🌼 EMPAT BELAS

238 24 0
                                    

"Boleh gabung?"

Karin dan ketiga temannya menoleh kearah suara. Di depan mereka sudah berdiri seorang gadis cantik yang sepertinya seumuran dengan mereka.

"Boleh, boleh," Karin menggeser tubuhnya sedikit untuk memberi ruang bagi gadis tersebut duduk.

"Oh, iya. Nama gue Tika,"

Karin dan ketiga temannya masih menatap Tika dengan tatapan menyelidik. Namun tak lama Karin langsung menjawab ucapan Tika.

"Oh, iya. Gue Karin. Dan ini tiga sahabat gue, Nessa, Caca sama Cica."

"Hai, salam kenal, ya!"

Setelah itu, mereka langsung melanjutkan acara makan mereka yang tertunda. Tak lama, bel berbunyi menandakan bahwa jam istirahat telah habis. Mereka langsung kembali ke kelas masing-masing.

***

Karin duduk di kursinya menunggu guru datang. Karin memang bukan tipe murid yang tak suka belajar, ia suka belajar, ia ingin jadi manusia yang berguna di masa depan. Maka dari itu, ia ingin belajar.

"Selamat siang,"

Salam dari guru di sambut oleh para siswa dengan baik.

"Siang Pak,"

Koor membahana tersebut membuat Pak Tono senang. Karena memang kelas XII-IPA-2 adalah kelas favorit Pak Tono.

"Anak-anak, ini ada siswi baru, pindahan dari Kalimantan, bapak harap kalian bisa berteman baik dengan dia, ya!"

"Halo semuanya! Perkenalkan nama aku Tika Anandria, bisa kalian panggil Tika. Aku pindahan dari Kalimantan dan aku pindah kesini karena ayah aku di pindah tugaskan. Ada yang mau bertanya?"

Semua siswa mengangkat tangan. Para siswi hanya bisa menghela nafas.

"No HP nya berapa?"

"Punya pacar belom?"

"Id linenya apa??"

"Instagramnya apa?"

Serentet pertanyaan tersebut dijawab oleh Tika dengan senang hati. Menurut Tika, jika ia pindah sekolah dan harus mencari teman baru, mengapa ia tak coba dengan ramah kepada semua orang. Mungkin saja dengan cara itu ia akan mudah mendapat teman.

"Ya, udah. Kamu duduk di sebelah Karin, ya!" Seru pak Tono.

Tika mendudukkan bokongnya di kursi sebelah Karin. Karin dan Tika sama-sama tersenyum karena sama-sama tak menyangka akan bertemu lagi dan menjadi chairmate.

"Gue seneng satu meja sama lo," Seru Tika.

Karin menatap Tika, Karin tak menjawab, ia hanya duduk diam menatap papan tulis dengan tatapan kosong. Ucapan Tika membuatnya teringat sesuatu.

***

Elfan sedang duduk di rooftop sambil menatap depannya yang menampakkan pemandangan indah. Jalan raya yang padat, pohon-pohon terkena angin, dan juga awan yang berbentuk unik.

Ini sedang istirahat, tapi tak tahu mengapa dirinya sedang tak mau pergi ke kantin. Ia merasa ingin sendiri tanpa ada gangguan dari orang lain. Elfan sudah berubah, perubahan drastis Elfan mampu membuat semua yang mengenalnya bagai tak mengenalnya. Ia berubah dalam sekejab dan tak pernah berniat untuk kembali menjadi dirinya yang dulu.

Elfan membayangkan kejadian demi kejadian. Tak terasa ia dan Karin sudah satu tahun menikah. Mereka yang awalnya tak mau dan sama-sama menolak, akhirnya tak bisa menolak pesona cinta yang membuat mereka sama-sama mencintai satu sama lain. Elfan merasa bahagia saat dekat Karin, Elfan cemburu saat Karin dekat dengan pemuda lain, Elfan marah saat Karin terluka.

FAKE OR TRUE [Nanonprim] ✔️Where stories live. Discover now