5

401 27 0
                                    

Aku semakin tidak tahan mendengarkan ucapan mereka. Jika aku terus mendengarkannya justru hanya akan membuatku semakin terluka. Aku memutuskan untuk pergi menjauhi mereka, mencoba mencari ketenangan digelapnya malam. Aku tidak boleh terlihat lemah dihadapannya, aku tidak mau ia melihatku menangis.

Sudah cukup lama aku berada ditepi danau ini, angin malam semakin dingin menusuk kedalam tulang. Aku memutuskan untuk kembali ke tendaku. Saat aku tiba, semua orang sudah berada didalam tendanya masing - masing. Bahkan aku tidak melihat Jojo. Apakah dia sama sekali tidak mengkhawatirkan ku. Tapi siapa aku, punya hak apa aku untuk dikhawatirkan. Aku kembali menuju tendaku, aku merasa sangat lelah. Lelah jika harus terus menangis. Tubuhku juga perlu istirahat terlebih hatiku. Entah mau sampai kapan hati ini selalu salah menaruh perasaan.

Setelah sampai, aku melihat Jojo sudah tertidur pulas didalam tendaku. Aku bisa melihat wajahnya, aku bisa menatapnya sedikit lebih lama. Selama ini aku tidak punya cukup keberanian untuk menatapnya terlalu lama. Aku takut kehilangan kendali. Aku takut dia tahu tentang perasaanku dan aku takut jika dia tahu maka dia akan merasa jijik dan pergi meninggalkan aku.

Aku masuk perlahan, aku tidak ingin Jojo terbangun dari tidurnya karena aku terlalu berisik. Sebisa mungkin aku tidak menimbulkan suara sedikitpun. Ku baringkan tubuhku disamping Jojo. Sekali lagi aku menatapnya begitu dalam, melihat setiap inci dari wajahnya. Apakah aku terlalu bodoh telah berharap pada tuhan untuk dapat memilikinya. Sedangkan aku adalah seorang laki - laki sama sepertinya. Tiba - tiba saja ucapan Jojo dan temannya tadi kembali berputar - putar di kepalaku.

Aku mencoba untuk menahan air mataku. Ku rubah posisi tidurku agar tidak melihat kearahnya lagi. Entah kenapa malam ini hatiku merasa sangat sedih. Padahal apa yang mereka bicarakan memang hal yang sebenarnya. Saat aku tengah menangis tiba - tiba saja tubuh Jojo bergerak, tangannya memeluk ku. Aku hanya bisa terdiam saat tangannya terus saja memeluk ku. Sesekali aku mencoba melepaskan pelukannya. Tapi justru pelukannya semakin erat. Apakah ia sengaja melakukannya? Atau ia hanya kedinginan?

Didalam pelukannya, jantungku berdebar begitu kencang. Aku merasa cemas, gelisah tapi dilain sisi aku menikmati pelukannya. Hingga akhirnya aku terbangun di keesokan hari dengan berselimut jaket milik Jojo.

Aku sedikit terkejut, namun rasa bahagia menjalari hatiku hingga aku tak bisa menahan senyuman di bibir. Pandanganku memandang sekitar, Jojo sudah tidak ada disampingku. Dimana dia? Aku keluar dari dalam tenda, menoleh sekitar mencari sosoknya dan akhirnya ku lihat dia berdiri di samping mobil. Tapi sepertinya Jojo tidak sendirian, ada yang bersama dengannya. Mungkin ada hal penting yang mereka bicarakan dan itu bersifat private.
Aku tidak terlalu mempedulikannya, yang terpenting saat ini adalah handphoneku karena dari tadi aku tidak menemukannya.
Seingatku semalam aku meletakkannya didalam tas kecil milikku.

Setelah beberapa saat tidak ku temukan, entah kenapa pikiranku tiba - tiba saja mengarah pada seseorang. Hatiku mengatakan kalau hilangnya handphoneku ada hubungannya dengan Jojo.
Akhirnya kuputuskan untuk mendatanginya walau hatiku ragu sebab ku lihat dari tadi Jojo masih bersama dengan seseorang yang aku sendiri tidak tahu siapa karena wajahnya tertutup oleh tubuh Jojo. Entah apa yang sedang mereka bicarakan.

" Jo, aku mau mengatakan sesuatu ke kamu. Tentang apa yang selama ini aku rasakan " deg, tiba - tiba saja langkahku terhenti. Apa yang baru saja ku dengar membuatku merasa terkejut. Aku kembali melangkah, mencoba mendekati Jojo agar aku bisa mendengar semua. Entah kenapa rasa penasaranku begitu membuatku harus tetap melangkah meski dengan hati yang sakit setiap kali mendengar perkataan dari wanita itu.

Belum sampai langkahku menemui jojo, tiba - tiba saja tanganku ditarik oleh seseorang. Tangan itu menarikku agar menjauhi mereka berdua.
Dia adalah kevin dan dia menahanku agar tidak mengacaukan semua. Iya ini sudah direncanakan agar jojo dan wanita itu bisa bicara dan mengungkapkan seluruh isi hatinya. Aku yang mendengarkan penjelasan kevin hanya bisa tersenyum pahit. Sebisa mungkin aku menutupi lukaku, menahan air mataku agar kevin tidak mengetahuinya.

Memeluk dukaWhere stories live. Discover now