• Prolog •

128 26 11
                                        

Don't forget to press vote!
Happy reading :)

•••

Finn menatap dalam gadis di sampingnya—Luna yang sedang menghitung angka-angka pada buku paket matematika.

Lain dengan dirinya yang sangat mudah dalam mengerjakan, gadis itu justru merasa frustasi, berkali-kali Luna menghela napas kasar, seakan sudah muak dengan sekelumit rumus yang ada.

"Mau aku ajarin nggak?" tawar Finn yang langsung mendapat anggukan dari sahabatnya itu. "Aku nyerah ngerjain sendiri." Luna menyodorkan buku tulisnya.

Finn sedikit terkekeh melihat kertas putih itu masih kosong, tanda Luna belum mengerjakan satu soal pun. "Jangan ketawa—"

Prang!

Keduanya terlonjak kaget begitu suara pecahan kaca terdengar sangat nyaring. Finn menoleh melihat kaca jendela kelas yang ditempatinya saat ini telah berserakan.

"Finn ...," lirih Luna. Lagi dan lagi, ia menemukan kotak terror persis seperti apa yang ia dapatkan beberapa waktu lalu.

•••

Are you ready for chapter 1?

••

Terima kasih sudah membaca

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Terima kasih sudah membaca. Comment dan share jika suka :D

Finnegan [ On Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang