Chapter 33 : When She Comes To Retrieve Her Position

2.3K 235 30
                                    




Chapter 33 : Ketika Dia Datang Untuk Mengambil Kembali Posisinya.






// Dimulai chapter ini, pure hasil translate-anku sendiri gak dari mana mana. Versi bahasa Thailandnya di ambil dari situs DEK-D. Aku masih noob banget bahasa thai jadi semisal ada salah dan gak pas terus bahasanya ambigay ya maaf aja. TOLONG BANGET KAWAN KAWAN, PLEASE VOTE DULU SEBELUM BACA.//





Thank you and happy reading!






____________________________________







"Aku menemukan diriku sendirian, sialan!!!"


Terlepas dari siapa yang mendengar raungan dan ukuran suaranya, pemilik suara itu akan setuju bahwa ada masalah, begitu pula para siswa di kantin pagi ini yang mundur ke arah yang berbeda. Saat Nakrop melangkah cepat, meneriakkan kalimat ini saat dia berjalan menuju dua pria yang baru saja menjatuhkan pantat mereka di tempat duduk.



Bang!



"Hei, jika semester tidak dimulai, kau tidak akan menunjukkan kepalamu agar aku melihat wajahmu, kan?!" Nakrop melemparkan tas ke kursi lain, kemudian menyilangkan lengannya, menatap wajah Tul, meskipun dia sedang bertanya pada Gonhin.



Dia tidak akan begitu marah. Kalau bukan karena dua hari ketika libur semester.  Dia menelepon untuk mengucapkan selamat ulang tahun pada sahabatnya seperti biasa. Tapi mendengar suara Tul berkelebat, lalu dia mendengar suara seperti benda besar jatuh ke air dan kemudian... hening.



Nah setelah itu, benar-benar sunyi.



Terlepas dari ponselnya mati atau tidak ada sinyal untuk menanggapi, sementara pemikiran paling pesimis bahwa seorang teman telah dilecehkan oleh bosnya.



Atau tidak, setelah beberapa hari, Gonhin mengirim pesan dan mengatakan bahwa... ponselnya rusak dan mengajak agar bicara satu sama lain saat semester baru.



Kekhawatirannya hanya terjawab dalam dua kalimat ini, dan ketika dihubungi, teman dekatnya menolak panggilan tersebut.



Terlepas dari apakah dia mendapat telepon baru atau tidak, Nakrop bukanlah orang bodoh, dia bisa membayangkan siapa orang yang tidak menjawab panggilan itu.



Semua bahkan ingat bahwa Tul adalah orang yang melempar ponsel itu ke kolam.



Orang yang mengira itu sangat dekat sehingga menakutkan, berdiri diam menatap wajah temannya.



"Aku tidak menunjukkan wajahku agar kau melihatnya. Aku menunjukkan wajahku untuk belajar, benarkan Hin?" Tul tersenyum dan berkata dengan nada nyaman yang mana tidak peduli betapa teralihkannya dia.



Selain itu, matanya masih tanpa kompromi dan kemudian berkedip untuk melihat orang di sampingnya yang sedang tersenyum kering.



Gonhin melihat ke kiri dan ke kanan.
Dia hanya bisa melakukan apa yang diinginkan bos.



"Ugh benar."



BREATH (Terjemahan  Indonesia)Onde as histórias ganham vida. Descobre agora