Chapter 7 : Reward or Punishment? 🔞🔞

3.1K 221 59
                                    







Chapter 7 : Hadiah atau Hukuman?





____________________________________






"Khun Tul... keluarkan... keluarkan krub... uugh!"



"Apa kau tidak suka hadiah yang kuberikan padamu atau apa?"



"Khun Tul!... (terkesiap)"



Hari ini semua orang di rumah Methanan mungkin berpikir bahwa putra tertua di rumah itu  sedang sibuk menulis laporan bersama pelayannya seperti yang selalu dilakukannya. Karena sudah menjadi hal yang umum bahwa Patapee lebih dekat dan nyaman dibanding yang lain. Orang-orang mengira mungkin itu karena keduanya tumbuh bersama, karena jenis kelamin yang sama, karena keakraban sebagai teman... Jadi, pelayan ini memiliki hak lebih dari pada pelayan yang lainnya.



Tanpa menyadari bahwa hak itu juga termasuk... kehidupan seks sang Tuan Muda.



Saat ini di dalam kamar tidur... tubuh telanjang Hin sedang duduk di atas meja yang sering dipenuhi dengan banyak dokumen. Tapi tidak hari ini, karena sekarang semuanya disingkirkan dari meja. Hanya ada lelaki muda yang sedang duduk di atas meja dengan kaki terbuka lebar dan kedua tangannya terikat di belakang punggung.



Seseorang yang mencoba untuk tetap diam, tetapi perasaan intens di dasar membuat matanya berlinang air mata, gemetar yang menyiratkan rasa sakit.



Tapi itu tidak hanya menyakitkan.



"Keluarkan... tolong... Khun Tul... Keluarkan..." Hin menangis saat melihat kondisinya sendiri.



Tidak aneh kalau Khun Tul menggodanya... Namun ada hal yang tidak biasa ketika sebuah kapas disisipkan di ujung miliknya.



Khun Tul berkata itu adalah hadiah, tapi rasa sakit itu membuat Hin tidak yakin apakah itu hadiah atau bukan.



"Sudah masuk."



Bosnya duduk di kursi kerja. Menatap matanya saat ujung jarinya berada di ujung kapas dan gerakkan sedikit ke kiri dan ke kanan. Hin menggertakkan giginya dan tidak bisa menjelaskan perasaannya.



Seharusnya itu menyakitkan tapi kenapa dia merasa sehat pada saat bersamaan?



Dia mengatakan pada Tuannya bahwa benda itu tidak bisa masuk tetapi Tuannya membuktikan kepadanya bahwa benda itu bisa masuk.



Patapee ingin mengeluarkannya. Tapi dia tidak bisa karena kedua tangannya terikat di punggungnya. Dia hanya bisa menghela nafas dan menggigit giginya ketika bosnya memutar-mutari lubang kenikmatannya, seperti seseorang yang tahu betul dimana letak pelayan ini akan merasa nikmat.



Tuannya sepertinya bersenang-senang, tapi dia... tidak bisa menahannya.

BREATH (Terjemahan  Indonesia)Kde žijí příběhy. Začni objevovat