🌼 TUJUH BELAS

228 27 3
                                    

Aku percaya dengan lagu milik Caitlin Halderman. Kamu yang bikin aku jatuh cinta, tapi setelah itu, kamu juga yang membuat aku kecewa.

A.n Karin Putri Hartanto

***

Karin menatap ketiga temannya yang sudah duduk manis di meja makan. Mereka tampak dengan wajah kesal. Karin mendudukkan bokongnya di salah satu kursi dan langsung mengambil sebuah piring.

"Kalian kenapa?" Tanya Karin.

"Gue gak suka elo nangis!!"

"Gue gak suka elo melow!!"

"Gue gak suka elo lemah gara-gara cowok!"

Karin tercenung mendengar jawaban ketiga temannya. Ia merasakan aura kebencian dari ketiga temannya. Dan ia merasa bahwa itu semua untuknya, untuk melindunginya.

"Pokoknya gue gak mau tau! Elo gak boleh nangis lagi. Dan pokoknya kita bertiga bakal nginep di sini terus. Dan ingat, kita bakal awasin elo terus, kalo sampe kita ngeliat elo nangis, gue bakal hajar Elfan sampe bonyok!!" Seru Caca.

"Ih, kalian apaan, sih. Gak usah lebay gitu, ah. Lagian masak kalian mau terus-terusan nginap di rumah gue. Memangnya boleh sama orang tua kalian??"

"Masalah orang tua bisa di atur. Yang penting kita bertiga gak mau ngelihat sahabat kita nangis gara-gara Elfan!!" Seru Cica.

"Apalagi sampe elo mau maafin dia dengan mudah, kita gak bakal rela! Kalo dia datang minta maaf sama elo, jangan langsung maafin, ntar ujung-ujungnya elo juga yang sakit lagi. Kita lihat dulu perjuangan dia, dan dia bakal nurutin apa mau lo apa nggak!" Tambah Nessa.

Mamah Karin tersenyum menatap ketiga sahabat anaknya. Ia merasa bahagia jika melihat Karin memiliki teman yang sangat perhatian dan juga sayang dengan Karin. Ia merasa aman jika Karin bersama mereka.

"Yaudah, udah dulu ngobrolnya, makan dulu, gih! Pada laper pasti, kan habis marah-marah."

"Hehehe... Iya tante," Jawab ketiganya kompak dengan cengiran khas masing-masing. Karin hanya bisa tertawa pelan melihat tingkah konyol ketiga temannya.

Mereka langsung makan dengan lahap. Mamah Karin senang sekali melihat suasana rumahnya menjadi ramai kembali. Seperti melihat masa mudanya dulu saat sedang berkumpul bersama sahabat-sahabatnya.

***

Karin berjalan di tengah antara Nessa, Caca dan Cica. Nessa berada di belakang Karin sedangkan Caca dan Cica berjalan di samping Karin. Banyak siswa dan siswi menatap aneh perlakuan ketiga teman Karin pada Karin. Karin yang malu hanya bisa menutup wajahnya dengan telapak tangannya.

Karena menutup matanya, ia tak melihat-lihat dan tak sadar ia menabrak sesuatu yang keras. Karin membuka telapak tangannya yang menutupi wajahnya agar ia bisa melihat apa yang ia tabrak barusan.

Dan boom, ia melihat Kenan dengan senyuman khasnya menatap Karin yang masih cengo. Karin memutar kepala dan menemukan ketiga sahabatnya sedang asyik mengobrol di depan loker.

"Sori, Nan. Gue gak sengaja. Tadi gue nutupin muka gue supaya gak malu di lihatin sama temen-temen yang lain. Lagian mereka aneh-aneh aja pakek ngawal gue kayak gue ini anak presiden aja, kanan kiri belakang di kawal."

Terdengar tawa renyah dari Kenan. Karin menatap wajah tampan Kenan, tanpa terduga, Kenan mencium pipi Karin secara tiba-tiba. Dan itu membuat Karin meneguk ludah dengan susah payah.

Saat Karin masih belum sadar dari keterkejutannya, tiba-tiba, "KURANG AJAR!?! BERANI-BERANINYA LO NYIUM KARIN!!"

Karin langsung terkejut melihat Elfan sedang memukuli Kenan dengan kencang. Karin langsung buru-buru memisahkan Elfan dan Kenan.

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ