Michael

14 2 0
                                    

"Tolongggg!" serunya beberapa langkah sebelum sampai di rumah itu. "Tolooonggg aku.... " serunya makin kencang sebelum kemudian berlari masuk ke dalam halaman rumah itu, dilihatnya sesosok pria yang duduk di teras.

"Aira?" tanyanya heran.

Aira terengah-engah, "Michael?"

Michael duduk di teras dengan pakaian yang santai, celana pendek dan kaos putih "Ngapain dengan..... pak RT?" katanya menengok ke si lelaki sangar yang berdiri di pagar rumah Michael.

"Pak RT?" Aira menengok ke bapak yang dikiranya penjahat itu.

"Iya mbaa, gimana sih?? Saya mau nanya, ini dompetnya bukan? Jatuh di jalan tadi, saya mau nanya eh mbaknya jalan cepet banget. Saya kejar malah larinya makin cepat" katanya sewot.

Michael menahan tawa,  Aira merasa sangat malu. " Aduh....maaf ya pak, saya salah sangka, maklum pak jalanannya sepi banget. Saya jadi takut"

"Bapak RT ini memang wajahnya sangar, tapi hatinya baik sekali. Dia aja udah dipilih 2 kali karena pekerjaannya yang baik."  Michael tersenyum-senyum senang. Bagai mimpi saja tiba-tiba Aira  datang ke rumahnya dengan cara yang ajaib. Ah, bangunpun dia tak akan mau!

"Makanya kan tadi aku nawarin mau nggak ditemenin , kamunya sih sok cuek."

Aira mendelik kesal padanya, lalu dia tersenyum malu ,"Makasih ya pak. Iya ini dompet saya, mungkin tadi retsleting tas saya terbuka dan ditambah jalannya cepat jadi jatuh " katanya lagi.

"Ini dompetnya, lain kali hati-hati yah" kata pak RT sambil menyerahkan dompet Aira. "Permisi ya nak Michael.... Bapak mau balik ke rumah dulu. Capek habis rapat di kelurahan."

"Ya Pak, makasih ya!" Michael melambaikan tangannya.

"Jadi....," Michael melirik ke Aira di sampingnya.

," Michael melirik ke Aira di sampingnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Aku lanjut pulang lagi deh...udah deket kok ke jalanan depan" Aira melangkah ke pagar depan.

"Nggak, kamu tunggu di sini. Aku ngga ijinin kamu pulang sendirian lagi, setelah ketakutan begitu." Dia masuk ke dalam rumahnya, mengambil jaket dan kunci motor. "Ayo naik, Aira...." katanya menepuk jok belakang motornya.

"Nggak usah Michael....aku bisa naik angkot" Aira mengelak.

"Aira, angkot lebih rawan. Kamu tau ini udah jam berapa?" dia menunjuk ke jam tangannya "Hampir setengah 11. Nggak baik seorang perempuan pulang sendirian. Apalagi kamu pakai rok."

Michael memandangnya tajam "Bisa memancing lelaki jahat. Kamu tahu nggak semua angkot ramai? Kadang isinya cuma 1 atau 2 orang saja. Kalau ada juga kebanyakan penumpang lelaki, Aira"

"Bawel juga ya ni cowok...tapi ya betul juga sih." pikir Aira.

"Yes!" kata Michael begitu Aira naik ke jok belakang motornya.

"Omonganmu itu benar atau cuma biar aku takut aja sih?" tanya Aira sedikit sewot.

"Yah coba dilihat saja keadaan di jalanan dan simpulkan sendiri nanti." jawab Michael sambil memberikan helm ke Aira.

-------------------------------------------------------------

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

-------------------------------------------------------------

"Kalau kamu shift malam, pokoknya kabari aku aja. Jam berapapun pasti kujemput." Pesan Michael sewaktu selesai mengantar Aira. Perkataan itu masih terngiang-ngiang di telinganya.

Michael entah kenapa semakin menurut padanya, misalnya sama-sama shift siang, "Mike, belikan tepung....kurang bahannya" Kalau Aira yang meminta, apapun pasti dituruti. Tiba-tiba dia datang dan membelikan kue dan minuman untuk Aira. Hanya Aira.

"Aih aih....cuma Aira aja nihhh!" goda Helen hingga Michael hanya tersenyum-senyum.

Ada perasaan senang, tapi entah kenapa Aira masih takut. Trauma akan masa lalu dengan pria-pria yang meninggalkan dirinya, bapaknya dan cinta pertamanya. Trauma tentang ibu yang ditinggalkan ayahnya juga masih membekas.

Hal itu membuatnya takut untuk mencintai seseorang dan saat dia membuka hati, dia malah terlukakan lagi. Apa bisa Aira membuka hati lagi untuk seseorang? Dia menghela nafas.

Aira melangkah pulang dari kampusnya, hari ini dia libur untuk kerja part timenya. Dia bermaksud untuk mampir ke pasar untuk membeli bahan makanan dan memasak sesuatu untuk kedua adiknya. Maklum ibunya juga hari ini lembur jadi pulang agak malam.

Pasar yang ramai, penuh dengan pedagang dan orang yang bersliweran... Aira mencari barang yang dituju. Sampai matanya menangkap lagi sesosok orang yang dikenalnya......

 Sampai matanya menangkap lagi sesosok orang yang dikenalnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Perjuangan Tiga Bersaudara (OnGoing)Where stories live. Discover now