finally..

125 20 57
                                    


"Papa mana??",

"Papa di.. Woobin udah bangun?",

"Papa kok ndak ajak ubin?",

"Woobin kan lagi tidur. Masa papa ajak?",

"Tapi ubin mau itut",

"Nanti Woobin ikut sama nenek aja ya",

"Ubin cana cama mama",

"Iya.. Woobin nanti kesini sama nenek ya. Temenin mama ya",

"Iyaaa!! Papa keja?",

"Iya papa mau berangkat kerja",

"Nati ubin cana ya",

"Iya",

"Dadah papa",

"Da..",

Tut!

Belum sempat Minhyun menyelesaikan ucapannya, Woobin sudah memutus telepon duluan. Minhyun meletakkan HP nya dan melanjutkan kegiatan ganti bajunya. Pagi itu dia tidak sempat pulang ke rumah karena kesiangan. Untung saja Woobin mulai mengerti apa yg sebenarnya terjadi jadi dia tidak rewel dan untungnya semalam Minhyun sempet kepikiran bawa baju buat ke kantor.



"Eungh....",

"Eh?",

Minhyun terdiam sejenak... Barusan apa? Minhyun gak salah denger kan? Atau suara dari luar? Kayaknya sih suara dari luar karena di kamar cuma ada dia sama Jaehwan yg masih belum sadar.

Setelah beres ganti baju dan dirasa masih ada ada waktu, Minhyun narik kursi dan duduk di deket kasurnya Jaehwan. Semalem dokter bilang kalau ada perkembangan yg baik yg bahkan dokter sendiri gak menduga hal itu. Dokter juga berani bilang kalau Jaehwan akan segera sadar asal kondisinya tidak menurun.




"Kamu seneng ya kemarin Woobin dateng? Tahu gitu dari kemarin aku ajak Woobin kesini.. Kemarin ada yg lupa aku ceritain karena keasyikan main sama Woobin. Papa sempet aja Woobin ke daycare, ajak doang sih gak ada niat daftarin. Katanya yg punya daycare itu anaknya temennya jadi bisa lah numpang main. Dan kamu tahu.. Anak kamu.. Baru lima belas menit, sisanya malah berantem sama temennya. Kayaknya kita terlalu manjain Woobin, dia jadi agak egois. Dia kurang main sama temen seumurnya, biasanya dia main sama yg lebih tua jadinya pada ngalah sama dia. Dia jadi kurang belajar soal bagi mainan sama temennya jadinya berantem sama temennya. Woobin juga jadi agak kasar sama temennya. Nanti setelah kamu bangun, kita sering-sering ajak Woobin main sama anak seumurannya. Tapi kemarin Woobin punya temen baru. Kamu harus cepet bangun terus lihat gimana Woobin sama temen barunya. Kamu pasti iri lihatnya, aku yakin.. Aku kerja dulu ya. Bentar lagi mama dateng, Woobin juga katanya mau kesini lagi. Kamu cepet bangun ya",

Minhyun beranjak dari kursi dan mengambil tasnya. Saat merapikan tasnya, lagi-lagi Minhyun mendengar suara yg sama seperti tadi. Entah suara dimana.



"Eungh..",

"Eh? Suara apa sih?",

Minhyun mendekat ke arah Jaehwan yg masih belum sadar untuk mencari tahu suara apa yg dia dengar.


"eungh..",

"Hah?",

"Eungh...",

"Ya Tuhan... Ini udah pagi lho, udah terang. Telat kalau mau nakut-nakutin sekarang",

"Eungh...",





Tok tok...

"WAAHHH!!",

"oh maaf pak. Ada apa?",

"Enggak.. Gak papa.. Mau periksa sus?",

"Iya pak. Tumben bapak masih disini? Biasanya pulang pagi-pagi",

Lean On Me [Minhwan's story] ✔Where stories live. Discover now