama kalian," ucap Nevan.

"Aleh, lo aja kaga bisa dapat nilai tinggi mau gabung sama kita lagi," ujar Daffin sombong.

Tawa seketika menggema dari gelak tawa mereka semua. "Berasa paling pintar? apa bedanya sama Nevan?" Uzi, cowok itu ikut menimpali dengan tawa yang menggelitik perutnya.

"Udah, jangan ejek melulu deh," ujar Uri tak suka.

"Kalau kita udah tamat, kalian jangan berubah ya," ucap Grizella.

"Oke, CIDA. Tenang aja kamu tetap yang pertama k-- aws sakit..." Agler mengusap tangannya yang dilempari tutup toples oleh Garuda.

"Jangan macam-macam!" peringat Garuda mengeratkan pelukannya pada Grizella.

Sesak, Grizella berusaha melepaskan pelukan Garuda yang terlalu erat hingga ia susah bernafas.

"Garuda, lepas," pinta Grizella.

"Nggak, nanti kamu diambil Agler."

Lagi dan lagi hanya nafas pasrah yang bisa Grizella layangkan untuk cowok ini. Sifatnya yang possessive dan seenaknya membuat Grizella harus mempunyai ekstra kesabaran yang besar agar bisa menenangkan cowok itu.

"Kapan gue bisa punya pacar? yang pasrah dan sabar kaya Eneng Griz, yang alay dan perhatian kaya eneng Queen. Kapan? beri hamba pacar ya Allah," ucap Daffin meminta.

"Kapan juga gue punya pacar selembut Grizella dengan segala kepasrahan nya rela melakukan apapun demi Garuda yang seenaknya," ujar Gardha.

"Kapan juga gue bisa dapat cewek kaya Queen yang rela nungguin sampai ditembak sama Lemuel," ujar Nevan.

"Emak, anak mu ingin punya pacar," teriak Deon.

"Kapan gue dapat pacar yang glow up dan cantik banget? adanya cuma yang jerawatan iww, jijik gue," sambung Zayyan dengan ekspresi jijiknya.

"Muka plastik aja bangga," ejek Uzi.


〰〰〰

Malam yang indah ditaburi bintang dan bulan yang bersinar menyambut sepasang manusia yang tenang duduk dibawahnya.

Kedua nya terduduk dan terdiam satu sama lain menatap langit yang dipenuhi bintang di atas sana. Tanpa ada yang berniat berbicara satu sama lain dan masih senang dengan memperhatikan bintang.

"Kamu tau ngga aku suka bintang?" Cowok yang ia ajak berbicara mengangguk tanda ia tahu.

"Kapan kamu suka?" tanyanya lagi.

"Aku suka bintang dari kecil, aku juga jadiin bintang teman curhat. Apalagi pas awal kita tunangan aku sering curhat sama bintang."

"Emang dia dengerin?" tanya sang cowok menaikan alisnya.

Grizella, gadis itu mengangguk mengiyakan. "Dengan cerita sama bintang, beban yang aku rasa jadi berkurang," ucap Grizella menatap Garuda tersenyum.

"Segitu banget ya kejamnya sama kamu dulu, sampai-sampai kamu curhat sama bintang," ucap Garuda terkekeh kala mengingat dirinya awal bertungan dengan Grizella. 

"Iya, kamu jahat udah selingkuhin aku, ancam aku, turunin aku di perempatan," ujar Grizella malah terkekeh.

Grizella sama sekali tak ada dendam pada Garuda atas kesalahan yang telah cowok itu perbuat padanya. Sekejam apapun Garuda padanya Grizella akan tetap mempertahankannya.

"Kenapa kamu bertahan sama aku?" tanya Garuda pelan.

Senyum Grizella mengembang mendengar pertanyaan cowok itu. "Karena aku cinta sama kamu," ucap Grizella yakin.

Seketika Garuda langsung memandang wajah Grizella. "Sejak kapan?"

"Sejak seorang siswa baru berani mukul si ketua osis."

Garuda tertawa lepas mengingat kejadian yang hampir berjalan tiga tahun lalu itu. "Abis aku kesal sama dia, bisanya cuma ngatur aja," ucap Garuda. 

"Ya, nggak usah ditonjok juga kan," ucap Grizella.

"Kesal aku liat mukanya, berarti pas itu kamu udah kenal aku dong?"

Grizella mengangguk seraya tersenyum manis. "Udah."

"Terus cintanya kapan?" goda Garuda menoel pipi Grizella.

"Sejak kamu nonjok ketos terus aku sering liat kamu sama Uzi dan lainnya kan kamu waktu itu juga jadi junior favorit," ucap Grizella.

"Iya, sih. Tapi, waktu itu aku belum kenal kamu."

"Mana ada kenal, udah kenal aja kamu ngga pernah nyapa aku terlebih lagi pas kita tunangan," ujar Grizella.

"Maafin aku ya, aku banyak salah sama kamu. Kesalahan aku mungkin ngga akan dimaafkan sama sembarangan orang. Aku nyesel udah ngelakuin semuanya sama kamu. Maafin aku?" sesal Garuda sungguh-sungguh.

Grizella mengangguk haru. "Iya aku maafin kamu, jangan pernah buat aku kecewa lagi sama sikap kamu."

Garuda tersenyum manis lalu memeluk Grizella erat seraya membisikkan "I love you."

"I love you too."

〰〰〰〰

Hai...hai...hai.

.
.
.
.
.
.

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_











GARUDA (END) Where stories live. Discover now