BAB 10
Now playing :
The Overtune - Cinta Adalah
Cinta tak pernah gagal
Jika dipelihara
Cinta bisa sempurna
Bila kau mau berkorban
Cinta itu anugerah
Jangan kau sia-sia
Cinta itu mengerti
Mengerti arti mengalah
Cinta bisa membuatmu menangis
Bisa membuatmu tertawa
Juga membuatmu belajar dewasa
🌻🌻🌻
•••
Terkadang kesal setengah mati, bisa berubah jadi tertawa geli, hingga berpotensi mengendap di hati. Siklus cinta memang kadang seperti itu.
A S A
•••
🌻🌻🌻
VEMILA duduk di tepi motornya sambil bersenandung kecil. Mata bulatnya langsung berbinar saat mendapati Peony tengah menuntun kaki dan menuju ke arahnya. Mila hampir memekik, ia selalu antusias bila berangkat bersama Peony. Ya, Mila adalah anak tunggal, tak jarang ia selalu ingin dekat-dekat dengan Peony karena dari kecil ia tak memiliki teman di rumah. Mama dan Papanya sibuk bekerja. Tapi Mila sadar jika kesibukan keluarganya sepenuhnya hanya untuk mencukupi kebutuhannya.
Lagi pula, Mila bersyukur. Ia beribu kali lipat lebih beruntung di banding Peony yang di perlakukan seperti pembantu di rumahnya. Itulah mengapa Mila berulang kali menyuruh sahabatnya itu untuk pindah ke rumahnya, tentu saja Mila sudah sepakat dengan mamanya. Namun, lagi-lagi atas dasar kecintaannya pada Ayahnya, Peony tidak berniat pergi. Meskipun Mila sendiri tahu, jika Ayah Peony lebih mencintai istrinya dan Anya.
Peony tersenyum menyambut Mila. Sahabatnya itu tampak sangat rapi lengkap dengan seluruh atributnya. "Hari ini upacara ya?"
Mila mengangguk antusias. "Iya dong! Lo udah sarapan belom?"
Gadis yang rambutnya tergerai itu tampak berseri. "Aku bawa roti sama nasi goreng."
Dahi Mila berkerut. "Pasti mama lo gak ngasih uang saku lagi ya? Abis ada insiden apa lagi emang?"
Peony menggeleng kecil. "Kayaknya uang jajanku gak dikasihin deh sama Anya. Soalnya tadi pagi dia marah-marah gitu."
"Ha? Marah kenapa lagi tuh bocah?"
"Ntah, katanya aku sok kecentilan sama Kak Vano." Kata Peony setengah enggan. Ia sungguh malas membahas insiden tadi pagi.
"HUAHAHAHA, Anya merasa tersaingi bung!!" Mila terbahak keras sampai-sampai ayam-ayam yang awalnya berjalan di sekitar mereka jadi lari terbirit-birit.
YOU ARE READING
ASA
Teen Fiction"Tentang kita yang berbeda dalam memandang ASA." Seperti kelopak bunga khas tirai bambu yang teramat indah, begitulah paras Auryn Peony. Gadis ketua jurnalistik yang pemberani, tidak takut apa pun, dan selalu terlihat kuat. Hingga pada suatu hari P...
