Gana menghela nafas, Cakra memang diundang ... begitu juga Qialla. Tapi apa tidak akan ada world war 3 jika ia membawa Triana?

Tok tok tok

"Bang aku buka yaa! Abang lagi ganti bajukan? BIAR KAYA DI DRAKOR-DRAKOR," teriak Triana dari luar kamar Gana sembari terus menggedor pintu.

"Enggak," singkat Gana dan memilih merebahkan dirinya di spring bad.

Cklek.

"Yaaah! Bang Gana harusnya lagi ganti baju terus aku masuk ... nanti kita tatap-tatapan sebelum teriak bareng," ujar Triana sembari menceritakan adegan drakor yang ia tonton.

"Kamu ikut saya kondangan," ujar Gana membuat Triana berbinar.

"YESS BENERAN BANG? Yess." Trisna tidak tau saja dirinya dibuat mainan oleh Cakra dan Gana.

"Saya bawa kamu cuma buat Qialla cemburu! Gak usah GR," cetusnya dan berjalan masuk ke kamar mandi. "Siap-siap! Kamu pesan gocar nanti saya ganti uangnya," sambungnya sebelum hilang ditelan kamar mandi.

Triana berbalik menahan sesak. "Brengsek! Cupu brengsek!" pekik Triana setelah membuat pintu kamar Gana mengeluarkan suara nyaring.

"Hiks sakitt banget hiks," lirih Triana berjalan menuruni tangga.

"Mantu kamu kenapa!" seru ketua T2GS -Galih- yang shok menatap Triana yang menangis dengan langkah terseok.

"Hiks Om galih hiks Triana diajak Gana kondangan-"

"Bagus dong Om juga mau kesana mantu," sela Galih sudah tersenyum sumringah.

"Iya! Tapi Triana dibawa cuma mau manasin Qialla HUAAAAA hikss Triana sakit hati Om," rengeknya membuat Galih gelagapan.

"Om juga diundang, kamu pergi sama Om aja ... biarin Gana kes-"

"Ihh gak mau! Masa aku jadi sugarbaby? Yang ada Bang Gana makin hiks maraaah huaaa," serobot Triana saat mendengar ucapan tak masuk akal calon mertuanya itu.

Triana menatap lesu Galih sebelum berkata, "aku gak mau buat Bang Gana makin jijik sama aku dikira simpenan Om-Om."

-----

"Saya benar-benar tidak menyukai kamu, saya juga gila sudah membawa kamu," ujar Gana setelah sekian lama hening di mobil. "Apapun for you," balas Triana kembali menghadap ke depan.

"Krok, aku harap Bang Gana mau liat aku sekali aja," lirih Triana mengelus kaca mobil kodok yang tengah mereka kendarai.

"Gak akan, saya punya pacar," balas Gana menoleh sebentar pada Triana yang sudah sendu.

"Aku harap, ada keajaiban yang buat dia mau liat setulus apa aku," lanjut Triana kini menatap Gana yang fokus menyetir.

"Kamu murahan, bukan tulus."

"Hiks aku harap Bang Gana berhenti ngomong kasar sama aku ... hiks." Triana sudah terisak menatap Gana yang ikut menatapnya saat mendengar isakan itu.

"Saya minta maaf, tapi saya benar-benar tidak menyukai kamu," aku Gana semakin membuat Triana memegang dadanya sesak.

"Aku suka Bang Gana, please ... liat aku! AKU SUKA BANG GANA! BERHENTI TARIK ULUR AKU!"

"Tri ... kamu terlalu PD, saya rasa ini terlalu bodoh. Turun dan pulang!" ujar Gana memberhentikan Krok membuat Triana tertegun.

"What? Bang Gana jangan gila! Aku cewek ... aku gak tau ini dimana!" seru Triana namun tak Gana dengarkan. "Turun!"

"Hiks Bang liat aku! Aku nangis Bang! Aku suka Bang Gana!!! Bangg plese liat aku hiks sesak Bang DISINI SESAK!"

Triana memegang bahu Gana memaksa Gana melihatnya. "Liatkan Bang? Masih mau bilang kalau aku cuma OBSESI? LIATKAN?" teriak Triana hanya dibalas helaan nafaa oleh Gana.

"Oke, kamu ikut ... tapi nanti disana kamu jauh-jauh dari saya. Disana ada Papa saya," ujar Gana datar membuat Triana sedikit memaksakan senyumnya.

"Makasi," singkat Triana sebelum Gana menjalankan mobilnya.

-------

"Menjauh dari saya!" tukas Gana yang melihat Triana terus mepet ke arahnya.

"Gak mau! Bang Gana gak usah bodoh," ujar Triana tersenyum culas dan semakin megapit lengan Gana.

"Triana kamu licik!" ujar Gana membuat Triana terkekeh. "Kamu juga ganteng sayang," balas Triana.

"Astagaa Gana sayang, kamu udah gede." Pekikan itu datang dari Bibi Gana -Marya-.

Yang mengadakan resepsi adalah Kakak Ayahnya Gana, jadilah Galih diundang juga.

Kebetulan Tante Syum, Tante Gana ini tinggal di Bandung jadi Gana bisa datang dan mengundang teman-temannya juga.

"Bibi, apa kabar?" tanya Gana sembari meraih tangan Marya untuk dicium.

"Kamu makin ganteng, udah lama Bibi gak liat kamu semenjak orangtua kamu cerai," ujar Marya namun, diakhir tampak sendu mengingat rumah tangga Syanum dan Galih yang kandas karena kebodohan Galih.

"Gana udah nyoba nerima Bi," balas Gana sembari tersenyum dibalas elusan lembut sang Bibi.

"Eh ini siapa? Pacar kamu? Astaga cantik banget," ujar Marya dibalas senyumanan Triana. "Hallo Bi, aku Triana," ujar Triana mengambil tangan Marya untuk dicium.

"Saya Bibinya Gana, panggil aja Bi Marya," balas Marya tersenyum tulus. "Kalau gitu Bibi tinggal yaa," pamit Marya meninggalkan Gana dan Triana sendirian.

"Gana hosh astaga dari tadi gue cariin! Bencana besar! Qialla dateng!"

Belum sempat Gana atau Triana berbicara, Cakra sudah menyerobot lebih dulu.

"Menjauh dari saya!" seru Gana meninggalkan Cakra dan Triana sendirian.

"Gue benci lo! Lo sahabat Gana!" seru Triana sebelum akhirnya menuju stand makanan.

"Padahal gue mau minta maaf dan bilang gue juga mau masuk T2GS," gumam Cakra yang memang menyadari kemarin ia keterlaluan karena yang kemarin bukan salah Triana.

"Heh! Kalo mau masuk T2GS ke sayaa dong! Selamat yaa Cakra kamu diterima," celetuk suara dari belakang Cakra yang ternyata Galih.

Tbc

Uu makin memanas.

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora