Tak lama setelah itu pintu ruangan terbuka menampilkan cowok yang Triana taksir seumuran dengan Gana.

"Kata Abang dia ngaret 1 jam, dan sekarang jam 8nya kurang 5 menit. Berarti ada 65 menit lagi. Itu bukan temen Abang dong?" tanya Triana beruntun.

"Parah lu Gan! Gue gak ngaret yaa," ujar si cowok tak terima.

"Hahaha makanya jangan suka ngaret!" celetuk Gana tertawa bebas.

"BANG! ABANG KETAWA! Abang juga gak kaku, ASTAGA keajaiban dunia," pekik Triana membuat Gana terkekeh salting.

"Nengnya namanya siapa?" goda si cowok membuat Triana mengalihkan tatapan binarnya.

"Gue Triana Debora, panggil aja cantik!" titah Triana membuat cowok itu tergelak.

"Iya cantik, kenalin gue Cakra Hadi Andika, panggil aja ganteng," ucapnya mengikuti perkataan Triana.

"Oke ganteng, nanti bagi id linenya," ujar Triana mengerling jenaka.

"Gana cerita lu sering kejar-kejar dia," ucap Cakra santai membuat Gana membelalak.

"Gue gak kejar dia! Dia gak lari," bantah Triana dibalas kekehan oleh Cakra.

"Lu suka dia?"
"Iya!"

"Lu belum tahu statusnya apa?" tanya Cakra menatap lekat retina coklat Triana.

"Tahu! Statusnya di KTP belum kawin kok! Aku tau soalnya pernah buka dompetnya," aku Triana membuat Cakra lagi-lagi tergelak.

"Bener sih! Sama siapa aja rasa itu nempel ya harus diperjuangin," celetuk Cakra puitis namun terdengar alay di telinga Triana.

"Alay deh sahabatnya Bang Gana," ujar Triana tanpa dosa.

Cakra membelalakkan matanya berbeda dengan Gana yang asik tertawa.

"Gak gitu nona cantik! Gue emang agak puitis," ujarnya menyombongkan diri.

"Capek ngomong sama alay, aku mau nidurin Bang Gana aj-"

"APA! Lu mau nidurin cowok polos gak berdosa itu?!" pekik Cakra histeris semakin membuat Triana cemberut.

"Alay diem!" sentak Triana membuat Cakra mendengus.

Triana-pun mendekatkan langkahnya ke Gana. Menatap Gana yang juga menatapnya heran.

"Bang Gana tidur yaa istirahat!" titah Triana membuat Gana mengangguk.

"Aku nina boboin deh biar tidur," ucap Triana dan mendudukan diri di kursi samping brankar.

"Mau ngapain Tri?" tanya Gana was-was saat tangan Triana mulai menyentuh rambutnya.

"Nina boboin Bang Gana!" seru Triana dan mulai mengusap rambut Gana.

"Nina bobo, ohh nina bobo."

"Pftttt bwahahahhaaa lu apa-apaan sih cewek aneh!" celetuk Cakra tak dapat menahan kekehannya.

"Gak usah alay deh Cakra! Gak ada yang lucu," ujar Triana menatap Cakra penuh permusuhan.

"Hahahaha lu kali yang alay," ucap Cakra kembali terkekeh.

"Udah-udah, gue gak bisa tidur kalo kalian terus-terusan ribut," ucap Gana membuat Triana memandangnya memelas.

"Kamu gak bisa tidur yaa? Nanti aku lempar sandal ke Cakra," ucap Triana seperti berbicara pada anak kecil.

Mungkin memang sudah ngantuk berat, jadi Gana perlahan memejamkan matanya tak peduli Triana yang terus menatapnya.

"Lu mau tau tentang Gana gak?" tanya Cakra membuat Triana memandangnya sinis.

"Apa sih alay! But, gue mau deh," ucap Triana sembari menyengir.

"Ke kantin aja," ucap Cakra diangguki Triana.

----

"Gana itu dari dulu sering ke Bandung, gue tetangga rumahnya jadi tau semua tentang dia," ucap Cakra membuat Triana mengangguk.

Saat ini mereka tengah berada di kantin, meninggalkan Gana yang tertidur pulas.

"Tau apa aja lu?" tanya Triana membuat Cakra terkekeh.

"Gana pindah ke Bandung gara-gara-"

"Gue tau tentang orangtua Gana yang cerai," ucap Triana membuat Cakra mengangguk-angguk.

"Gana memang orangnya wellcome Tri," ucap Cakra kali ini membuat harapan Triana redup.

"Satu fakta lagi, Gana beneran udah punya pacar," ucap Cakra benar-benar membuat Triana sesak.

"Ma-maksudnya?" tanya Triana tak percaya.

"Gana bilang lu gak pernah percaya pas dia bilang kalo dia udah punya pacar," ucap Cakra membuat Triana berkaca-kaca.

"Ba-bang Gana?" tanyanya tak dapat melanjutkan ucapannya.

-------

Triana menatap Gana lekat, Cakra sebenarnya berbohong atau tidak?

"Triana?" tanya Gana saat matanya perlahan mengerjap.

"Bang Gana nyakitin aku," lirih Triana membuat Gana membelalak.

"Cakra ngasih tau?" tanya Gana membuat Triana menatap Gana tajam.

"Bang Gana Triana serius suka Abang," ucap Triana dengan air mata yang sudah tak dapat di bendung.

"Saya juga serius punya pacar Tri," ucap Gana membuat Triana terkekeh sumbang.

"Bang, aku serius perjuangin Abang," ucap Triana membuat Gana menghela nafas.

"Saya juga serius Tri sama pacar saya," ucap Gana menohok Triana.

Cakra belum pulang, ia masih ada di sofa dan menatap drama ini sembari meminum kopinya.

"Sayang gak ada popcorn," celetuk Cakra enteng.

"Bang," lirih Triana sembari memegang tangan Gana.

"Tri, saya harap kamu lupain saya," ucap Gana membuat Triana sesenggukan.

"Kalo baper sama orang se-enggak enak ini, Triana milih gak nyium wangi Abang waktu itu," ucap Triana menatap Gana tajam.

"Tri, saya harap kamu ngerti," ucap Gana lagi-lagi melontarkan hal yang sama.

"Bang Gana bisa putusin cewek Abang! Triana Bang yang udah berjuang," lirih Triana membuat Gana harus menghela nafas lagi.

"Tri, saya sama dia udah 1 setengah tahun, lepasin dia demi orang baru bukan hal gampang."

Jleb

Orang baru?

1 setengah tahun?

"Bang!! Terus apa yang Abang mau aja ke Jakarta? Abang cerita ke aku, abang jahat," pekik Triana menggebu-gebu.

"Saya kira itu cuma sebatas perkenalan," ucap Gana enteng.

"Bang Gana udah nyakitin Triana!" lirih Triana karena ini sakit hati pertamanya.

Sakit yang paling sakit.

"Tri ..."

"Stop! Gak perlu ngomong, Triana pulang."

Triana dengan tergesa keluar dari ruang rawat Gana.

Tbc

Uuuuu masuk konflik:)

Cupu Ganteng [LENGKAP]✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang