Konflik

5 2 0
                                    

"Betul-betul bertemu Enrico membuatku lapar lagi!" Aira mengomel sepanjang perjalanan. 

Bertemu lagi dengan Enrico hanya membuat mood-nya memburuk, dan ia jadi ingin mengomeli siapa saja yang ditemuinya! 

Dia melihat supermarket yang ada di seberang jalan dan memilih untuk mampir ke sana. Sekotak besar es krim dan beberapa snack selalu ampuh untuk memperbaiki suasana hatinya yang sedang keruh ini.

Aira melihat ke kanan kiri sebelum menyeberangi jalanan yang penuh dengan mobil dan motor, berlari-lari kecil di zebra cross selagi lampu merah. Mendorong pintu masuk supermarket dan mengambil trolley yang ada di samping tempat penitipan barang.

Tempat itu tidak terlalu besar, dan Aira melangkah ke bagian makanan untuk merogoh beberapa snack favoritnya. Dia mempercepat jalannya menuju lemari pendingin yang penuh dengan es krim, sebelum tersentak melihat ke luar kaca jendela yang ada di dekatnya. Pemandangan yang mengarah ke pinggir jalan di depan supermarket membuatnya penasaran.

Michael? Dengan siapa?

Aira mengintip dari balik lemari pendingin, supaya tidak terlihat balik oleh mereka. Dia melihat Michael berdiri dengan seorang perempuan manis dan berambut sebahu. Mereka tampak sangat akrab dan asyik tertawa bersama-sama. Sesekali perempuan itu menepuk-nepuk bahu Michael dan memegang lengannya.

Siapa ya perempuan itu? pikir Aira semakin penasaran. Ada perasaan tidak nyaman jauh dalam hatinya.

Apakah aku cemburu? pikir Aira lagi sambil masih mengintip Michael dari balik lemari pendingin. Dia menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri, mencoba menyangkal apa yang dirasakannya namun sangsi.

Aku tidak cemburu! Tapi dia kan baru menyatakan perasaannya! Masak sekarang udah jalan sama cewek lain?! Astaga.....dia dia mengelus-elus kepala perempuan itu?!

Hati Aira semakin panas membara melihat Michael mengelus kepala perempuan itu. Sebentar sih, tapi lumayan membuat Aira semakin kesal! Dan mereka langsung naik taksi yang diberhentikan oleh Michael.

Aira menatap kepergian taksi itu sampai menghilang. Dirinya sangat jengkel, kesal dan emosi. Baru saja dia berpikir kalau Michael berbeda dengan Enrico.....

Ternyata sama saja! 

***

Baru saja aku mau membuka hatiku, baru saja aku mau belajar mempercayai seseorang lagi

Baru saja kau membuatku tersipu-sipu dan rindu bertemu denganmu lagi

Baru saja aku merasa senang berada di sampingmu 

Ternyata semuanya hilang dalam sekejap (Aira, 2016)

"Aira......Michael menanyakanmu tadi. Katanya kamu nggak pernah membalas telepon dan pesan darinya tiga hari ini," kata Helen sambil membereskan bahan-bahan makanan di dapur cafe. "Kamu juga sepertinya selalu menghindari dia."

Aira berjalan ke gantungan baju di sudut ruangan dan mengambil celemek putih yang bergambar kopi dan kue. Lalu mengambil sebuah buku menu dan berjalan ke arah luar pintu cafe.

"Aku memang menghindari dia, Helen."

Helen hendak mengatakan sesuatu tapi urung karena Aira sudah keburu keluar dari dapur. Dia menahan rasa penasarannya sampai Aira muncul kembali dengan selembar kertas pesanan dan buku menu yang sama.

"Kopi ekspresso 1, teh tarik 1, jus alpukat, indomie telur 2 dan roti bakar coklat keju 1," katanya sambil mengambil panci rebusan dan indomie. "Kamu yang buat minumannya."

Helen mengambil blender dan alpukat, lalu meneruskan ucapannya yang tertunda ,"Kalau memang kamu nggak suka sama dia, lebih baik kamu terus terang, Aira. Daripada kamu menghindarinya...kan malah menggantung."

"Iya Helen, aku tahu. Aku hanya butuh waktu sendirian dulu dan tidak mau diganggu dia. Sakit hati aku Helen. Baru ketemu Enrico setelah sekian lama, lalu ketemu Michael sama perempuan lain..."

"Ah....kamu cemburu?" tanya Helen makin penasaran. Nggak ada niat menggoda Aira, tapi murni ingin tahu!

"Nggak! Mana ada! Sejak kapan aku cemburu? Aku nggak pernah suka sama Michael! Dia hanya menggangguku saja!!" pungkas Aira dengan wajah bersemu merah, lalu membalikkan badannya dan terkesiap kaget karena melihat Michael yang sudah berdiri dengan kaku di depan pintu.

Michael??Sejak kapan dia berdiri di pintu itu? 


*** Waduh, Michael ada di depan pintu dan sepertinya dia mendengar ucapan Aira? Jadi gimana sebetulnya perasaan Aira ke Michael?  Yuk ikuti kelanjutan ceritanya yang penuh dengan lika liku percintaan !

Oh iya, jangan lupa vote dan komen ya guys. Krisan sangat dihargai, krena aku baru pertama menulis di Wattpad , makasihhhhhh :D




                                                            

Perjuangan Tiga Bersaudara (OnGoing)Where stories live. Discover now