"Tentang kita yang berbeda dalam memandang ASA."
Seperti kelopak bunga khas tirai bambu yang teramat indah, begitulah paras Auryn Peony. Gadis ketua jurnalistik yang pemberani, tidak takut apa pun, dan selalu terlihat kuat. Hingga pada suatu hari P...
And I'd give up forever to touch you 'Cause I know that you feel me somehow You're the closest to heaven that I'll ever be And I don't want to go home right now
And all I can taste is this moment And all I can breathe is your life And sooner or later it's over I just don't wanna miss you tonight
And I don't want the world to see me Cause I don't think that they'd understand When everything's meant to be broken I just want you to know who I am
And you can't fight the tears that ain't coming Or the moment of truth in your lies When everything feels like the movies
Yeah you bleed just to know you're alive
-----
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Kamu pernah mengajariku mempercayai harapan, tapibukankah sekeras apapun kita menolak dan berusaha, takdir akan tetap berjalan semaunya?
A S A
•••
CAFE Alazka milik Alaska terlihat cukup sepi dan terasa asing. Revano mengernyit heran saat baru saja keluar dari mobilnya. Cafe yang sudah menjadi tongkrongan mereka sejak lama ini memang nyaris tak pernah sepi pengunjung kecuali saat hari libur. Namun hari ini, Cafe bertema darkroom atau serba hitam dan sedikit gold itu tampak sepi pengunjung. Revano nyaris curiga kalau Cafe milik sahabatnya itu gulung tikar.
Sneakers merah kesayangannya berjalan santai menuju pintu kaca di hadapannya. Persis, semua teman-temannya berkumpul di meja paling tengah lengkap dengan kopi dan cemilan. Baik Galaksi, Dudi, Hadianta, Putra, Ando, Dimas, Aga dan Alaska langsung menghentikan aktivitas mereka saat mendapati Revano berjalan ke arah meja tengah itu.
"Woi Re! Ilah, jarang banget hangout nih anak. Bentar lagi kita turnamen cui." Galaksi berdiri dan berhigfive ria dengan Revano. Sementara yang lain hanya mangut-mangut membenarkan ucapan Galaksi. Revano memang sudah terbilang jarang untuk urusan nongkrong sesat bersama gengnya.
Revano hanya nyengir kuda. "Sorry, mager keluar rumah."
"Ya iye mager! Lo berduaan mulu kan sama Auryn. Jiah, tiati lho, setan berkeliaran." Alaska tampak sewot menyahuti, khas malhluk jombloman pada umumnya.
Revano duduk di sampingnya dan langsung mencomot redvelvet cake di meja. "Biasanya kalo kita berduaan, yang berkeliaran cuma Bi Ratih. Lo ngatain Bi Ratih setan?"
"Yeee! Susah ngomong sama elo Re. Mending kita bahas turnamen aja lah." Alaska mendengus namun tangannya menyodorkan cup Machiato Cofee kesukaan Revano yang masih hangat.