"Tenang saja, kita tidak akan ketahuan. Aku pandai menyamar."

"Kenapa kau bisa seyakin itu?"

"Bisalah! Aku kan cenayang," kata Yoongi meyakinkan dengan banyolannya. Sukses menyingkirkan wajah tegang Gina tadi lantas berganti semburat merah yang memancar. "Apa sekarang kau mengajakku... Something like berkencan?" tanyanya kikuk. Sejujurnya ajakan Yoongi ini merupakan yang pertama untuknya. Gadis itu belum pernah berkencan sebelumnya. Bisa dibilang Yoongi adalah pacar pertamanya, makanya semua masih begitu kaku dan lambat. Gina belum handal sama sekali. Masih perlu banyak belajar.

"Hmmm... maybe." Kepala Yoongi bergerak ke atas dan ke bawah. Mengiyakan ajakan kencannya yang justru ngebuat Gina makin salah tingkah. Lantas beranjak membereskan bekas makan malam mereka sebagai pengalihannya. Namun, nahas ia justru tak sengaja menyenggol gelas berisi air yang kemudian tumpah mengenai paha Yoongi.

Dengan perasaan bersalah sontak saja Gina segera membungkuk dan mengusap pelan celana jeans Yoongi dengan tangan kosongnya, seakan-akan tangannya bisa membuat celana basah itu menjadi kering seketika.

"Aduh bagaimana ini. Maaf, aku tidak sengaja." Ia masih mengusap bekas tumpahan air dengan wajah paniknya. Sungguh kesalahan fatal yang tak terelakkan. Gina seharusnya tau itu.

Yoongi segera berdiri dari duduknya, berusaha menyingkir dari Gina yang berhasil memberinya sengatan aneh. Membangunkan sisi liarnya.

"Yoonki-ah, aku minta maaf," tutur Gina tak enak hati. Terlebih ketika mendapati tatapan tajam Yoongi menyorotnya, seakan memberitahukan kalau ia sudah melakukan kesalahan besar.

"Kau minta maaf untuk apa?" tanyanya dengan suara rendah, sarat akan sesuatu di baliknya.

Layaknya anak paud yang sedang ditanyai Gina pun berucap spontan, "Maaf karena membasahi celanamu deng---" Mendadak Yoongi merangkul pinggang dan menarik Gina mendekat masuk dalam lingkaran keintiman. Membuat Gina terperanjat sesaat. Lalu dengan susah payah menelan salivanya. "W-wae?"  ucapnya terbata-bata.

Yoongi menampilkan smirk andalannya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Yoongi menampilkan smirk andalannya. Sorot matanya mengintimidasi. Terlihat nakal juga menggoda. "Kau seharusnya minta maaf karena menyentuhku," tegasnya. Lalu merubah arah pandangannya menuju belah cherry kenyal sang lawan. Menguncinya dengan tatapan sayu. Yang kemudian secara perlahan mulai mendekatkan wajahnya. "Tapi sudah terlambat," lanjutnya seperti bisikan yang mengundang  kengerian dalam sanubari Gina. Hingga hanya bisa Diam membeku menyadari kesalahannya.

Yoongi tersenyum di tengah pergerakannya. Suasana menghanyutkan serta respon Gina memberi Yoongi lebih banyak nyali untuk meneruskan kegiatan yang sempat tertunda dulu.

Tau pasti apa yang ingin Yoongi lakukan, secara spontan kelopak mata Gina memberat, hampir menutup dengan dentumam keras yang bersorak ria di balik tulang rusuknya. Tak menepik bahwa ia juga menginginkannya Gina lantas bergerak lebih berani mengikuti intuisinya. Melayangkan jari jemarinya tuk mendarat di pundak sang pria dengan debaran jantung yang makin tak karuan. Pun Yoongi begitu, berusaha mengenyahkan gelenyar aneh yang merasuki akibat pesona Gina yang entah mengapa tak main-main hebatnya. Daya tariknya begitu kuat. Begitupun sentuhannya.

Destiny With Bangtan (COMPLETED)Where stories live. Discover now