🌼 DUA PULUH TIGA

221 20 0
                                    

Semoga saja tak terjadi apa-apa pada kita setelah ini dan sampai kapanpun

An. Karin Putri Hartanto

😈😈😈

Karin dan Elfan berangkat bersama hari ini, karena tadi pagi atau lebih tepatnya setelah adegan ciuman tak sengaja yang berakhir dengan ciuman panas tersebut membuat mereka akhirnya saling meminta maaf dan berjanji akan saling mengintropeksi diri.

Karin dan Elfan sedang berjalan bersama tanpa ada rasa canggung sama sekali walaupun tadi pagi mereka baru saja berciuman walau tanpa sengaja.

Dari sudut pojok koridor sekolah, ada dua orang yang memerhatikan mereka dengan tatapan kesal bercampur marah.

“Pokoknya gue gak terima Karin sama Elfan deket lagi. Apapun caranya dan bagaimanapun pokoknya kita harus ngejauhin mereka!”

“Tenang aja, Sasa. Gue janji sama lo kalau gue bakal bisa jauhin mereka berdua!”

***

Karin sedang menatap layar ponselnya dengan serius, ia sedang menonton kelanjutan dari drama Hotel Del Luna yang baru saja ia download tadi pagi. Tak tahu sejak kapan Karin menjadi suka pada drama Korea, ia sangat menyukai drama Korea yang konfliknya tak macam-macam tak seperti sinetron Indonesia yang alurnya kadang sangat membosankan.

“Woi!”

Tepukkan keras di pundaknya membuat Karin terlonjak kaget dan hal tersebut sukses membuat ponselnya jatuh ke lantai. Karin menatap Nessa garang, dan Nessa yang di tatap seperti itu hanya bisa meringis takut.

Dengan tatapan nanar, Karin memungut ponselnya yang cantik dari lantai keramik kelasnya. Karin bertambah kesal saat mengetahui Iphone nya retak layarnya. Dengan tatapan tajam dan sinis Karin menatap Nessa.

Karin berusaha menyalakan Iphone nya, namun untungnya tak terjadi apa-apa. Masih mau menyala, ternyata hanya kaca anti goresnya saja yang pecah, bukan kaca LCD Iphone nya. Nessa mendesah lega saat melihat keadaan Iphone Karin yang masih mau menyala dan hanya retak kaca anti goresnya saja.

Dengan mengendap-endap, Nessa berjalan pelan menuju pintu keluar  dan langsung keluar dari kelas Karin dan masuk ke kelasnya. Dengan mengelus dada, Nessa bersyukur pada Tuhan karena nasibnya hari ini baik-baik saja. Jika saja tadi kaca LCD Iphone Karin yang retak, sudah di pastikan Karin akan marah besar padanya.

KRING KRING KRING!!

Bel masuk kelas berbunyi, Elfan yang berjalan bersama Tika mengundang tatapan kesal Karin, namun Karin berusaha tenang dan tak memperdulikannya. Toh, Elfan dan Tika hanya teman biasa saja. Dan bukankah Tika Juga tampak sangat baik dan bisa bergaul dengannya. Mungkin karena itu Elfan mau berteman dengan Tika.

Pak Tono masuk kelas dengan senyuman mengembang yang membuat tak sedikit dari para siswa ikut tersenyum. Pak Tono adalah termasuk guru yang ramah dan tak pernah menyiksa muridnya dengan PR-PR dan tugas-tugas yang bisa membuat rambut para siswa-siswinya rontok. 

Pak Tono adalah guru kesenian yang sudah banyak melatih para alumni dari SMA Garuda hingga menjadi sukses dan tak jarang mengikuti ajang kesenian hingga tingkat Internasional.

“Anak-anak, di pertengahan semester ini akan ada kompetisi music dance tingkat sekolah, dan bapak ingin untuk kali ini, kelas kalian lah yang mewakilinya. Bapak mau semuanya merasakan menjadi perwakilan lomba seni ini. Dan bapak harap kalian bisa bekerja keras untuk ini. Karena bapak akan memberikan kalian waktu selama tiga minggu untuk menyelesaikannya. Dan untuk kelompok, bapak akan tentukan, karena di kelas ini memiliki siswa sebanyak dua puluh satu orang, maka bapak akan bagi satu kelompok ada tujuh orang.”

Sejak ia melihat Elfan mengantar Tika kekelas, wajah Karin terus tertekuk hingga membuat pak Tono mengerenyit bingung. Pak Tono yang melihat keanehan pada murid kesayangannya langsung saja bertanya, “Karin? Kamu gak papa? Apa kamu mau ke UKS?”

Pertanyaan dari pak Tono membuat Karin tersadar, dan bukan hanya Karin saja, namun seluruh teman sekelasnya sedang menatapnya.

“Nggak papa, pak. Saya Cuma lagi mikir aja lagu apa yang mau saya bawakan buat tugas dari Bapak.”

Untung saja Karin masih bisa sedikit fokus walaupun ia sedang kesal. Pak Tono mengangguk dan langsung kembali bicara, “Oke, jadi bapak akan bagi kelompoknya. Kelompok pertama yaitu Tika, Qyla, Dendy, Shasha, Zulfa, Jovan, dan Galang. Kelompok kedua yaitu Karin, Andra, Vanya, Salsa, Yanto, Okan, dan Virza. Dan kelompok ketiga yaitu…. Sisanya. Hehe,”

Karin menghela nafas lagi, ia bersyukur karena sekelompok dengan Andra, namun ia tak suka jika harus sekelompok dengan Salsa. Namun apa boleh buat? Ia harus mengikuti apa keputusan dari Pak Tono.

Karin bersyukur karena tak harus satu kelompok dengan Tika, karena ia masih kesal bukan main pada Tika, namun ia berusaha tak memikirkannya.

Namun Karin kembali berfikir, sudah sekian lama Salsa tak pernah mengganggunya lagi, dan hal tersebut kemungkinan karena Salsa sudah bosan untuk mengganggunya. Hal tersebut membuat Karin cukup senang, walau itu hanyalah fikiran positifnya saja. Namun ia berharap, semoga itu semua benar, bukan hanya sekedar fikiran positifnya.

****

Aku update lagi wankawan!! Hehew... Maaf kalau pendek dan ngebosenin. Karena jujur kan aku udh bilang kalau ini cerita lama ku yang aku ganti nama sama pemerannya aja. Jadinya begini deh...

See you in Friday!!

Kenzalert12

Selasa, 12 Januari 2021

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Where stories live. Discover now