CHANGE • Jay Park || Enhypen [COMPLETED]

28 || 24/7

Sudah vote? ☺

*komentar dan vote tembus 50, aku lanjut.

"Habis dari mana kamu?"

Jay baru aja mau naik tangga, tapi dari arah dapur muncul James yang melipat kedua tangannya di depan dada.

"Mangkal." jawab Jay asal.

James menggeleng pelan. "Kalo di tanya sama orang tua, jawab yang bener."

Jay mendecak. Papa nya ini apa-apaan sih? Keluar aja di interogasi gitu, di kira Jay anak gadis apa ya.

"Mau nanya apa lagi Pa? Kalo mengandung unsur debat, mending gausa deh."

"Papa cuma mau ingetin kamu aja." James mendekat. "Papa kasih waktu satu minggu, tentukan pilihan yang Papa kasih. Tinggalin dia atau Papa yang pisahkan kalian."

Rahang Jay mengeras. Tangannya mengepal kuat.

"Apa tujuan Papa nyuruh aku ambil keputusan itu?"

"Papa gamau kamu lebih mentingin Fera di banding Celine. Selalu Papa ingetin ke kamu, utamakan Celine!"

Haha.

Ingin sekali Jay tertawa keras di depan Papa nya. Sebenarnya yang anaknya bapak James itu Jay atau Celine sih?

"Kalo aku nolak keputusan Papa, gimana?" tanya Jay menantang.

James menyeringai. "Papa dengar Ibu dari cewek itu punya restoran kecil di pinggir jalan?"

Wajah Jay mendadak masam.

"Kamu tau kan Jay, usaha sekecil itu bisa Papa hancurkan dalam hitungan detik." suara James semakin intens. Kemudian menepuk bahu Jay.

"Papa kasih satu minggu untuk berfikir." setelah itu James berlalu dari sana.

Tangan Jay mengepal kuat. Jay duduk di anak tangga, tangannya menjambak kuat rambutnya.

Di otaknya kini hanya ada pilihan yang harus ia putuskan. Jay tau betul betapa liciknya sang Papa. Pria tua bangka itu tidak akan main-main sama ucapannya.

Kenapa di saat Jay membuka hati untuk Fera, rintangan besar malah datang?

•••••

"Jay ngajakin lo keluar lagi?"

Pertanyaan Yoonsa di angguki Fera.

Di depan kaca Fera terus saja menatap pantulan dirinya. Membuat Aurora dan Yoonsa tersenyum geli.

"Udah empat hari berturut-turut Jay ngajakin lo keluar." ujar Aurora.