🌼 DUA PULUH SEMBILAN

198 17 0
                                    

Seperti pohon, semakin tinggi pohonnya maka akan semakin kencang anginnya, begitu juga dengan hubungan, semakin lama, maka gangguan dan cobaannya akan semakin sulit dan menyakitkan.

A.n. Karin Putri Hartanto

***

“Gue salah apa sama lo, Rin? Tega ya lo ngambil Andra dari gue! Gue salah apa?”

Karin diam menatap Nessa yang emosi menatapnya. Yang bisa di lakukan oleh Karin hanya diam dan diam. Karena ia tak bisa melakukan hal lain selain diam. Dalam keterdiamannya, usapan lembut di pundak Karin membuat Karin menoleh dan menemukan Caca sedang menatapnya dengan tatapan memberi semangat.

“Lo masih mau ngelak lagi? Bahkan, Nessa aja liat kalo lo sama Andra berduaan dan peluk-pelukkan. Yang lo lakuin udah keterlaluan, Rin. Lo sadar gak kalo yang lo lakuin ini nyakitin banyak orang? Lo bukan cuma nyakitin gue, tapi juga Nessa. Dia yang sahabat lo aja lo khianatin, gimana gue?”

Ucapan menusuk dari Elfan membuat Karin seketika menangis. Karin sudah menahan tangisannya sejak tadi, namun untuk perkataan Elfan barusan, ia sudah tak mampu lagi menahan tangisannya.

“Gak usah elo sok jadi korban lagi! Disini gue sama Elfan korbannya, jadi jangan lo coba-coba tutupin tampang jahat lo pake tangisan gak guna lo itu!--” bentak Nessa.

Karin makin menangis, “--Asal elo tau aja! Setiap ada cowok yang gue sukai, pasti semua berakhir dengan cowok itu jadian sama lo. Asal lo tau aja, gue adalah orang yang tersiksa saat lo jadian sama Amar. Tapi gue saat itu masih percaya sama lo dan gue mau biarin elo bahagia walau gue-nya tersiksa.”

Karin menatap Nessa dengan tatapan tak percayanya, ia tak menyangka jika sahabatnya sudah tersakiti cukup lama karenanya, karena hal itu membuat Karin merasa gagal menjadi sahabat untuk Nessa.

“Tapi untuk kali ini, gue udah gak bisa lagi nahan perasaan sakit gue yang udah lo buat. Kalo gue boleh Jujur, kali ini gue udah benci sama lo, dan untuk kali ini gue ngerasa kalo gue nyesel pernah kenal dan sahabatan sama lo. Andai waktu bisa gue ulang, gua bakal milih gak ketemu sama lo sama sekali biar gue gak sakit kayak gini.”

Ucapan tajam menusuk dari Nessa terasa sangat menyakitkan bagi Karin. Bayangkan saja, sahabat terbaik kita yang sudah lama menemani kita dalam kebahagiaan maupun kesedihan sekarang berkata bahwa ia tak mau lagi menganggap kita sebagai sahabat juga berharap agar tak pernah di pertemukan dengan kita? Karin terisak cukup kencang di pelukkan Caca.

“Maaf…”

Karin hanya bisa menggumamkan kata maaf dari bibirnya, seakan bisu, hanya kata tersebut yang mampu terucap berulang-ulang dari bibirnya.

***

Sudah enam hari berlalu sejak insiden hari itu, Karin sudah merasa membaik walau kini ia hanya memiliki seorang sahabat yang masih setia menemaninya. Hari ini adalah hari dimana kelasnya akan menampilkan drama kreasi per kelompok. Dan hal yang tak di sangka oleh para siswa adalah, pertunjukkan drama tersebut akan di adakan dengan terbuka di aula, dengan seluruh siswa kelas lain menonton aksi drama mereka.

Karin yang sudah berlatih dengan benar dan serius masih saja merasakan nervous yang berlebihan. Ia masih merasakan kerigat dingin yang mengalir keluar dari pori-pori kulitnya.

Ternyata, Bu Ajeng sudah menyiapkan pesta untuk pemenang satu dan dua di pertunjukan drama ini. Dan hadiah tersebut membuat para siswa makin bersemangat untuk menampilkan yang terbaik.

Selama enam hari ini, selalu saja ada perang dingin di antara Karin dengan Nessa, dan Juga sudah enam hari ini Elfan tak menyapanya. Karin merasa bahwa semua ini adalah kesalahannya, maka dari itu ia selalu saja menunduk setiap berpapasan dengan Nessa maupun Elfan.

Kini giliran kelompok Karin maju untuk menampilkan drama yang sudah mereka siapkan. Dengan langkah yakin, mereka maju dan tersenyum ke semua penonton.

“Halo semuanya, saya Andra, di drama ini saya akan berperan sebagai Bisma.”

“Saya Karin, dan saya akan berperan sebagai Alin.”

“Saya Salsa akan berperan sebagai Dinda.”

“Saya Tika akan berperan sebagai Cherry.”

“Dan saya Okan akan berperan sebagai Erkan.”

Pertunjukan di mulai. Mereka berusaha menampilkan drama baik dan keren untuk di pertontonkan. Mereka membawakan drama yang naskahnya di tulis oleh Salsa dan Tika.

Kisahnya bercerita tentang Alin yang memiliki pacar bernama Bisma yang selalu menjaga Alin dengan baik. Namun ada tiga orang yang tak menyukai hal tersebut, dan tiga orang tersebut berkerja sama untuk menghancurkan hubungan antara Alin dan Bisma.

Saat Alin terpuruk dengan segala kegalauan hatinya juga kekecewaannya pada Bisma yang lebih percaya pada Dinda membuatnya merasa frustasi dan akhirnya gila.

Drama bergenre hurt tersebut mampu membuat para penonton menangis haru. Drama berdurasi 30 menit tersebut mampu mengundang tatapan kagum dari para guru juga penonton. Banyak yang memuji tentang keberhasilan para pemeran untuk memerankan peran yang mereka bawakan.

***

Sudah di pastikan kelompok Karin menjadi juara satunya. Banyak sekali yang terkagum-kagum dengan penampilan mereka, dan kini mereka sedang berkumpul bersama kelompok lain yang juga memenangkan pertunjukan drama tersebut.

Karin sedang duduk manis menatap teman-temannya yang  asyik bercanda sambil menikmati keberhasilan mereka, namun yang di lakukan Karin hanya diam menatap kosong depannya sambil memikirkan Nessa juga Elfan. Ia masih belum terima dengan apa yang ia terima enam hari lalu, ia merasa bahwa hidupnya akan berakhir dan semua ini akan sulit untuk di perbaiki.

Andra yang meihat Karin diam dengan tatapan kosong pun menghampiri Karin dan langsung saja ia duduk di sebelah Karin.

“Rin,”

Panggilan pelan dari Andra membuat Karin menoleh, “Hmm?”

“Lo gak papa?”

“Gak papa, Ndra. Gue cuma masih mikir tentang Nessa sama Elfan yang sampai sekarang masih marah sama gue.”

“Udahlah, Rin. Semua ini bukan salah lo, kok. Gak usah terlalu elo fikirin. Karena semua ini bukan salah lo, ini cuma salah faham. Gue juga udah coba jelasin, tapi mereka gak mau dengar.”

“Andra, Karin!” tegur Salsa semangat.

Andra dan Karin sontak menoleh. Namun dalam hati Karin berkata, Apa lagi ini? Apa Salsa punya rencana jahat untuknya? Dan Karin berusaha menepis fikiran negatifnya tersebut dan berusaha mengubahnya menjadi fikiran positif.

***

Hai guys!! Hehe.... Aku balik lagi nih....

Hope you like it ya...

Kenzalert12

Selasa, 2 Februari 2021

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Where stories live. Discover now