Agler pun hanya bisa pasrah dengan perasaannya pada Grizella, cowok itu sudah mengetahui semuanya tentang hubungan Garuda dan juga Grizella.

Kini Agler hanya bisa menyerahkannya kepada tuhan yang pastinya telah mengatur jodohnya. Jika Grizella adalah jodoh Agler maka dengan sendirinya Grizella akan datang padanya tanpa dipaksa.

Agler tak akan memaksakan perasaannya lagi pada Grizella namun panggilannya pada gadis itu akan tetap abadi dan ia pakai selamanya meski Grizella bukanlah calon ibu dari anaknya lagi.

Ingin sekali Garuda mencekik leher Agler yang menggoda Grizella sedari tadi. Kalau saja ia tidak sedang dalam kondisi seperti ini sudah dipastikan Garuda akan mencekik leher Agler hingga ia sudah berbicara dan tak bisa berbicara lagi dengan Grizella.

                               〰〰〰

Inilah kebiasaan baru yang dialami Garuda dkk selama ini, dimana pun mereka berada selalu dihadapkan dengan buku yang akan dipelajari untuk ujian nanti. Waktu ujian akhir semester genap pun sudah didepan mata.

Seperti saat ini di kantin, Garuda teramat pusing dengan soal yang diberikan guru untuk ia kerjakan. Ini adalah pr yang wajib dikerjakan, kalau bukan karena ancaman Garuda akan membersihkan toilet cowok itu tak akan mengerjakannya hingga menghabiskan waktu makan siangnya.

"Aa.." Grizella mencoba bersabar menyuapi Garuda yang asik mencari jawabnya dari soal yang ada ditangannya sedari tadi.

Mulut mengunyah, otaknya berpikir dan tangan menulis itulah yang dilakukan Garuda sedari tadi secara terus menerus. 

Grizella menghela nafas pelan, perutnya juga lapar tetapi Garuda belum selesai makan sedari tadi. Setiap kali ingin menyuapi roti kedalam mulutnya Garuda selalu meminta disuapi.

"Garuda, kamu bisa nggak makannya sendiri?" Garuda menggeleng kuat, mana mau Garuda tak disuapi Grizella.

Selama bersama Grizella, Garuda selalu bermanja ria dengan gadis itu. Segala cara Garuda lakukan agar menarik perhatian Grizella hingga ia bisa bermanja dengan gadis itu.

Apalagi setiap hari sarapan yang selalu disiapkan Grizella untuk Garuda harus disuapi kalau tidak Garuda akan mengancam mogok makan satu minggu.

"Aku juga pengen makan," kesal Grizella melirik rotinya yang menganggur.

Garuda mendongkrak. "Makan aja!" serunya santai.

"Aku mau makan roti, gimana caranya coba, setiap aku mau suapin roti ke mulut malah kamu panggil buat suapin," jawab Grizella meletakkan kotak bekalnya.

"Jangan disuapin lagi, CIDA," kompor Agler.

Garuda berdecak kesal mendegar panggilan itu kembali terdengar di telinganya. "Ck, jangan panggil itu lagi. Grizella punya nama atau lo pergi dari sini," sinis Garuda.

Perubahan yang jauh berbeda, kini Agler, Deon, Drax dan Nevan pun sudah bergabung bersama Garuda dkk Tetapi geng mereka masih terpisah satu sama lain.

Semuanya sudah berubah, mulai dari diterima nya Agler dkk di setiap Garuda dkk berada hingga duduk di kantin pun mereka bersama-sama sekarang.

"Tau lo, biarin Grizella makan dulu. Tau badannya kecil tambah lagi kaga dikasih makan," ujar Uri kesal.

"Tau, ih. Kamu makan aja sendiri, aku juga mau makan." Grizella bangkit dari duduknya lalu mengambil tempat di samping Uzi.

Posisi antara Uri dan Uzi yaitu, kursi tengah yang mereka kosongkan konon kata Uri tak mau berdekatan dengan Uzi sehingga Grizella duduk ditengahnya tanpa sadar.

"Jangan pindah ih," rengek Garuda tak suka.

"Eneng Griz, jangan mau dekat sama Akang Garu." Grizella mengangguk mengiyakan ucapan Daffin.

Garuda menatap tajam pada Daffin yang berani mengompori Grizella dengan kata-katanya itu.

"Eh, eneng Griz duduk sama akang Garu aja," ucap Daffin tak tahu menahu dan lebih memilih mengerjakan tugasnya.

"Janganlah engkau memperumit hubungan antara yang satu dengan yang lain," ucap Gardha bijak.

"Tau Griz, Uzi sama Uri lagi pdkt eh malah elonya yang menghalangi," sambung Queen.

"Apa lo bilang?" tanya Uri kesal.

"Lo lagi pdkt sama Uzi tapi Grizella malah jadi penghalang cinta kalian," ulang Queen tak bersalah.

"Gue nggak ada pdkt sama dia," tekan Uri menunjuk Uzi yang biasa saja.

"Haha, kemarin gue liat sepasang manusia lagi jalan mesra-mesra, pegang-pegangan tangan, ketawa bareng. Aduh senangnya, gue aja yang liat udah uumm...apalagi yang ngelakuin," sindir Gardika, Gardha dan Zayyan tertawa.

"Maksud lo?" Uzi, entah mengapa cowok itu merasa yang dikatakan Gardika adalah dirinya dan juga...

"Ye, gitu," jawab Zayyan melirik Uri yang hanya diam tanpa bicara.

Uri mendelik kesal, jika sudah seperti ini ketahuan mereka dapat dipastikan bahwa mereka akan menggodanya habis-habisan.

"Ciee, kalian jadian? kenapa nggak bilang sama aku? kan aku mau minta traktiran dari kamu." Grizella melirik bergantian pada Uri dan Uzi.

Uri menatap Grizella dalam memastikan Grizella tak percaya. "Lo percaya?"

Grizella mengangguk. "Percaya dong."

Mulai kesal dengan teman-temannya yang tak akan diam sebelum diberhentikan, Uzi pun mulai berbicara dengan suara berat khasnya
"Jangan bahas itu lagi, kalau ngga mau gue marah."

"Ck, baperan," dumel Drax.

"Nggak usah bacot," sambung Nevan.

"Bukan ngomong ama lo," ujar Deon.

Mereka semua pun kembali mengerjakan tugas yang ada itu teruntuk Garuda, Lemuel, Daffin, Gardha, Gardika, dan Zayyan.

Hebatnya Garuda tak menyontek kali ini, tim yang menyontek hanya Daffin, Zayyan dan Gardha yang meminjam contekan pada buku Uzi. Sedangkan Garuda, Lemuel dan Gardika hanya mencari jawaban otak dan buku yang ada.

"Yes, gue siap," sorak Garuda senang.

"Kamu udah siap, pintar," puji Grizella senang.

Garuda pura-pura tak mendengar dan menyuapkan nasi yang sempat ia tunda dengan kasar tak bernafsu kedalam mulutnya.

Merasa tak diperhatikan oleh Garuda, Grizella malah menatap cowok itu. Grizella sangat yakin bahwa saat ini Garuda marah padanya dan bisa dipastikan syarat Garuda memaafkan nya akan banyak.

"Kamu marah?" tanya Grizella.

"Kagak apa-apa itu Eneng, palingan juga ngambek!" jawab Daffin tetap menyalin buku Uzi.

"Tau mah si Garu kaga asik, gitu aja marah," timpal Zayyan.

"Siapa yang marah? gue nggak marah!" tekan Garuda tak suka jika dibilang marah. 

"Alhamdulillah, kamu nggak marah," ucap Grizella mengelus dadanya lega.

Garuda menampilkan smirk nya, maksudnya bukan tak marah pada Grizella tetapi pada Daffin dan Zayyan. Oke, setelah ini Garuda akan bermain dengan Grizella. 

Mana mungkin Garuda memaafkan Grizella begitu saja tanpa ada syarat yang tentunya akan dipenuhi Grizella jika ingin dimaafkan Garuda dan Grizella nantinya dengan senang hati akan menerimanya dengan lapang dada. .

〰〰〰〰

:)
:(
:(
:)

Bentar lagi, mungkin beberapa part lagi akan tamat.

Tunggu, yakk

Voment jangan ketinggalan🤙

Untuk cast kalian bisa check di instagram:
@Garuda.story_





GARUDA (END) Donde viven las historias. Descúbrelo ahora