jalan sama papa

153 20 120
                                    

"Woobin mau ikut mama atau papa hari ini?",

"APAAAA!!!",


















"Bapak kirim saja lewat email itu template nya, nanti biar teman saya yg mengatur bagaimana bagusnya",

"Boleh boleh.. Saya sangat senang jika berunding dengan mas Minhyun. Tidak hanya diam dan nurut, mas Minhyun juga memberikan masukan. Kalau dulu sama pak Junyoung, dia nurut aja mau saya. Padahal kan harusnya gak begitu",

"Ya ini kan projek bersama, projek kantor saya dan bapak. Jadi ya supaya lebih bagus kan harus dikerjakan berdua",

"Benar benar. Saya setuju. Anaknya anteng ya",

"Hahaha.. Lagi anteng aja sih pak. Biasanya juga ampun..",

"Hahahaha.. Wajar mas. saya pernah baca anak seumuran anak mas itu kalau dia tidak aktif, justru patut dicurigai. Tapi kan ya anak yg nurut tapi aktif sama yg saking aktifnya sampe gak bisa diatur kan beda ya mas",

"Ah iya.. Dia tahu kalau lagi ikut papanya kerja jadinya anteng",

"Bisa jadi bisa jadi. Ya sudah kalau begitu mas. Saya pamit dulu kalau begitu. Nanti saya kirim rencana milik saya lalu mas Minhyun bisa periksa dan perbaiki, lalu kita ketemu lagi",

"Baik pak. Terima kasih atas waktunya",

"Saya yg harusnya berterima kasih. Kalau begitu saya pamit. Selamat siang",

"Selamat siang pak.. Hati-hati di jalan",

"Iya, kamu juga hati-hati di jalan",

Minhyun merapikan barang-barangnya lalu menghampiri Woobin yg sedari tadi menunggunya. Benar kata rekan kerjanya tadi, Woobin hari ini benar-benar tenang. Tidak mengoceh atau apapun itu. Dia benar-benar sibuk bermain sendiri tanpa mengganggu papanya yg masih bekerja.

Minhyun menarik kursi yg lain lalu duduk di hadapan Woobin yg sibuk menggambar. Anaknya itu akhir-akhir ini memiliki hobi baru yaitu menggambar. Karena hobi menggambarnya, untuk pertama kalinya Woobin bisa membuat mama Serin hampir ngamuk karena Woobin jadi suka coret-coret tembok.





"Ya... Cia... Wuuu.. Yaya..",

Minhyun tidak bisa berhenti tersenyum melihat anaknya itu

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Minhyun tidak bisa berhenti tersenyum melihat anaknya itu. Woobin sepertinya belum sadar jika papanya sudah duduk di depannya. Kali ini, Minhyun melihat Woobin mirip Jaehwan. Kalau udah fokus sama satu hal, gak akan fokus ke yg lain. Sampe gak nyadar sama apa yg terjadi di sekelilingnya. Woobin masih fokus mencoret buku yg ada di hadapannnya.

Minhyun mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang. Setelah menunggu agak sedikit lama, layar ponselnya berubah, tampak seorang wanita cantik disana. Minhyun tersenyum sekilas membuat wanita yg ada disana ikut tersenyum.

"Apa?",

"Gak papa",

"Udah selesai?",

Lean On Me [Minhwan's story] ✔Where stories live. Discover now